Dua WNI Disandera di Papua Nugini  

Reporter

Senin, 14 September 2015 08:42 WIB

Monumen persahabatan antara dua negara di perbatasan Indonesia - Papua Nugini, 26 Juli 2015. TEMPO/Maria Rita Hasugian

TEMPO.CO, Jakarta - Konsulat RI di Vanimo terus melakukan koordinasi dengan militer Papua Nugini terkait dengan upaya pembebasan dua WNI yang dijadikan sandera kelompok bersenjata di wilayah Skouwtiau, Distrik Kerom, Papua Nugini.

Informasi ini didapatkan dari Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri M. Iqbal ketika dihubungi via telepon pada Minggu, 13 September 2015.

Menurut Iqbal, saat ini komunikasi tersebut intens dilakukan terutama dengan militer yang ada di sekitar lokasi kejadian. “Dalam beberapa hari ke depan diharapkan upaya penyelamatan tersebut membuahkan hasil yang baik,” ujarnya.

Iqbal juga menyatakan bahwa di wilayah tersebut memang terdapat ribuan WNI yang bekerja di perusahaan logging. Mereka direkrut secara resmi oleh agen-agen penyalur tenaga kerja. “Kondisi keamanan mereka menjadi perhatian kita karena lokasi kerja mereka di hutan, pedalaman yang sulit dicapai,” kata Iqbal.

Saat ini terdapat dua WNI yang disandera kelompok bersenjata di Papua Nugini. Mereka adalah Sudirman, 28 tahun, dan Badar, 20 tahun. Keduanya merupakan penebang yang bekerja di sebuah perusahaan penebangan kayu di Papua Nugini.

Ketika ditanyakan mengenai kondisi dua sandera tersebut, Iqbal mengatakan, menurut informasi yang diterimanya dari pihak militer Papua Nugini, dua WNI tersebut dalam kondisi baik. Adapun seorang WNI lain yang juga menjadi korban adalah Kuba. Ia menderita luka tembak di kepala dan perut. Saat ini ia sedang dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara, Jayapura. “Kondisinya kritis,” tutur Iqbal.

Iqbal belum bisa memberitahukan mengenai detail kejadian tersebut karena satu-satunya yang dapat dimintai keterangan adalah WNI yang kritis itu. Iqbal juga mengatakan pemerintah telah berkomunikasi dengan militer Papua Nugini bahwa saat ini keselamatan dua WNI yang disandera tersebut merupakan prioritas utama.

DIKO OKTARA

Baca juga:
Tragedi Crane Jatuh: Wanita Ini Memang Ingin Meninggal di Mekah
MU 3-1 Liverpool: Kenapa Kekalahan Ini Selalu Menyakitkan bagi Liverpool?
Ruhut Bicara Soal Kedekatan Rizal Ramli dengan Artis Cantik

Berita terkait

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

9 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri sebut Jokowi Bikin Indeks Demokrasi RI Mendekati Nol, Lebih Rendah dari Papua Nugini dan Timor Leste

43 hari lalu

Faisal Basri sebut Jokowi Bikin Indeks Demokrasi RI Mendekati Nol, Lebih Rendah dari Papua Nugini dan Timor Leste

Berdasar V-Dem Democracy Index 2024, Faisal Basri sebut Jokowi membuat indeks demokrasi mendekati nol, lebih rendah dari Papua Nugini dan Timor Leste.

Baca Selengkapnya

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

19 Februari 2024

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

Papua Nugini dilanda perang suku terbesar dalam sejarah. PM Australia ikut resah.

Baca Selengkapnya

TNI Pastikan Kerusuhan di Papua Nugini Tidak Berdampak ke Indonesia

14 Januari 2024

TNI Pastikan Kerusuhan di Papua Nugini Tidak Berdampak ke Indonesia

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar memastikan kerusuhan yang terjadi di Papua Nugini tidak berdampak ke Indonesia. Perbatasan diklaim kondusif.

Baca Selengkapnya

Papua Nugini Berangsur Tenang setelah Pemogokan PNS Berujung Kerusuhan Massal

12 Januari 2024

Papua Nugini Berangsur Tenang setelah Pemogokan PNS Berujung Kerusuhan Massal

Tentara dan polisi berpatroli di jalan-jalan Port Moresby yang sepi sepanjang Jumat setelah Papua Nugini mengumumkan keadaan darurat

Baca Selengkapnya

Kerusuhan di Papua Nugini, KBRI Port Moresby Tingkatkan Perlindungan bagi WNI

12 Januari 2024

Kerusuhan di Papua Nugini, KBRI Port Moresby Tingkatkan Perlindungan bagi WNI

KBRI Port Moresby telah berkoordinasi dengan pemerintah dan kepolisian Papua Nugini untuk meningkatkan pelindungan dan keamanan bagi WNI

Baca Selengkapnya

Papua Nugini Rusuh Akibat Gaji PNS Dipotong: 15 Orang Tewas, Penjarahan Meluas

11 Januari 2024

Papua Nugini Rusuh Akibat Gaji PNS Dipotong: 15 Orang Tewas, Penjarahan Meluas

Papua Nugini diguncang kerusuhan setelah gaji PNS dan polisi dipotong. Aksi protes berlangsung rusuh yang mengakibatkan penjarahan.

Baca Selengkapnya

Australia dan PNG Tanda Tangani Perjanjian Keamanan 'Tingkat Keras'

7 Desember 2023

Australia dan PNG Tanda Tangani Perjanjian Keamanan 'Tingkat Keras'

Australia dan Papua Nugini (PNG) menandatangani perjanjian keamanan di mana kedua negara akan berkonsultasi jika ada serangan eksternal.

Baca Selengkapnya

Papua Nugini akan Rekrut Polisi Australia Jadi Pejabat di Kepolisian

5 Desember 2023

Papua Nugini akan Rekrut Polisi Australia Jadi Pejabat di Kepolisian

Papua Nugini akan merekrut petugas kepolisian Australia untuk posisi-posisi penting dalam kepolisian nasionalnya

Baca Selengkapnya

Daftar Negara Yang Tolak Gencatan Senjata Israel Hamas, Ada Tetangga RI

23 November 2023

Daftar Negara Yang Tolak Gencatan Senjata Israel Hamas, Ada Tetangga RI

Ada 14 negara menolak resolusi gencatan senjata Israel Hamas saat diajukan dalam Sidang Majelis Umum PBB, 27 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya