TEMPO.CO, Jakarta - Israel pada Ahad menggempur Lebanon dan Gaza dan melancarkan beberapa serangan mematikan ketika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengunjungi perbatasan utara negaranya.
Kunjungan Netanyahu terjadi setelah serangan udara menewaskan sedikitnya tiga orang di dekat Kota Sidon di Lebanon selatan, kata kementerian kesehatan Lebanon, dan ketika lebih banyak bom menghantam wilayah timur negara itu.
“Saya ingin memperjelas: dengan atau tanpa perjanjian, kunci untuk memulihkan perdamaian dan keamanan di utara… adalah yang pertama dan terpenting adalah mendorong Hizbullah kembali ke luar Sungai Litani, kedua dengan menargetkan segala upaya untuk mempersenjatai kembali, dan ketiga dengan menargetkan segala upaya untuk mempersenjatai kembali Hizbullah. tanggapi dengan tegas setiap tindakan yang diambil terhadap kami,” kata Netanyahu kepada pasukan di perbatasan.
Kunjungan Netanyahu ke perbatasan terjadi ketika militer Israel mengatakan lebih dari 100 proyektil ditembakkan dari Lebanon ke wilayah Israel pada Ahad. Beberapa dicegat, dan beberapa jatuh di daerah yang tidak berpenghuni.
Hizbullah kemudian mengatakan pihaknya juga menembakkan rentetan rudal ke “pangkalan teknis” angkatan udara Israel di kota pesisir utara Haifa.
Israel dan Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon telah berperang sejak 23 September, ketika Israel meningkatkan serangan udara lintas batas setelah setahun saling tembak-menembak.
Seminggu kemudian mereka mengirim pasukan darat untuk melakukan "penggerebekan yang ditargetkan".
Hizbullah mengatakan pihaknya bertindak untuk mendukung pejuang Palestina Hamas, yang melakukan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada 7 Oktober tahun lalu yang memicu genosida Israel di Gaza.
“Serangan musuh Israel terhadap Haret Saida mengakibatkan tiga orang tewas dan sembilan lainnya luka-luka,” kata Kementerian Kesehatan Lebanon, merujuk pada daerah padat penduduk di dekat Sidon.
Kantor Berita Nasional resmi Lebanon (NNA) melaporkan serangan Israel lainnya di selatan Sidon, di kota Ghaziyeh. NNA mengatakan serangan Israel lainnya terjadi di dekat sebuah rumah sakit di Tebnine, sebuah kota di distrik Bint Jbeil di Lebanon selatan.
Kementerian Kesehatan mengatakan rumah sakit tersebut mengalami "kerusakan parah", dan tujuh orang terluka. Baik serangan Haret Saida maupun serangan di selatan Lebanon tidak didahului dengan peringatan untuk mengungsi.
Kementerian Kesehatan juga mengatakan serangan di dekat Tirus menewaskan dua petugas penyelamat dari Komite Kesehatan Islam yang berafiliasi dengan Hizbullah.