Rusia Murka, Enam Diplomat Inggris Diusir dengan Tuduhan Mata-mata

Reporter

Tempo.co

Jumat, 13 September 2024 21:00 WIB

Ilustrasi mata-mata.

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia mengisir enam diplomat Inggris dari Moskow karena dituduh melakukan mata-mata dan sabotase. Hal itu terjadi saat para pemimpin Inggris dan AS bertemu di Washington untuk memutuskan apakah akan menyetujui rudal yang akan digunakan Ukraina untuk melawan Rusia.

Badan keamanan FSB Rusia mengatakan mereka bekerja di departemen politik kedutaan Inggris di Moskow. Namun seorang juru bicara Kantor Luar Negeri Inggris menyebut klaim tersebut sama sekali tidak berdasar.

Mereka mengatakan para diplomat itu diusir pada Agustus setelah tindakan yang diambil oleh pemerintah Inggris sebagai tanggapan atas aktivitas Rusia di seluruh Eropa dan di Inggris. "Kami tidak menyesali keputusan untuk melindungi kepentingan nasional kami," ujar juru bicara Kemenlu Inggris itu.

FSB mengklaim cabang Kantor Luar Negeri Eropa Timur dan Asia Tengah sekarang menjadi dinas khusus yang tugas utamanya adalah mengalahkan Rusia.

Berita pengusiran itu muncul saat Presiden Vladimir Putin memperingatkan Ukraina agar tidak mendapatkan persetujuan untuk menggunakan rudal jarak jauh yang dipasok Barat. Rudal jarak jauh itu digunakan untuk menyerang Rusia.

Advertising
Advertising

Putin mengatakan hal itu akan mengubah hakikat dan sifat konflik. Ia menuding bahwa negara-negara NATO, AS, dan Eropa sedang berperang dengan Rusia.

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan Presiden AS Joe Biden akan bertemu di Washington pada hari Jumat. Mereka akan membicarakan ihwal persetujuan rudal Ukraina.

Di pesawat menuju AS, Starmer mengatakan Inggris tidak mencari konflik dengan Rusia. "Rusia memulai konflik ini. Rusia menginvasi Ukraina secara ilegal. Rusia dapat segera mengakhiri konflik ini," katanya kepada wartawan.

“Ukraina memiliki hak untuk membela diri dan kami jelas sepenuhnya mendukung hak Ukraina untuk membela diri," ujar Starmer.

Pengusiran terbuka oleh Rusia terhadap enam diplomat Inggris di Moskow, yang dituduh terlibat dalam mata-mata dan sabotase, merupakan cara Kremlin untuk menghukum London. Pencabutan akreditasi diplomat merupakan alat yang dapat digunakan semua negara untuk saling menyerang atau mengirimkan sinyal kemarahan.

Inggris mengusir hampir dua lusin pejabat Rusia di London, yang dituduh melakukan mata-mata, menyusul peracunan racun saraf novichok terhadap Sergei Skripal, mantan agen ganda Rusia, dan putrinya Yulia pada tahun 2018. Hal ini memicu penolakan balasan dari beberapa pejabat Inggris di kedutaan besar di Moskow.

SKY NEWS

Pilihan editor: Cina Naikkan Usia Pensiun, Makin Banyak Gen-Z Terancam Menganggur

Berita terkait

3 Fakta Warga Rusia Hilang Di Gunung Rinjani

1 jam lalu

3 Fakta Warga Rusia Hilang Di Gunung Rinjani

Seorang WNA asal Rusia dinyatakan hilang saat mendaki Gunung Rinjani. Ia diduga mendaki secara ilegal

Baca Selengkapnya

Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

9 jam lalu

Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

Serangan drone Ukraina dalam skala besar yang menyerang Rusia telah memicu ledakan besar seperti kekuatan gempa bumi

Baca Selengkapnya

Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

22 jam lalu

Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

Ledakan pager di Lebanon menyebabkan ribuan orang terluka dan sembilan tewas. Sengaja dirancang agar perang di Timur Tengah makin luas.

Baca Selengkapnya

Pangeran Arab Saudi Salahkan Inggris yang Ciptakan Negara Israel

1 hari lalu

Pangeran Arab Saudi Salahkan Inggris yang Ciptakan Negara Israel

Pangeran Arab Saudi menuduh Inggris yang menciptakan negara Israel dan berandil besar menyebabkan perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Eropa Tengah Dilanda Bencana Banjir, Berikut Fakta-faktanya

1 hari lalu

Eropa Tengah Dilanda Bencana Banjir, Berikut Fakta-faktanya

Eropa Tengah menghadapi bencana banjir, antara lain di Polandia, Austria, Ceko. Banyak korban berjatuhan dalam bencana alam ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spesifikasi Rudal Palestina 2 hingga Pengakuan Anak Penembak Donald Trump

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Spesifikasi Rudal Palestina 2 hingga Pengakuan Anak Penembak Donald Trump

Top 3 dunia adalah spesifikasi rudal milik Houthi yang berhasil serang Israel, ucapan selamat dari Yahya Sinwar hingga pengakuan anak penembak Trump.

Baca Selengkapnya

Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

1 hari lalu

Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

RT menyebut pemblokiran oleh Meta ini sebagai hal yang 'lucu'.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Tawarkan PLTN Kapasitas Besar dan Kecil untuk Indonesia

1 hari lalu

Rusia Siap Tawarkan PLTN Kapasitas Besar dan Kecil untuk Indonesia

Petinggi BUMN Rusia, Rosatom, menyatakan siap menawarkan PLTN berkapasitas besar dan kecil kepada Indonesia.

Baca Selengkapnya

Meta Memblokir Media-media dari Rusia

2 hari lalu

Meta Memblokir Media-media dari Rusia

Media-media asal Rusia beberapa hari ke depan tak bisa lagi menggunakan media sosial milik Meta

Baca Selengkapnya

Kapal Penjaga Pantai Cina Patroli dan Latihan Bersama Rusia

2 hari lalu

Kapal Penjaga Pantai Cina Patroli dan Latihan Bersama Rusia

Kapal Meishan dan Xiushan hendak melakukan patroli dan latihan bersama dengan mitra mereka, Rusia.

Baca Selengkapnya