Fatah dan Hamas Sepakat Bersatu untuk Mengatur Palestina setelah Perang

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Minggu, 3 November 2024 17:42 WIB

Warga Palestina terlihat melalui bendera Palestina saat merayakan penandatanganan perjanjian rekonsiliasi antara Fatah dan Hamas, di kota Ramallah, Tepi Barat, Rabu (4/5). AP/Tara Todras-Whitehill

TEMPO.CO, Jakarta - Para pejabat senior dari kelompok-kelompok Palestina yang bersaingan, Fatah dan Hamas, bertemu di Kairo untuk mendiskusikan pembentukan sebuah komite yang akan mengelola pemerintahan pasca-perang Gaza, sebuah sumber keamanan Mesir mengatakan seperti dikutip oleh Al Qahera News TV Mesir pada Sabtu, 2 November 2024. Demikian dilaporkan Reuters.

Pembicaraan ini merupakan bagian dari upaya mediasi Mesir yang lebih luas untuk menengahi gencatan senjata antara Israel dan kelompok militan Hamas dan untuk memperluas akses kemanusiaan ke daerah kantong tersebut.

Para pemimpin Hamas dan faksi Fatah dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas bertemu di Kairo bulan lalu untuk mendiskusikan pembentukan komite tersebut berdasarkan proposal yang diajukan oleh Mesir, namun pembicaraan ditunda untuk didiskusikan kembali, sumber yang dekat dengan perundingan tersebut mengatakan kepada Reuters.

Sumber-sumber tersebut mengatakan bahwa komite tersebut akan terdiri dari tokoh-tokoh independen Palestina yang tidak terkait dengan gerakan tertentu, untuk menjawab pertanyaan siapa yang akan mengelola Gaza setelah perang selama setahun ini berakhir.

Israel menolak peran Hamas di Gaza setelah perang berakhir dan mengatakan bahwa mereka tidak mempercayai Otoritas Palestina yang dipimpin oleh Abbas untuk mengelola daerah kantong tersebut.

Advertising
Advertising

Sementara itu, kepada Al Mayadeen, para pemimpin Hamas dan Fatah berbicara mengenai hasil terbaru dari pembicaraan tersebut.

Diskusi antara Fatah dan Hamas, dua faksi politik Palestina, tentang kerja sama telah "matang," kata anggota Komite Sentral Fatah, Abbas Zaki, kepada Al Mayadeen.

Zaki berbicara kepada Al Mayadeen setelah serangkaian pembicaraan tingkat tinggi antara faksi-faksi Palestina, yang terakhir di Kairo.

Pejabat Fatah tersebut mengatakan bahwa kerja sama antara kedua belah pihak "memotong jalan bagi mereka yang ingin memaksakan perwalian terhadap rakyat Palestina," mengacu pada pembicaraan tentang negara-negara lain yang mempengaruhi urusan sipil atau militer di Jalur Gaza.

Memperhatikan bahwa semua solusi yang diusulkan untuk Jalur Gaza masih "belum jelas," kata Zaki, dia menekankan bahwa faksi-faksi Palestina, termasuk Fatah, Hamas, dan Jihad Islam Palestina, tetap menjadi "satu kesatuan."

Dia menekankan bahwa Fatah "berkomitmen" pada prinsip-prinsipnya dan tidak akan menerima bahwa warga Palestina di Gaza "yatim piatu" dari perwakilan politik mereka.

Mengenai solusi parsial terhadap perang yang sedang berlangsung di Gaza, Zaki mengatakan bahwa warga Palestina dihadapkan pada "pertempuran eksistensial," dan menambahkan bahwa sudah waktunya bagi semua faksi untuk melepaskan posisi apa pun yang menghambat persatuan Palestina.

Berita terkait

Mencari Keadilan atas Kejahatan Perang di Gaza, Pakar Hukum Internasional Gelar Pengadilan Gaza

4 jam lalu

Mencari Keadilan atas Kejahatan Perang di Gaza, Pakar Hukum Internasional Gelar Pengadilan Gaza

Pengadilan Gaza dipimpin oleh Richard Falk, pakar hukum internasional terkemuka dan mantan pelapor khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina

Baca Selengkapnya

Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Tidak Makan Selama 3 Hari sebelum Terbunuh

9 jam lalu

Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Tidak Makan Selama 3 Hari sebelum Terbunuh

Media Israel melaporkan bahwa hasil otopsi terhadap jasad Yahya Sinwar menunjukkan bahwa ia tidak makan apapun selama 72 jam terakhir sebelum terbunuh

Baca Selengkapnya

Malaysia Dukung pengusiran Israel dari PBB

10 jam lalu

Malaysia Dukung pengusiran Israel dari PBB

Malaysia telah memulai Langkah untuk dukungan pengusiran Israel dari PBB dengan menyusun rancangan resolusi untuk Majelis Umum PBB.

Baca Selengkapnya

Bos Mossad Akui Sulit Tukar Sandera dengan Hamas: Kami Tak Punya Wewenang saat Negosiasi!

14 jam lalu

Bos Mossad Akui Sulit Tukar Sandera dengan Hamas: Kami Tak Punya Wewenang saat Negosiasi!

Bos Mossad mengatakan perunding Israel tidak diberi wewenang oleh Netanyahu untuk mencapai kesepakatan mengakhiri perang di Gaza

Baca Selengkapnya

Israel Resmi Beri Tahu PBB Soal Pemutusan Hubungan dengan UNRWA

14 jam lalu

Israel Resmi Beri Tahu PBB Soal Pemutusan Hubungan dengan UNRWA

Pemerintah Israel menyatakan telah secara resmi memberi tahu PBB tentang keputusannya untuk memutus hubungan dengan UNRWA

Baca Selengkapnya

UNICEF: Lebih dari 50 Anak Palestina Tewas dalam Serangan Akhir Pekan di Gaza Utara

16 jam lalu

UNICEF: Lebih dari 50 Anak Palestina Tewas dalam Serangan Akhir Pekan di Gaza Utara

Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell mengutuk serangan mematikan Israel di Gaza dan menyerukan penyelidikan segera

Baca Selengkapnya

Janji Kamala Harris untuk Pemilih Arab-Muslim: Saya akan Akhiri perang di Gaza Jika Terpilih

17 jam lalu

Janji Kamala Harris untuk Pemilih Arab-Muslim: Saya akan Akhiri perang di Gaza Jika Terpilih

Kamala Harris pada Ahad berjanji akan melakukan apa pun untuk mengakhiri serangan Israel di Jalur Gaza, jika terpilih sebagai presiden Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Ajudan Netanyahu Terseret Skandal Kebocoran Dokumen Rahasia di Gaza

21 jam lalu

Ajudan Netanyahu Terseret Skandal Kebocoran Dokumen Rahasia di Gaza

Anak buah Netanyahu disebut terlibat dalam kebocoran dokumen yang membuat marah keluarga sandera Hamas.

Baca Selengkapnya

Israel Gempur Lebanon dan Gaza saat Netanyahu Kunjungi Perbatasan Utara

1 hari lalu

Israel Gempur Lebanon dan Gaza saat Netanyahu Kunjungi Perbatasan Utara

Israel pada Ahad menggempur Lebanon dan Gaza ketika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengunjungi perbatasan utara negaranya.

Baca Selengkapnya

Israel Bunuh 27 Warga Palestina di Gaza, Total Korban Tewas Capai 43.340 Orang

1 hari lalu

Israel Bunuh 27 Warga Palestina di Gaza, Total Korban Tewas Capai 43.340 Orang

Lebih dari 102.100 warga Palestina terluka akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023, kata Kementerian Kesehatan Gaza

Baca Selengkapnya