TEROR PARIS dan Nyawa Rangkap Turis Italia, Berikut Ceritanya  

Reporter

Senin, 16 November 2015 05:24 WIB

Seorang wanita sampaikan duka cita atas aksi teror di Paris dengan meletakkan lilin dan karangan bunga di depan Kedubes Perancis di Berlin, Jerman, 14 November 2015. Getty Images/Sean Gallup

TEMPO.CO, PARIS - Serangan teror mematikan di sejumlah tempat di Paris, Jumat, 13 November 2015 lalu memunculkan banyak kisah ajaib. Seperti kisah yang dialami Massimiliano Natalucci, 45 tahun, turis Italia yang selamat dari pembantaian di Paris. Pria berusia 45 tahun ini selamat dengan hanya mengalami luka gores pada salah satu kakinya dalam serangan mematikan di Gedung Konser Bataclan, yang merenggut nyawa 89 orang.





Baca juga:
TEROR PARIS: 5 Fakta Penting yang Perlu Anda Tahu
Tujuh Alasan Paris Menjadi Sasaran Serangan Teror Ekstremis





Padahal seorang temannya, yang ikut bersama Natalucci menonton konser "Eagles of Death Metal", band rock asal California, tak seberuntung Natalucci. Ia harus menjalani operasi setelah bahunya ditembus peluru. "Teroris-teroris itu hanya tiga meter dari anak saya," kata ayahanda Natalucci kepada koran Italia, Corriere Andriato.

Menurut sang ayah, tulis situs Telegraph, ini adalah yang kedua kali Natalucci lolos dari lubang tragedi pembantaian. Sekitar 30 tahun lalu, Natalucci selamat dari bencana di Stadion Heysel Brussel.

Saat itu Natalucci baru berusia 15 tahun ketika ia dan ayahnya, juga sang paman, terperangkap dalam kekacauan di Stadion Heysel di Brussels. Kala itu dinding stadion runtuh sebelum final piala Eropa 1985 dimulai antara Liverpool dan Juventus. Tragedi Heysel waktu itu menewaskan 39 orang.



Ayah Natalucci mengaku hanya bisa mensyukuri mukjizat bekerja sehingga Natalucci seperti punya nyawa rangkap dua dan lolos dari maut. Frederica, sang adik, seperti dikutip AFP menuturkan, barangkali kemujuran Natalucci karena ciuman dari Paus Jean Paul II yang diterimanya di Roma sewaktu masih berusia delapan tahun.

TELEGRAPH | AFP





Baca juga:
Drama Teror Paris: Allahu Akbar, Isi Pelor Lagi, Lalu Tembak-tembak!

Teror Paris: Foto Mengerikan, Tempat Konser Bersimbah Darah

Advertising
Advertising

Berita terkait

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

15 jam lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

21 jam lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

1 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

7 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

12 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

17 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

25 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

26 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

26 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

31 hari lalu

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya