Paus Fransiskus Desak Singapura Berikan Upah Layak ke Pekerja Migran

Reporter

Kamis, 12 September 2024 11:13 WIB

Paus Fransiskus tiba di Singapura, 11 September 2024. Singapura merupakan negara terakhir dalam perjalanan apostolik Paus di ASEAN. Cindy Wooden/Vatican Press Pool

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus meminta para pemimpin politik di Singapura, memberikan upah yang layak kepada pekerja migran yang bergaji rendah di negara kaya tersebut. Saat ini jumlah pekerja asing di Singapura diperkirakan mencapai satu juta orang, termasuk dari Indonesia.

Dalam pidato utama terakhir dari lawatannya selama 12 hari di seluruh Asia Tenggara dan Oseania, Paus Fransiskus secara khusus menyoroti keprihatinannya terhadap populasi Singapura yang menua dengan cepat dan tenaga kerja migrannya. Sebagian besar tenaga kerja migran berpusat di industri konstruksi dan jasa rumah tangga.

"Saya berharap perhatian khusus akan diberikan kepada orang miskin dan orang tua serta untuk melindungi martabat pekerja migran," kata Paus Fransiskus dalam pidatonya kepada sekitar 1.000 politisi dan pemimpin sipil dan agama di Universitas Nasional Singapura. "Para pekerja ini berkontribusi besar bagi masyarakat dan harus dijamin upah yang layak," katanya.

Ada 1,1 juta orang asing yang memiliki izin bekerja di Singapura yang berpenghasilan kurang dari S$ 3.000 per bulan pada Desember 2023, termasuk 286.300 pekerja rumah tangga dan 441.100 pekerja di sektor konstruksi, galangan kapal, dan proses. Banyak pekerja migran yang berasal dari negara-negara tetangga seperti Indonesia, Filipina, Malaysia, Tiongkok, Bangladesh, dan India.

Pidato Fransiskus disampaikan setelah pertemuan pribadi dengan Presiden Tharman Shanmugaratnam dan Perdana Menteri Lawrence Wong di gedung parlemen negara itu. Paus Fransiskus disambut dengan barisan kehormatan resmi dan pemutaran lagu kebangsaan Vatikan.

Advertising
Advertising

Singapura menghadapi populasi yang menua dengan cepat. Angka kelahiran turun di bawah 1 pada tahun 2023, dan negara itu akan dianggap sebagai masyarakat "super-tua" pada tahun 2026, seperti apa yang disebut Perserikatan Bangsa-Bangsa. Proporsi penduduk berusia 65 tahun ke atas diproyeksikan mencapai 21 persen.

Kepedulian terhadap para migran telah menjadi tema umum bagi Paus Fransiskus. Sebelumnya dalam lawatannya selama 12 hari, ia meminta para pemimpin di Papua Nugini untuk bekerja dengan upah yang adil karena negara itu menjadi target utama perusahaan-perusahaan internasional untuk gas, emas, dan cadangan lainnya.

Pada hari Kamis, Paus Fransiskus juga memuji upaya Singapura untuk menghadapi perubahan iklim, dan menyebut mereka sebagai model bagi negara-negara lain. Pemerintah Singapura mengatakan bahwa naiknya permukaan air laut akibat pemanasan global dapat berdampak besar pada garis pantainya yang rendah. Singapura mengalokasikan anggaran S$100 miliar selama abad ini untuk mengatasi masalah tersebut.

"Komitmen Anda terhadap pembangunan berkelanjutan dan pelestarian ciptaan adalah contoh yang harus diikuti, dan pencarian Anda akan solusi inovatif untuk mengatasi tantangan lingkungan dapat mendorong negara-negara lain untuk melakukan hal yang sama," kata Paus Fransiskus.

Paus Fransiskus adalah Paus kedua kedua yang mengunjungi Singapura, setelah kunjungan singkat selama 5 jam oleh mendiang Yohanes Paulus II pada 1986. Singapura, dengan populasi 5,92 juta jiwa, sekitar 31 persen penduduknya beragama Buddha dan Katolik sekitar 210.000 orang. Agama lainnya adalah Muslim, Hindu, dan Tao yang kuat.

Paus Fransiskus memuji negara itu sebagai campuran berbagai suku, budaya, dan agama yang hidup rukun. Ia mengatakan bahwa para pejabat politik agar mencegah ekstremisme. Sebab intoleransi yang menguat akan membahayakan keharmonisan sosial.
Pada hari Kamis, Fransiskus akan memimpin Misa di stadion olahraga nasional Singapura, yang diperkirakan akan dihadiri sekitar 55.000 orang termasuk mereka yang datang dari Hong Kong untuk menghadiri acara tersebut. Vatikan saat ini sedang merundingkan kembali kesepakatan kontroversial dengan Cina mengenai pengangkatan uskup Katolik di negara itu, yang akan diperbarui pada bulan Oktober.

REUTERS

Pilihan editor: Menlu Joly Tegaskan Kanada Tidak Menjual Senjata kepada Israel

Berita terkait

Mengintip Akomodasi Paus Fransiskus Selama di Singapura, Pusat Retret yang Bersahaja di Punggol

22 jam lalu

Mengintip Akomodasi Paus Fransiskus Selama di Singapura, Pusat Retret yang Bersahaja di Punggol

Kesederhanaan dan fungsionalitas menjadi fokus utama Paus Fransiskus memilih tempat menginap.

Baca Selengkapnya

2.474 Calon Pekerja Migran Ilegal Digagalkan ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Silmy Karim Minta Intel Deteksi Lebih Awal

1 hari lalu

2.474 Calon Pekerja Migran Ilegal Digagalkan ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Silmy Karim Minta Intel Deteksi Lebih Awal

Silmy Karim meminta kerja sama diperkuat antarpihak menyusul ditemukannya calon pekerja migran Indonesia (CPMI) yang tidak lengkap dokumennya.

Baca Selengkapnya

Gazalba Saleh Sebut Uang Hasil Penjualan Batu Permata Jadi Sumber Kekayaannya

1 hari lalu

Gazalba Saleh Sebut Uang Hasil Penjualan Batu Permata Jadi Sumber Kekayaannya

Hakim Agung nonaktif Gazalba Saleh menyebut sempat berencana menjual batu permata berwarna merah muda yang ditemukannya di kebun Australia di toko perhiasan yang berada di kawasan Blok M.

Baca Selengkapnya

Modus TPPO ke Kamboja, Korban Diiming-imingi Kerja di Perusahaan atau Restoran dengan Gaji Besar

1 hari lalu

Modus TPPO ke Kamboja, Korban Diiming-imingi Kerja di Perusahaan atau Restoran dengan Gaji Besar

Para calon pekerja migran ilegal itu mengaku mendapatkan tawaran pekerjaan di Kamboja sebagai karyawan perusahaan dan pramusaji.

Baca Selengkapnya

Geng PRT Indonesia Berkelahi di Singapura, Izin Kerja Dicabut dan Didenda Rp 11 Juta

1 hari lalu

Geng PRT Indonesia Berkelahi di Singapura, Izin Kerja Dicabut dan Didenda Rp 11 Juta

Dua geng pembantu rumah tangga asal Indonesia saling pukul di Singapura. Mereka didenda dan izin kerja dicabut.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM: Proposal Pembebasan Pilot Susi Air Tak Berkaitan dengan Kunjungan Paus Fransiskus

1 hari lalu

TPNPB-OPM: Proposal Pembebasan Pilot Susi Air Tak Berkaitan dengan Kunjungan Paus Fransiskus

TPNPB-OPM telah mengajukan proposal kepada pemerintah Indonesia dan Selandia Baru soal rencana pembebasan pilot Susi Air

Baca Selengkapnya

Imigrasi Soekarno Hatta Gagalkan 2.474 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Modus Mau Liburan

1 hari lalu

Imigrasi Soekarno Hatta Gagalkan 2.474 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Modus Mau Liburan

Imigrasi Soekarno Hatta melakukan pengetatan untuk cegah pekerja migran ilegal ke 3 negara tujuan itu karena marak kasus judi online.

Baca Selengkapnya

Mencoba Beragam Permainan di The Glam Circuit Festival 2024 Kampong Gelam

2 hari lalu

Mencoba Beragam Permainan di The Glam Circuit Festival 2024 Kampong Gelam

Ada permainan apa saja di The Glam Circuit Festival 2024 Kampong Gelam?

Baca Selengkapnya

Pameran 'A Sunflower Sojourn' Hadir di Bandara Changi Singapura

2 hari lalu

Pameran 'A Sunflower Sojourn' Hadir di Bandara Changi Singapura

Bandara Changi menayuguhkan pameran bunga matahari terbesar di dunia,

Baca Selengkapnya

Polres Bandara Soekarno-Hatta Gagalkan Keberangkatan 14 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja

3 hari lalu

Polres Bandara Soekarno-Hatta Gagalkan Keberangkatan 14 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja

Calon pekerja migran itu hendak bekerja di Kamboja namun tidak memiliki dokumen kelengkapan yang menjadi syarat untuk bekerja di luar negeri.

Baca Selengkapnya