Sistem Pertahanan Udara Israel Kebobolan Lagi, Rumah Netanyahu Dihantam Drone
Editor
Ida Rosdalina
Sabtu, 19 Oktober 2024 22:16 WIB
Kegagalan Besar dalam Operasi Pencegatan
Media Israel melaporkan kegagalan besar dalam sebuah operasi pencegatan, ketika sebuah drone yang menyusup terbang tepat di samping helikopter militer yang sedang mencarinya di pinggiran Haifa yang diduduki.
Tiga drone meluncur dari Lebanon ke Haifa, dan hanya dua yang terdeteksi dan dicegat, menurut militer Israel. Namun, drone ketiga tepat menghantam sebuah bangunan di Caesarea, yang kemudian dikonfirmasi sebagai kediaman Netanyahu. Para saksi mata menegaskan bahwa ledakan itu sangat besar.
Drone tersebut terbang sekitar 70 kilometer dari Lebanon dan langsung menghantam sebuah bangunan di Caesarea, dengan pecahan-pecahan peluru yang mencapai bangunan di sebelahnya, menurut Yedioth Ahronoth.
Sirene berbunyi di pangkalan militer di pemukiman Glilot di Tel Aviv utara setelah drone itu memasuki wilayah udara yang diduduki. Namun, untuk pertama kalinya, sirene berbunyi di Tel Aviv tanpa diaktifkan di aplikasi seluler front internal. Dengan demikian, para pemukim tidak diberitahu tentang perintah evakuasi.
Tentara pendudukan Israel juga mengatakan bahwa pesawat tak berawak itu terus melayang di atas kepala selama satu jam sebelum menghantam gedung, menggambarkan peristiwa itu sebagai "pagi yang berat."
Kritik Media Israel
Pengamat militer Israel dan media mulai mengkritik sistem pertahanan udara yang gagal mencegat drone Hizbullah dan mencegahnya mencapai target.
Media Israel melaporkan bahwa tentara pendudukan Israel membuka investigasi atas kegagalan sistem pertahanan udara dalam mencegat pesawat tanpa awak yang menargetkan kediaman Netanyahu, serta kegagalan mengaktifkan sirene.
Mengomentari insiden tersebut, Itay Blumental, koresponden urusan militer untuk Kan Channel Israel, mengatakan bahwa "Hizbullah sedang mengembangkan metodenya untuk meluncurkan beberapa drone secara bersamaan untuk menyulitkan sistem pertahanan untuk mencegatnya."
Koresponden tersebut menjelaskan bahwa "drone tersebut mampu melintasi jarak 70 km dari Lebanon dan menghantam sebuah bangunan di Caesarea" yang sesekali didiami Netanyahu, yang "mengkhawatirkan karena drone tersebut menempuh jarak yang relatif jauh dan menghantam bangunan tersebut secara langsung."
Radio Angkatan Darat Israel mengutip sebuah sumber militer yang mengatakan bahwa dinas keamanan sedang "menyelidiki celah keamanan yang memungkinkan sebuah drone mencapai kediaman Netanyahu di Caesarea," sebuah insiden yang dianggap sebagai "kegagalan keamanan yang sangat mencolok."
Status siaga dinaikkan "untuk semua simbol otoritas di Israel setelah kediaman Netanyahu menjadi target sebuah pesawat tak berawak dari Lebanon," seperti yang dikonfirmasi oleh surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth.
Sementara itu, Maariv menyesalkan kejadian ini merupakan insiden ketiga dalam waktu sekitar satu minggu di mana sebuah drone yang datang dari Lebanon mampu menjangkau jauh ke dalam wilayah "Israel".
Mengomentari penargetan kediaman Netanyahu, Kan melaporkan bahwa Hizbullah sedang mengembangkan metodenya untuk meluncurkan beberapa drone secara bersamaan untuk menyulitkan sistem pertahanan udara mencegatnya.