Gempur Zona Aman di Gaza, Israel Tuduh Hamas Bersembunyi di al-Mawasi

Reporter

Tempo.co

Rabu, 11 September 2024 12:51 WIB

Anak laki-laki Palestina melihat mobil yang terkubur setelah serangan Israel menghantam kamp tenda pengungsi di tengah konflik Israel-Hamas, di daerah Al-Mawasi di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 10 September 2024. Warga dan petugas medis mengatakan kamp tenda di dekat Khan Younis di daerah Al-Mawasi, yang telah ditetapkan Israel sebagai zona aman kemanusiaan bagi warga Palestina. REUTERS/Mohammed Salem

TEMPO.CO, Jakarta - Serangan Israel menciptakan kawah besar di zona aman yang ditentukan di Gaza selatan sebelum fajar pada Selasa, 10 September 2024. Serangan itu membuat tenda-tenda terbakar dan mengubur keluarga Palestina di bawah pasir.

Pejabat Palestina mengatakan sejumlah orang tewas atau cedera dalam serangan itu. Sedikitnya 19 jenazah dibawa ke rumah sakit dan korban lainnya dikhawatirkan hilang atau terkubur.

Militer Israel menyatakan telah menyerang pusat komando pejuang Hamas yang menurut mereka telah menyusup ke area kemanusiaan di al-Mawasi. Di wilayah ini didirikan sebuah kamp besar di tanah berpasir seperti perintah militer Isrel kepada ratusan ribu warga Palestina untuk berlindung. Warga Palestina telah diperintahkan meninggalkan rumah mereka an mengungsi ke al-Mawasi.

Hamas membantah bahwa pejuangnya menyusup ke zona aman tersebut.

Tim penyelamat menggali dengan sekop sepanjang malam, mencari mayat dan korban selamat yang terkubur di tempat hantaman. Lokasi penyerangan Israel itu menciptakan kawah seukuran lapangan sepak bola kecil.

Advertising
Advertising

Tenda-tenda di area sekitar telah terbakar, hanya menyisakan rangka logam yang dipenuhi abu di tanah kosong yang dipenuhi puing-puing. Sebuah mobil terkubur seluruhnya, hanya bagian atasnya yang terlihat di bawah pasir.

Di pagi hari, para pelayat di rumah sakit terdekat meratapi jenazah yang ditumpuk dalam kantong plastik putih atau dibungkus kain kafan berlumuran darah.

Salah satu putri Raed Abu Muammar terbunuh. Istrinya dan putri lainnya telah dikubur tetapi berhasil dikeluarkan dalam keadaan hidup. Ia menggendong bayi perempuan yang masih hidup.

"Saya juga berada di bawah pasir. Saya keluar dan mulai mencari anak perempuan dan istri saya. Saya melihat potongan tubuh tetangga di tenda. Saya tidak tahu itu adalah potongan tubuh tetangga kami sampai saya melihat keluarga saya dalam keadaan utuh," ujarnya.

"Ini adalah target Israel. Lihat mereka," katanya sambil menunjuk bayi perempuan dalam gendongannya. "Kami berada di area kemanusiaan yang seharusnya aman."

Kementerian Kesehatan Gaza, yang mengumpulkan data korban, mengatakan rumah sakit sejauh ini telah menerima 19 jenazah. Korban lainnya masih tertimbun pasir atau di jalan yang tidak dapat dijangkau tim penyelamat, katanya.

Kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas menyebutkan jumlah korban tewas lebih dari 40 orang. Sedikitnya 60 orang lainnya terluka dalam serangan itu dan banyak yang masih hilang.

Penduduk dan petugas medis mengatakan kamp tersebut diserang oleh lima atau enam rudal atau bom. "Kami melihat wanita-wanita terpotong-potong, anak-anak terpotong-potong, dan para martir. Masih ada orang-orang yang hilang. Orang-orang mencari mereka dan mereka masih belum menemukannya," kata korban selamat Ola al-Shaer kepada Reuters di lokasi kejadian.

<!--more-->

Layanan Darurat Sipil Gaza mengatakan sedikitnya 20 tenda terbakar. Diperkirakan 65 orang tewas atau terluka termasuk wanita dan anak-anak.

"Tim kami masih mengevakuasi para martir dan korban luka dari area yang menjadi sasaran. Ini seperti pembantaian Israel yang baru," kata seorang pejabat tanggap darurat sipil Gaza.

Utusan perdamaian Timur Tengah PBB Tor Wennesland mengutuk keras serangan Israel terhadap daerah aman yang berpenduduk padat. Ia mengatakan warga sipil tidak boleh digunakan sebagai perisai manusia.

"Prinsip pembedaan, proporsionalitas, dan kehati-hatian dalam penyerangan harus selalu dijunjung tinggi," katanya. "Saya tegaskan kembali seruan saya kepada semua pihak untuk segera mencapai kesepakatan yang akan menghasilkan pembebasan semua sandera dan gencatan senjata. Pembunuhan warga sipil harus dihentikan, dan perang yang mengerikan ini harus diakhiri."

Militer Israel mengatakan mereka telah menyerang komandan senior Hamas di zona aman tersebut. "Para teroris ini terlibat langsung dalam pelaksanaan pembantaian 7 Oktober dan baru-baru ini beroperasi untuk melaksanakan kegiatan teror," katanya.

Hamas membantah tuduhan Israel bahwa anggotanya berada di sana. Hamas menolak tuduhan bahwa pihaknya mengeksploitasi wilayah sipil untuk tujuan militer.

"Ini adalah kebohongan yang jelas yang bertujuan untuk membenarkan kejahatan-kejahatan buruk ini. Kelompok perlawanan telah beberapa kali membantah bahwa ada anggotanya yang berada di perkumpulan warga sipil atau menggunakan tempat-tempat ini untuk tujuan militer," kata Hamas dalam sebuah pernyataan.

REUTERS

Pilihan editor:
Politikus di Swiss Dihujat karena Jadikan Gambar Bunda Maria Target Latihan Tembak

Berita terkait

Snowden Kecam Ledakan Pager Hizbullah: Israel Tak Bisa Dibedakan dengan Terorisme

13 menit lalu

Snowden Kecam Ledakan Pager Hizbullah: Israel Tak Bisa Dibedakan dengan Terorisme

Edward Snowden mengecam Israel atas ledakan pager Hizbullah. Ia menyebut Israel teroris.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Hentikan Sementara Ekspor Senjata ke Israel

56 menit lalu

Jerman Disebut Hentikan Sementara Ekspor Senjata ke Israel

Izin ekspor senjata yang diterbitkan Jerman pada tahun ini mengalami penurunan dengan total hanya 14.5 juta euro.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Tolak Hubungan dengan Israel Tanpa Palestina Merdeka

2 jam lalu

Arab Saudi Tolak Hubungan dengan Israel Tanpa Palestina Merdeka

Pangeran MBS mengatakan Arab Saudi tak akan menjalin hubungan dengan Israel hingga Palestina merdeka.

Baca Selengkapnya

Walkie Talkie Hizbullah Meledak Usai Pager, 20 Tewas 450 Orang Terluka

3 jam lalu

Walkie Talkie Hizbullah Meledak Usai Pager, 20 Tewas 450 Orang Terluka

Ledakan walkie talkie milik Hizbullah kembali mengguncang Lebanon. Ratusan orang terluka.

Baca Selengkapnya

WHO Mengutuk Ulah Israel Tembaki Konvoi Tim Kesehatan PBB di Jalur Gaza

7 jam lalu

WHO Mengutuk Ulah Israel Tembaki Konvoi Tim Kesehatan PBB di Jalur Gaza

Tedros Adhanom Ghebreyesus mengutuk insiden di mana tank Israel menembaki konvoi yang dipimpin WHO di Gaza

Baca Selengkapnya

Ribuan Pejuang Houthi Siap Pergi ke Lebanon jika Perang Pecah

10 jam lalu

Ribuan Pejuang Houthi Siap Pergi ke Lebanon jika Perang Pecah

Houthi Yaman siap mengirim ribuan pejuang untuk mendukung kelompok Hizbullah Lebanon jika perang pecah dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Anies Sambut Keluarga Gaza di Rumahnya, Tegaskan Solidaritas untuk Palestina

15 jam lalu

Anies Sambut Keluarga Gaza di Rumahnya, Tegaskan Solidaritas untuk Palestina

Anies dan Fery Farhati menerima keluarga Gaza di rumahnya dan menegaskan dukungan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina.

Baca Selengkapnya

Faksi-faksi Perlawanan Palestina Kutuk Serangan Pager Maut Israel di Lebanon

16 jam lalu

Faksi-faksi Perlawanan Palestina Kutuk Serangan Pager Maut Israel di Lebanon

Faksi-faksi Perlawanan Palestina menyatakan solidaritas dan kepercayaan mereka terhadap Hizbullah menyusul serangan Israel dengan bom pager.

Baca Selengkapnya

Pager Hizbullah yang Diledakkan Israel Diproduksi di Budapest

20 jam lalu

Pager Hizbullah yang Diledakkan Israel Diproduksi di Budapest

Ribuan pager yang digunakan Hizbullah meledak serentak kemarin. Pager diproduksi di Budapest.

Baca Selengkapnya

Kekurangan dan Kelebihan Pager Seperti yang Ada di Tangan Gerilyawan Hizbullah

20 jam lalu

Kekurangan dan Kelebihan Pager Seperti yang Ada di Tangan Gerilyawan Hizbullah

Apa yang terungkap dari kelompok gerilyawan Hibullah dukungan Iran, menegaskan kalau peran pager ternyata masih dibutuhkan.

Baca Selengkapnya