Update dari Perang Rusia-Ukraina: Kapal Gandum Diserang, Rudal Storm Shadow Bakal Beraksi?

Reporter

Antara

Kamis, 12 September 2024 23:31 WIB

Para pejabat Pusat Koordinasi Gabungan memeriksa biji-bijian dari Ukraina yang diangkut kapal kargo Razoni berbendera Sierra Leone selama inspeksi di Laut Hitam di lepas pantai Kilyos, dekat Istanbul, Turki, 3 Agustus 2022. Kementerian Pertahanan Turki/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan bahwa sebuah rudal Rusia menghantam kapal Ukraina yang membawa gandum di Laut Hitam. Kapal disebutkannya sedang berlayar menuju Mesir

“Malam ini, Rusia meluncurkan serangan terhadap kapal sipil biasa di Laut Hitam segera setelah kapal tersebut meninggalkan perairan teritorial Ukraina,” kata Zelensky di sosial media X seperti dikutip dari Anadolu, Kamis.

Dia menyebut tidak ada korban akibat serangan tersebut. Namun Zelensky juga mengatakan seranga itu tertuju kepada Ukraina sebagai pihak penjamin keamanan pangan global yang penting.

Menurut Zelensky, stabilitas puluhan negara di seluruh dunia bergantung pada operasi normal dan tanpa hambatan dari koridor gandum Ukraina. Ia secara spesifik mendefinisikan pengiriman makanan Kiev ke negara-negara Afrika dan Timur Tengah sebagai krusial.

“Kami akan terus berusaha keras untuk menjaga pelabuhan kami, Laut Hitam, dan ekspor pangan ke pasar global," katanya sambil menambahkan, "Ini adalah prioritas nyata Ukraina untuk melindungi kehidupan dan seharusnya menjadi prioritas semua negara.”

Advertising
Advertising

Zelensky menyatakan menunggu reaksi dunia atas serangan tersebut. "Gandum dan keamanan pangan tidak boleh menjadi target rudal,” katanya lagi.

Rusia belum memberikan komentar atas tuduhan di balik serangan atas kapal angkut gandum tersebut.

Ukraina Boleh Luncurkan Rudal Storm Shadow?

Terpisah, laporan The Guardian menyebut Pemerintah Inggris setuju mengizinkan Ukraina menggunakan rudal Storm Shadow. Rudal jenis itu dipasok Inggris untuk Ukraina bisa melakukan serangan jarak jauh hingga ke dalam wilayah Rusia.

Mengutip pejabat Inggris yang tidak disebutkan namanya, laporan tersebut menunjukkan bahwa perubahan signifikan dalam kebijakan itu dilakukan secara tertutup dan diperkirakan tidak akan ada pengumuman resmi kepada publik. Perubahan kebijakan baru saat ini meski Rusia telah lama menuduh penggunaan rudal Storm Shadow oleh Ukraina.

Kabar ini datang di tengah diskusi yang sedang berlangsung antara Kiev dan sekutu Baratnya mengenai pembatasan yang dikenakan pada penggunaan senjata jarak jauh. Ukraina telah lama mengeluhkan kemampuannya yang dibatasi untuk membela diri dan melawan pasukan Rusia.

Banyak negara khawatir tentang membiarkan Ukraina menargetkan jauh ke dalam wilayah Rusia. Alasannya, takut akan meningkatkan konflik lebih lanjut.

Dalam konferensi pers bersama di Kiev pada Rabu, 11 September 2024, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy menegaskan bahwa Rusia memikul tanggung jawab atas eskalasi perang.

Blinken menghindari secara langsung membahas perubahan kebijakan mengenai serangan jarak jauh Ukraina. Dia juga tidak mengomentari potensi penggunaan rudal Storm Shadow oleh Ukraina.

Namun, pemilihan waktu kunjungan Blinken dan Lammy ke Kiev adalah setelah Washington mengonfirmasi bahwa Iran telah mengirimkan rudal balistik ke Rusia. Blinken menggambarkan pasokan senjata baru ke Moskow memberi Rusia kemampuan dan fleksibilitas tambahan dalam perang yang berkelanjutan di Ukraina.

Pejabat Inggris, menurut The Guardian, percaya bahwa kunjungan diplomat tinggi AS dan Inggris ke Kiev kemungkinan tidak akan terjadi tanpa adanya kesepakatan tertentu mengenai perluasan kemampuan Ukraina dengan rudal Storm Shadow.

Pilihan Editor: Kapan Musim Hujan 2024 Tiba? Ini Penjelasan BMKG

Berita terkait

Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

8 jam lalu

Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

Serangan drone Ukraina dalam skala besar yang menyerang Rusia telah memicu ledakan besar seperti kekuatan gempa bumi

Baca Selengkapnya

Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

21 jam lalu

Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

Ledakan pager di Lebanon menyebabkan ribuan orang terluka dan sembilan tewas. Sengaja dirancang agar perang di Timur Tengah makin luas.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spesifikasi Rudal Palestina 2 hingga Pengakuan Anak Penembak Donald Trump

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Spesifikasi Rudal Palestina 2 hingga Pengakuan Anak Penembak Donald Trump

Top 3 dunia adalah spesifikasi rudal milik Houthi yang berhasil serang Israel, ucapan selamat dari Yahya Sinwar hingga pengakuan anak penembak Trump.

Baca Selengkapnya

Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

1 hari lalu

Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

RT menyebut pemblokiran oleh Meta ini sebagai hal yang 'lucu'.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Tawarkan PLTN Kapasitas Besar dan Kecil untuk Indonesia

1 hari lalu

Rusia Siap Tawarkan PLTN Kapasitas Besar dan Kecil untuk Indonesia

Petinggi BUMN Rusia, Rosatom, menyatakan siap menawarkan PLTN berkapasitas besar dan kecil kepada Indonesia.

Baca Selengkapnya

Meta Memblokir Media-media dari Rusia

2 hari lalu

Meta Memblokir Media-media dari Rusia

Media-media asal Rusia beberapa hari ke depan tak bisa lagi menggunakan media sosial milik Meta

Baca Selengkapnya

Kapal Penjaga Pantai Cina Patroli dan Latihan Bersama Rusia

2 hari lalu

Kapal Penjaga Pantai Cina Patroli dan Latihan Bersama Rusia

Kapal Meishan dan Xiushan hendak melakukan patroli dan latihan bersama dengan mitra mereka, Rusia.

Baca Selengkapnya

Terungkap Alasan Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional terkait Penggunaan AI

2 hari lalu

Terungkap Alasan Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional terkait Penggunaan AI

Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengajak negara-negara di dunia segera menyusun hukum internasional yang mengatur penggunaan Artificial Intell

Baca Selengkapnya

Anak Pelaku Penembak Donald Trump Akui Ayahnya Pernah ke Ukraina

2 hari lalu

Anak Pelaku Penembak Donald Trump Akui Ayahnya Pernah ke Ukraina

Oran Routh, anak pelaku penembakan terhadap mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, mengatakan bahwa ayahnya telah bepergian ke Ukraina

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Arsjad Rasjid Optimistis Selasa Sudah Temukan Kantor Lain, Susi Pudjiastuti Menangis di X Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut

2 hari lalu

Terpopuler: Arsjad Rasjid Optimistis Selasa Sudah Temukan Kantor Lain, Susi Pudjiastuti Menangis di X Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengaku optimistis Selasa pekan depan timnya bisa menemukan tempat lain untuk berkantor.

Baca Selengkapnya