Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Prediksi Akademisi soal Perang Gaza dan Lebanon

Reporter

image-gnews
Seorang anak Palestina berdiri di atas reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan militer Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan pada 7 Oktober 2024. Puing-puing itu 14 kali lipat yang terkumpul di Gaza antara tahun 2008 dan dimulainya perang setahun yang lalu. REUTERS/Mohammed Salem
Seorang anak Palestina berdiri di atas reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan militer Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan pada 7 Oktober 2024. Puing-puing itu 14 kali lipat yang terkumpul di Gaza antara tahun 2008 dan dimulainya perang setahun yang lalu. REUTERS/Mohammed Salem
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Hubungan Internasional Universitas Andalas Virtuous Setyaka memproyeksi perang Gaza dan Lebanon kemungkinan akan lebih besar lagi. Pasalnya, belum ada tanda-tanda dari kedua belah pihak untuk berupaya menghentikan perang dalam waktu dekat.

"Saya rasa belum ada tanda-tanda perang ini akan berhenti, Israel dari segi serangannya juga sudah semakin berani. Sebaliknya Hamas dan Hizbullah juga terus melakukan perlawanan," kata Virtuous saat diwawancarai Tempo pada Jumat 18 Oktober 2024. 

Menurut Virtuous, apa yang terjadi di Lebanon saat ini sudah bisa diprediksi, khususnya sejak Hamas menyerang Israel secara terbuka pada 2023 lalu. Bukan hanya itu, keterlibatan negara besar juga menjadi pemicu eskalasi perang di jalur Gaza meluas dan besar.  

"Perang ini kelihatanya saja antara Israel, Hamas dan Hizbullah,  padahal dibelakang mereka banyak negara-negara besar yang menyokong. Sebut saja Amerika Serikat dan negara-negara Eropa yang membela Israel, lalu Iran di sisi sebelah," ucapnya.

Selain itu, dia menilai Rusia juga sudah terseret ke zona perang di Timur Tengah karena Moskow melihat perang Gaza sebagai pengalihan isu dari konflik di negara nya. "Jadi susah diprediksi jika perang akan berhenti dalam waktu dekat. Sebab banyak kepentingan negara besar di dalam konflik tersebut, "ujar Virtuous.

Tidak hanya itu, perang kali ini juga menjadi ajang balas dendam bagi Iran yang selama ini dihajar habis-habisan oleh Israel dan sekutunya. Ada pula sakit hati dari proksi Hamas dan Hizbullah yang pimpinannya dibunuh Israel.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Bagaimana bisa diprediksi ini akan berhenti. Tewasnya pimpinan-pimpinan kelompok perlawanan ini tentu menjadi momentum untuk balas dendam," katanya.

Selain itu, perang Gaza juga ada kepentingan perang dagang senjata. "Bagi negara-negara penghasil senjata tentu Timur Tengah menjadi ladang bisnisnya. Mereka pasti saja akan terus merawat perang ini terus terjadi," pungkas Virtuous. 

Pilihan editor: Retno Marsudi dan Qatar Sepakati Kerja Sama Beasiswa untuk Mahasiswa Afganistan

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sistem Pertahanan Udara Israel Kebobolan Lagi, Rumah Netanyahu Dihantam Drone

2 jam lalu

Drone dari Lebanon terlihat membuntuti helikopter Israel sebelum meledak tepat sasaran di Kaisarea, 19 Oktober 2024. Foto : Media Sosial
Sistem Pertahanan Udara Israel Kebobolan Lagi, Rumah Netanyahu Dihantam Drone

Drone Hizbullah berhasil mengecoh sistem pertahanan udara Israel dan menghantam rumah Netanyahu.


Daftar Bangunan Bersejarah yang Dihancurkan oleh Israel

6 jam lalu

Warga Palestina menderngarkan khutbah saat akan melaksanakan salat Jumat di reruntuhan masjid yang hancur akibat serangan militer Israel di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 18 Oktober 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Daftar Bangunan Bersejarah yang Dihancurkan oleh Israel

Sejak konflik Israel menyerang Palestina berpuluh tahun yang lalu, Israel telah menghancurkan berbagai bangunan bersejarah. Apa saja bangunan bersejarah yang dihancurkan Israel?


Pembunuhan Yahya Sinwar Tak Akhiri Perang Gaza

13 jam lalu

Yahya Sinwar, pemimpin baru hamas di Jalur Gaza. dw.com
Pembunuhan Yahya Sinwar Tak Akhiri Perang Gaza

Pembunuhan pada Yahya Sinwar telah menjadi kemenangan bagi Israel, namun tetap saja bagi Tel Aviv itu belum cukup.


Siapapun Pemenang Pemilu Amerika Tidak akan Meredam Perang Gaza

15 jam lalu

Kamala Harris dan Donald Trump. FOTO/Erin Schaff/Pool via REUTERS dan REUTERS/Mike Segar
Siapapun Pemenang Pemilu Amerika Tidak akan Meredam Perang Gaza

Siapapun pemenang Pemilu Amerika Serikat tidak akan berdampak kepada konflik di Timur Tengah. Sebab Israel adalah mitra strategis Amerika.


Enam Calon Pemimpin Hamas Pengganti Yahya Sinwar, Siapa Saja?

16 jam lalu

Yahya Sinwar. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Enam Calon Pemimpin Hamas Pengganti Yahya Sinwar, Siapa Saja?

Pemimpin Hamas Yahya Sinwar tewas dalam serangan Israel. Siapa saja yang berpotensi menggantikannya?


Ini Pengumuman Lengkap Hamas tentang Gugurnya Yahya Sinwar

17 jam lalu

Ketua Hamas Gaza Yahya Al-Sinwar berbicara kepada media, di Kota Gaza 28 Oktober 2019.[REUTERS/Mohammed Salem]
Ini Pengumuman Lengkap Hamas tentang Gugurnya Yahya Sinwar

Hamas telah mengumumkan kematian Yahya Sinwar lewat aplikasi percakapan Telegram.


Israel Setop Impor Pangan Komersial, Warga Gaza Terancam Kelaparan Parah

17 jam lalu

Warga Palestina menaiki truk untuk mengambil bantuan yang dikirim ke Gaza melalui dermaga buatan AS, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, terlihat dari pusat Jalur Gaza, 18 Mei 2024. PBB mengatakan bahwa 10 truk berisi bantuan makanan yang diangkut dari lokasi dermaga oleh kontraktor PBB diterima pada hari Jumat di gudang Program Pangan Dunia di Deir El Balah. REUTERS/Ramadan Abed
Israel Setop Impor Pangan Komersial, Warga Gaza Terancam Kelaparan Parah

Israel menghentikan impor pangan komersial ke Gaza yang membuat bencana kelaparan kian parah.


Top 3 Dunia: Yahya Sinwar Melawan hingga Napas Terakhir, PP Muhammadiyah Berduka

18 jam lalu

Seorang pria yang menurut tentara Israel adalah pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, terlihat di Tal Al-Sultan, dalam tangkapan layar dari video selebaran yang diperoleh pada 17 Oktober 2024. Pasukan Pertahanan Israel/Handout via REUTERS
Top 3 Dunia: Yahya Sinwar Melawan hingga Napas Terakhir, PP Muhammadiyah Berduka

Top 3 dunia adalah kematian Yahya Sinwar pemimpin Hamas, PP Muhammadiyah ikut berduka hingga alasan Arab tak melawan Israel.


Reaksi Warga Gaza tentang Yahya Sinwar: 'Beginilah Cara Seorang Pahlawan Mati'

22 jam lalu

Seorang pengunjuk rasa pro-Palestina mengangkat potret pemimpin Hamas Yahya Sinwar di luar acara kampanye untuk calon presiden Demokrat dan Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris di New York City, Amerika Serikat, 14 Agustus 2024. REUTERS/DAVID 'DEE' DELGADO
Reaksi Warga Gaza tentang Yahya Sinwar: 'Beginilah Cara Seorang Pahlawan Mati'

Israel mencoba menurunkan moral warga Palestina dengan mengedarkan video kematian Yahya Sinwar, yang terjadi malah sebaliknya.


Iran Sebut Yahya Sinwar Martir, Semangat Perlawanannya Tak Padam

1 hari lalu

Israel mengklaim telah menewaskan Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, dalam sebuah serangan di Gaza, 17 Oktober 2024. Israel tengah mengautopsi tiga jenazah yang salah satu di antaranya memiliki kemiripan dengan pemimpin Hamas tersebut. REUTERS
Iran Sebut Yahya Sinwar Martir, Semangat Perlawanannya Tak Padam

Yahya Sinwar dikenang oleh Iran sebagai martir. Visinya untuk membebaskan Palestina akan terus dilanjutkan.