Rusia Produksi Drone Kamikaze dengan Mesin Buatan Cina

Reporter

Tempo.co

Jumat, 13 September 2024 18:20 WIB

Tim penyelamat membantu seorang warga turun dari bangunan setelah serangan drone dan rudal Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Lviv, Ukraina 4 September 2024. Angkatan udara menemukan 42 sasaran udara termasuk 29 drone dan 13 rudal. REUTERS/Layanan pers Layanan Darurat Negara Ukraina

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia disebut mulai memproduksi pesawat tak berawak jarak jauh baru yang disebut Garpiya-A1 menggunakan mesin dan suku cadang Cina. Produksi drone yang dilakukan sejak tahun lalu ini telah digunakan dalam perang di Ukraina, menurut dua sumber dari badan intelijen Eropa.

Intelijen tersebut mengindikasikan bahwa IEMZ Kupol, anak perusahaan pembuat senjata milik negara Rusia Almaz-Antey, memproduksi lebih dari 2.500 Garpiya dari Juli 2023 hingga Juli 2024. Keberadaan pesawat nirawak Rusia baru yang menggunakan teknologi Cina belum pernah dilaporkan sebelumnya. IEMZ Kupol dan Almaz-Antey tidak menanggapi permintaan komentar.

Kedua sumber intelijen tersebut mengatakan bahwa Garpiya, yang berarti Harpy dalam bahasa Rusia, telah dikerahkan untuk menyerang target militer dan sipil di Ukraina. Serangan drone ini menyebabkan kerusakan pada infrastruktur penting serta korban sipil dan militer.

Sumber tersebut membagikan gambar dari Ukraina yang diklaim sebagai puing-puing Garpiya. Tak ada rincian lebih lanjut.

Samuel Bendett, seorang peneliti senior tambahan di Center for a New American Security, sebuah lembaga pemikir yang berpusat di Washington DC, mengatakan bahwa penggunaan Garpiya akan menandai perubahan Rusia dari ketergantungan pada rancangan Iran untuk pesawat tanpa awak jarak jauh. "Jika ini benar-benar terjadi, ini bisa menjadi indikasi bahwa Rusia kini dapat lebih mengandalkan pengembangan dalam negeri dan kepada Cina, karena kedua pihak dalam perang ini bergantung pada banyak komponen Cina untuk produksi pesawat tanpa awak," katanya.

Advertising
Advertising

Iran telah memasok lebih dari seribu drone "kamikaze" Shahed ke Rusia sejak dimulainya invasi pada Februari 2022, kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Mei tahun lalu. Drone-drone tersebut telah digunakan untuk menguras pertahanan udara Ukraina dan menyerang infrastruktur yang jauh dari garis depan. Iran telah berulang kali membantah telah mengirim drone ke Rusia untuk digunakan di Ukraina.

Belum ada komentar dari Kementerian Pertahanan Rusia. Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan bahwa Beijing secara ketat mengontrol ekspor barang-barang yang berpotensi digunakan untuk keperluan militer, termasuk pesawat nirawak.

"Sehubungan dengan krisis Ukraina, Cina selalu berkomitmen untuk mempromosikan perundingan damai dan penyelesaian politik," kata pernyataan itu. Pernyataan itu menambahkan bahwa tidak ada pembatasan internasional terhadap perdagangan dengan Rusia.

REUTERS

Pilihan editor: Survei: Dukungan untuk Presiden Yoon Suk Yeol di Level Terendah

Berita terkait

Begini Wujud Mobil Terbang PTDI dan Vela, Sudah Sejauh Mana Proyek Drone Ini?

4 menit lalu

Begini Wujud Mobil Terbang PTDI dan Vela, Sudah Sejauh Mana Proyek Drone Ini?

PTDI dan Vela kedatangan mitra baru untuk pengembangan drone mobil terbang Vela Alpha. Purwarupanya yang berskala 1:3 sempat dipamerkan di Bali.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Warga Rusia Hilang Di Gunung Rinjani

1 jam lalu

3 Fakta Warga Rusia Hilang Di Gunung Rinjani

Seorang WNA asal Rusia dinyatakan hilang saat mendaki Gunung Rinjani. Ia diduga mendaki secara ilegal

Baca Selengkapnya

Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

9 jam lalu

Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

Serangan drone Ukraina dalam skala besar yang menyerang Rusia telah memicu ledakan besar seperti kekuatan gempa bumi

Baca Selengkapnya

Mariah Carey Bawa Anak Liburan ke Tembok Besar Cina, Intip Sejarah Situs Warisan Dunia Ini

20 jam lalu

Mariah Carey Bawa Anak Liburan ke Tembok Besar Cina, Intip Sejarah Situs Warisan Dunia Ini

Dikenal sebagai salah satu keajaiban dunia, Tembok Besar Cina diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.

Baca Selengkapnya

Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

22 jam lalu

Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

Ledakan pager di Lebanon menyebabkan ribuan orang terluka dan sembilan tewas. Sengaja dirancang agar perang di Timur Tengah makin luas.

Baca Selengkapnya

Kontes Robot Terbang Indonesia di Gunungkidul, Ini Tantangan yang Dihadapi Peserta

1 hari lalu

Kontes Robot Terbang Indonesia di Gunungkidul, Ini Tantangan yang Dihadapi Peserta

Tim dari UNS Surakarta, Politeknik Negeri Bali, ITS Surabaya, dan Universitas Hasyim Asy'ari Jombang juarai Kontes Robot Terbang Indonesia 2024.

Baca Selengkapnya

Cina Salahkan Amerika Serikat atas Kegagalan Mencapai Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Cina Salahkan Amerika Serikat atas Kegagalan Mencapai Gencatan Senjata di Gaza

Meski ada seruan internasional yang kuat untuk gencatan senjata dan penghentian pembunuhan, Israel belum menghentikan operasi militernya

Baca Selengkapnya

Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

1 hari lalu

Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

RT menyebut pemblokiran oleh Meta ini sebagai hal yang 'lucu'.

Baca Selengkapnya

Asal Usul dan Makna Mooncake Festival, Merayakan Kebersamaan di Bawah Cahaya Purnama

1 hari lalu

Asal Usul dan Makna Mooncake Festival, Merayakan Kebersamaan di Bawah Cahaya Purnama

Mooncake Festival tahun ini dirayakan pda 17 September 2024

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Tawarkan PLTN Kapasitas Besar dan Kecil untuk Indonesia

1 hari lalu

Rusia Siap Tawarkan PLTN Kapasitas Besar dan Kecil untuk Indonesia

Petinggi BUMN Rusia, Rosatom, menyatakan siap menawarkan PLTN berkapasitas besar dan kecil kepada Indonesia.

Baca Selengkapnya