Top 3 Dunia: Negara Tolak Usir Israel dari Palestina hingga Pager Meledak Dibuat Perusahaan Israel

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 21 September 2024 06:00 WIB

Orang-orang menyaksikan pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah menyampaikan pidato di televisi, saat mereka duduk di sebuah kafe di Sidon, Lebanon, 25 Agustus 2024. REUTERS/Hassan Hankir

TEMPO.CO, Jakarta - Berita Top 3 Dunia pada Jumat 20 September 2024 diawali oleh 14 negara menolak resolusi yang dikeluarkan Majelis Umum PBB agar Israel segera mengakhiri pendudukannya di wilayah Palestina dalam tempo 12 bulan.

Sementara di urutan kedua, The New York Times pada Kamis melaporkan bahwa Israel mendirikan perusahaan cangkang atau gadungan untuk memproduksi pager atau alat komunikasi penyeranta berisi bahan peledak yang kemudian dikirim ke Lebanon.

Adapun di urutan ketiga, banyak komandan gerakan Hizbullah Lebanon tidak terluka atau terdampak dalam peristiwa ledakan pager atau penyeranta karena mereka menggunakan penyeranta jenis lama, kata pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.

Berikut Top 3 Dunia selengkapnya

1. Ini Negara-negara yang Menolak Resolusi PBB yang Mengusir Israel dari Tanah Palestina

Advertising
Advertising

Sebanyak 14 negara menolak resolusi yang dikeluarkan Majelis Umum PBB pada Rabu, 18 September 2024. Resolusi PBB itu menuntut agar Israel segera mengakhiri pendudukannya di wilayah Palestina dalam tempo 12 bulan.

“Israel segera mengakhiri keberadaannya yang melanggar hukum di Wilayah Palestina yang Diduduki, yang merupakan tindakan salah yang bersifat berkelanjutan yang menimbulkan tanggung jawab internasionalnya, dan melakukannya paling lambat dalam waktu 12 bulan,” demikian bunyi resolusi PBB tersebut dilansir dari Al Jazeera.

Baca berita selengkapnya di sini

2. NYT: Pager yang Meledak di Lebanon Dibuat oleh Perusahaan Gadungan Israel

Media Amerika Serikat The New York Times pada Kamis melaporkan bahwa Israel mendirikan perusahaan cangkang atau gadungan untuk memproduksi pager atau alat komunikasi penyeranta berisi bahan peledak yang kemudian dikirim ke Lebanon. Hal ini menurut laporan NYT dengan mengutip tiga petugas intelijen Israel.

Menurut sumber petugas tersebut, manufaktur penyeranta itu, BAC Consulting Kft. adalah perusahaan yang berbasis di Hungaria yang memiliki kontrak untuk memproduksi perangkat tersebut atas nama perusahaan Taiwan Gold Apollo. Padahal sebenarnya produk itu dibuat perusahaan buatan Pemerintah Israel.

Baca berita selengkapnya di sini

3. Pemimpin Hizbullah: Komandan Selamat dari Ledakan Pager karena Pakai Model Lama

Banyak komandan gerakan Hizbullah Lebanon tidak terluka atau terdampak dalam peristiwa ledakan pager atau penyeranta karena mereka menggunakan penyeranta jenis lama, kata pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah pada Kamis.

"Komandan senior menggunakan pager model lama, yang baru sudah pasti diserahkan (ke yang lain), sehingga para staf komando kami tidak terpengaruh oleh tindakan keji ini," kata Nasrallah dalam pidatonya, yang disiarkan oleh lembaga penyiaran Lebanon.

Baca berita selengkapnya di sini

AL JAZEERA | THE JERUSALEM POST | AL MANAR | REUTERS

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Korban Ledakan di Lebanon

21 menit lalu

Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Korban Ledakan di Lebanon

KBRI Beirut telah menjalin komunikasi dengan simpul WNI di Lebanon dan tidak ada WNI yang menjadi korban ledakan pada perangkat komunikasi

Baca Selengkapnya

Selandia Baru: Israel Bertindak Terlalu Jauh dalam Serangan ke Gaza

1 jam lalu

Selandia Baru: Israel Bertindak Terlalu Jauh dalam Serangan ke Gaza

Menlu Selandia Baru Winston Peters mengatakan Israel bertindak terlalu jauh dalam serangan yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Norwegia Selidiki Perusahaan Milik Warganya di Bulgaria terkait Ledakan Pager di Lebanon

2 jam lalu

Norwegia Selidiki Perusahaan Milik Warganya di Bulgaria terkait Ledakan Pager di Lebanon

Menteri Luar Negeri Norwegia mengatakan tindakan Israel di Lebanon merupakan 'ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional

Baca Selengkapnya

Menelusuri Siapa Dalang Ledakan Pager dan Walkie-Talkie yang Masif di Lebanon

3 jam lalu

Menelusuri Siapa Dalang Ledakan Pager dan Walkie-Talkie yang Masif di Lebanon

Israel buka suara soal ledakan pager dan walkie-talkie Hizbullah di Lebanon. Menurut Menteri Pertahanan Israel, era baru perang telah dimulai.

Baca Selengkapnya

Taiwan Interogasi Dua Orang dalam Penyelidikan Ledakan Pager Lebanon

3 jam lalu

Taiwan Interogasi Dua Orang dalam Penyelidikan Ledakan Pager Lebanon

Dua orang dari perusahaan Taiwan diinterogasi sebagai bagian dari penyelidikan terhadap pager yang meledak di Lebanon

Baca Selengkapnya

Pemimpin Hizbullah: Komandan Selamat dari Ledakan Pager karena Pakai Model Lama

13 jam lalu

Pemimpin Hizbullah: Komandan Selamat dari Ledakan Pager karena Pakai Model Lama

Banyak komandan gerakan Hizbullah Lebanon tidak terluka atau terdampak dalam peristiwa ledakan pager karena gunkan model lama

Baca Selengkapnya

UNICEF: Eskalasi Israel-Lebanon Berdampak Buruk terhadap Anak-anak

13 jam lalu

UNICEF: Eskalasi Israel-Lebanon Berdampak Buruk terhadap Anak-anak

UNICEF memperingatkan dampak negatif dari eskalasi ketegangan antara Israel dan Lebanon terhadap anak-anak.

Baca Selengkapnya

Ini Negara-negara yang Menolak Resolusi PBB yang Mengusir Israel dari Tanah Palestina

15 jam lalu

Ini Negara-negara yang Menolak Resolusi PBB yang Mengusir Israel dari Tanah Palestina

Sebanyak 14 negara menolak resolusi PBB yang menyerukan agar Israel pergi dari Palestina. Yang menolak diantaranya Argentina, dan Hungaria,

Baca Selengkapnya

Resolusi PBB Mengharuskan Israel Angkat Kaki dari Tanah Palestina

15 jam lalu

Resolusi PBB Mengharuskan Israel Angkat Kaki dari Tanah Palestina

Resolusi PBB menyerukan Israel untuk mengakhiri pendudukannya di wilayah Palestina paling lambat dalam 12 bulan ke depan.

Baca Selengkapnya

Donald Trump: Kaum Yahudi akan Disalahkan Jika Saya Kalah dari Kamala Harris

15 jam lalu

Donald Trump: Kaum Yahudi akan Disalahkan Jika Saya Kalah dari Kamala Harris

Donald Trump mengatakan bahwa para pemilih Yahudi-Amerika akan ikut disalahkan jika ia kalah dalam pilpres dari Kamala Harris

Baca Selengkapnya