Anak Osama Bin Laden Disebut Masih Hidup, Pimpin Al Qaeda di Afghanistan

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 14 September 2024 07:00 WIB

Sosok putra pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden, yakni Hamza bin Laden saat melangsungkan pernikahannya. Dokumen-dokumen yang dirilis CIA itu juga terdapat penjelasan bahwa Osama tengah melakukan sejumlah pelatihan kepada Hamza guna menjadi pemimpin Al Qaeda. FEDERATION FOR DEFENSE OF DEMOCRACIES / AFP

TEMPO.CO, Jakarta - Hamza bin Laden, putra pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden, masih hidup dan memimpin kelompok tersebut, menurut laporan intelijen yang dikutip oleh The Mirror. Hamza diam-diam menjalankan Al Qaeda dari Afghanistan bersama saudaranya, Abdullah bin Laden.

Front Mobilisasi Nasional (NMF), sebuah aliansi militer anti-Taliban, juga memuat sebuah laporan yang merinci operasi Hamza dan rekan-rekannya. Outlet itu mengatakan bahwa pria yang dijuluki "putra mahkota teror" itu bersembunyi di Afghanistan utara di bawah perlindungan konstan 450 penembak jitu.

NMF telah memperingatkan bahwa sejak jatuhnya Kabul pada tahun 2021, Afghanistan telah menjadi pusat pelatihan bagi berbagai kelompok teror. "Hamza bin Laden telah dipindahkan ke distrik Dara Abdullah Khel (di Panjshir), di mana 450 orang Arab dan Pakistan melindunginya," katanya. NMF memperingatkan bahwa di bawah komandonya, Al Qaeda sedang menyusun kembali pasukan dan mempersiapkan serangan mendatang terhadap target-target Barat.

Laporan NMF membantah klaim bahwa Hamza tewas dalam serangan udara AS pada 2019. Hamza diyakini bekerja sama erat dengan Ayman al-Zawahiri, yang mengambil alih urusan Al Qaeda setelah terbunuhnya Osama.

Berita tentang pembunuhan Hamza tersebar setelah pesan audio dan videonya muncul yang menyerukan serangan terhadap AS dan negara lain. Namun tempat dan tanggal kematian tidak jelas, menurut laporan BBC sebelumnya. Pentagon juga tidak mengomentari masalah tersebut.

Advertising
Advertising

Hamza bin Laden secara resmi ditetapkan oleh AS sebagai teroris global dan diyakini berada dalam tahanan rumah di Iran. Ia diperkirakan lahir di Jeddah, Arab Saudi, sebelum menghabiskan bertahun-tahun bersama ibunya di Iran.

Ayah Hamza, Osama bin Laden, dibunuh oleh Pasukan Khusus AS pada tahun 2011, di sebuah kompleks di Abbottabad, Pakistan. Ia telah menyetujui serangan terhadap AS pada 11 September 2001, yang menewaskan hampir 3.000 orang.

NDTV

Pilihan editor: Cina Naikkan Usia Pensiun, Makin Banyak Gen-Z Terancam Menganggur

Berita terkait

Taliban Buka Kantor Kedutaan Afghanistan di Oman

1 hari lalu

Taliban Buka Kantor Kedutaan Afghanistan di Oman

Taliban mengirim duta besar untuk Afghanistan di Oman. Hubungan Taliban dengan negara-negara Teluk Arab kian dekat.

Baca Selengkapnya

10 Mantan Petinggi Militer AS Dukung Kamala Harris, Sebut Trump 'Bahaya'

9 hari lalu

10 Mantan Petinggi Militer AS Dukung Kamala Harris, Sebut Trump 'Bahaya'

Para pensiunan jenderal mengatakan bahwa Kamala Harris adalah satu-satunya kandidat presiden yang cocok menjabat panglima tertinggi negara.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris Anggota AQAP, Pernah Rencanakan Teror di Bursa Efek Singapura

16 hari lalu

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris Anggota AQAP, Pernah Rencanakan Teror di Bursa Efek Singapura

Densus 88 menangkap WNI yang terafiliasi dengan kelompok teroris Al Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP) berinisial YLK.

Baca Selengkapnya

Taliban Resmi Melarang Olahraga MMA

20 hari lalu

Taliban Resmi Melarang Olahraga MMA

Taliban telah melarang pertandingan mixed martial arts (MMA) di Afghanistan karena terlalu brutal dan melanggar hukum Islam.

Baca Selengkapnya

Maskapai di Dunia Hindari Terbang di Wilayah Udara Iran dan Israel, Pilih Lintasi Afghanistan

27 hari lalu

Maskapai di Dunia Hindari Terbang di Wilayah Udara Iran dan Israel, Pilih Lintasi Afghanistan

Afghanistan dianggap lebih aman ketimbang terbang di wilayah udara Iran dan Israel yang sedang bersitegang.

Baca Selengkapnya

Afghanistan Cari Bantuan untuk Atasi Mpox

27 hari lalu

Afghanistan Cari Bantuan untuk Atasi Mpox

Taliban mencari bantuan internasional untuk mencegah penyebaran kasus Mpox di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Taliban Tunjuk Dubes untuk Uni Emirat Arab Pertama Kalinya

27 hari lalu

Taliban Tunjuk Dubes untuk Uni Emirat Arab Pertama Kalinya

Taliban menngirim duta besarnya untuk Uni Emirat Arab. Sebelumnya Taliban telah mengirim dubes ke Cina.

Baca Selengkapnya

Taliban Larang Utusan HAM PBB Masuk Afganistan, Takut Sebarkan Propaganda

29 hari lalu

Taliban Larang Utusan HAM PBB Masuk Afganistan, Takut Sebarkan Propaganda

Juru bicara pemerintahan Taliban menuding pelapor khusus PBB Richard Bennett menyebarkan propaganda di Afganistan.

Baca Selengkapnya

Taliban Rayakan Tiga Tahun Ambil Alih Afghanistan dengan Parade Militer

35 hari lalu

Taliban Rayakan Tiga Tahun Ambil Alih Afghanistan dengan Parade Militer

Taliban merayakan tiga tahun kembali berkuasa di Afghanistan dengan acara meriah, mulai dari parade militer hingga pembacaan puisi.

Baca Selengkapnya

Bom Bunuh Diri Guncang Pantai Somalia, Sedikitnya 32 Orang Tewas

46 hari lalu

Bom Bunuh Diri Guncang Pantai Somalia, Sedikitnya 32 Orang Tewas

Sedikitnya 32 orang tewas menyusul serangan bom bunuh diri Al-Shabaab dan orang-orang bersenjata di pantai ibu kota Somalia, Mogadishu

Baca Selengkapnya