Buntut Teror Paris, 3 Masjid Ditutup dan 232 Orang Ditangkap

Reporter

Jumat, 4 Desember 2015 14:15 WIB

Ilustrasi masjid. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh

TEMPO.CO, Paris - Polisi Prancis telah menutup tiga masjid sebagai bagian dari operasi antiteror pada Rabu, 2 Desember 2015. Polisi selama penggerebekan juga menangkap seseorang yang ditemukan memiliki pistol.

Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve menjelaskan, selain menutup tiga masjid dan temuan pistol, aparat keamanan juga menemukan dokumen-dokumen milik para kelompok ekstremis di dalam masjid. Aparat juga menahan sembilan orang tahanan rumah dan melarang 22 orang lainnya meninggalkan negara.

Prancis memberlakukan status darurat sejak 130 orang tewas dalam serangkaian serangan teror di Paris, 13 November lalu. Sejak itu, sekitar 2.235 rumah dan bangunan telah digeledah, 232 orang ditahan, dan 334 senjata disita. "Dalam 15 hari kami telah menyita sepertiga dari jumlah senjata jenis perang yang biasanya mampu disita dalam setahun," kata Cazeneuve seperti dikutip dari Express.co.uk.

Penutupan masjid datang setelah penguasa di sejumlah negara Eropa memberlakukan tindakan keras pada masjid yang dicurigai menjadi tempat berkembang biaknya sel-sel ekstremis beroperasi di benua itu.

Para pejabat keamanan Uni Eropa menduga beberapa masjid digunakan sebagai tempat berkembang biak sel-sel teroris.

Pekan lalu, pemerintah Jerman menyatakan keprihatinannya atas pengungsi yang sangat rentan terhadap radikalisasi oleh ekstremis muslim. Ekstremis dipercaya kerap menggunakan agama sebagai alasan untuk lebih dekat dengan para pengungsi dari Suriah dan bagian lain di Timur Tengah.

Para pejabat Jerman mengatakan mereka menemukan setidaknya 100 kasus yang menunjukkan ekstremis berusaha menjalin kontak dengan para pengungsi. "Mereka melarikan diri dari perang dan kelaparan di Suriah serta bagian lain di Timur Tengah, diduga sedang terpikat oleh wahana, makanan, dan tempat tinggal, serta membutuhkan penerjemah dan pakaian muslim tradisional," kata pejabat.

Akibat serangan bulan lalu di Paris, banyak pemimpin Eropa menyerukan penghentian program penerimaan pengungsi. Beberapa pemimpin Uni Eropa juga mulai mempertanyakan perjanjian Schengen yang memungkinkan 400 juta warga Uni Eropa dan banyak negara non-Uni Eropa untuk bepergian dengan bebas di seluruh benua tanpa perlu menunjukkan kartu identitas atau menunggu dalam antrean panjang setiap kali menyeberangi perbatasan.




MECHOS DE LAROCHA | EXPRESS.CO.UK

Berita terkait

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

5 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

9 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

15 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

23 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

23 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

24 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

28 hari lalu

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

29 hari lalu

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.

Baca Selengkapnya

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

33 hari lalu

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard

Baca Selengkapnya

Prancis Bantah Memasok Senjata ke Israel untuk Digunakan di Gaza

34 hari lalu

Prancis Bantah Memasok Senjata ke Israel untuk Digunakan di Gaza

Menhan Prancis membantah tuduhan dari jurnalis bahwa Prancis memasok komponen amunisi yang digunakan oleh tentara Israel dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya