Ukraina Ancam Putuskan Hubungan dengan Iran, Jika Terus Pasok Rudal ke Rusia

Reporter

Tempo.co

Rabu, 11 September 2024 12:00 WIB

Perbandingan antara badan pesawat UAV Shahed-136 yang didokumentasikan oleh CAR di Ukraina pada November 2022 (kiri) dan badan pesawat UAV Geran-2 yang didokumentasikan oleh CAR di Ukraina pada Juli 2023 (kanan). (https://arcg.is/1Hay4y)

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Ukraina mengancam akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran, jika Rusia menggunakan rudal balistik yang dipasok oleh Teheran untuk menyerang Kyiv. Ukraina mengecam pengiriman senjata semacam itu sebagai hal yang “tidak dapat diterima.”

Ukraina, yang telah bergulat dengan meningkatnya serangan rudal dan drone atau pesawat tak berawak Rusia, mengatakan akan ada konsekuensi yang menghancurkan bagi hubungan bilateralnya dengan Iran jika laporan mengenai pasokan rudal tersebut benar adanya.

“Sekarang saya tidak akan mengatakan secara pasti apa yang dimaksud dengan konsekuensi yang menghancurkan, agar tidak melemahkan posisi diplomatik kami. Namun, saya dapat mengatakan bahwa semua opsi, termasuk yang Anda sebutkan, ada dalam perundingan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Heorhiy Tykhyi, ketika ditanya apakah Kyiv dapat memutuskan hubungan dengan Teheran.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan sebelumnya bahwa Rusia telah menerima rudal dari Iran, 2,5 tahun sejak invasi skala penuh. Dia memperkirakan Moskow akan menggunakan senjata tersebut dalam beberapa minggu mendatang.

Iran membantah memasok senjata tersebut.

Advertising
Advertising

Sekutu Ukraina, termasuk AS, mengatakan pengiriman tersebut merupakan peningkatan substansial dan mereka akan menjatuhkan sanksi lebih lanjut terhadap Iran.

Meskipun menggambarkan sanksi tersebut sebagai “langkah positif”, pejabat tinggi kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak, mengatakan bahwa sanksi tersebut tidak akan cukup.

“Kami juga memerlukan izin untuk menggunakan senjata Barat terhadap sasaran militer di wilayah Rusia, penyediaan rudal jarak jauh, dan peningkatan sistem pertahanan udara kami,” kata Yermak pada X.

Kremlin belum mengomentari pernyataan Blinken. Pada Senin, Kremlin mengatakan sedang mengembangkan dialog dengan Iran di semua bidang.

Ukraina menurunkan hubungan diplomatiknya dengan Iran pada 2022 karena keputusan Teheran untuk memasok Rusia dengan drone Shahed. Pesawat nirawak itu kemudian digunakan pasukan Moskow untuk serangan jarak jauh ke Ukraina secara rutin.

Hingga saat ini, dukungan militer Iran terhadap Moskow paling terlihat dalam pasokan drone tersebut, yang membawa muatan lebih kecil dan lebih mudah ditembak jatuh karena kecepatannya jauh lebih kecil dibandingkan kecepatan rudal balistik.

Reuters melaporkan pada Agustus bahwa Rusia mengharapkan pengiriman ratusan rudal balistik jarak dekat Fath-360 dari Iran dan puluhan tentaranya telah menerima pelatihan untuk menembakkannya.

Pilihan Editor: Ukraina Panggil Diplomat Iran Soal Dugaan Transfer Rudal Balistik ke Rusia

REUTERS

Berita terkait

Sean Diddy Combs, Ikon Hiphop yang Kontroversial

1 jam lalu

Sean Diddy Combs, Ikon Hiphop yang Kontroversial

Sean Diddy Combs, rapper, musisi hiphop, produser, sekaligus pengusaha ini tengah menghadapi berbagai kontroversi.

Baca Selengkapnya

Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

6 jam lalu

Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

Serangan drone Ukraina dalam skala besar yang menyerang Rusia telah memicu ledakan besar seperti kekuatan gempa bumi

Baca Selengkapnya

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

7 jam lalu

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

AS menganggap negara-negara di Tingkat 3 termasuk Brunei Darussalam tidak berbuat cukup banyak untuk bertindak melawan perdagangan manusia (TPPO).

Baca Selengkapnya

Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

19 jam lalu

Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

Ledakan pager di Lebanon menyebabkan ribuan orang terluka dan sembilan tewas. Sengaja dirancang agar perang di Timur Tengah makin luas.

Baca Selengkapnya

Dubes Lebanon Sebut Ledakan Pager Kejahatan Perang di Sidang Umum PBB

21 jam lalu

Dubes Lebanon Sebut Ledakan Pager Kejahatan Perang di Sidang Umum PBB

Duta Besar Lebanon Hadi Hachem untuk PBB menyebut serangkaian ledakan pager oleh Israel sebagai kejahatan perang

Baca Selengkapnya

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

21 jam lalu

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

Donald Trump mengutarakan keinginan bertemu Perdana Menteri India Narendra Modi pada pekan depan disela kunjungan kerja Modi ke Amerika

Baca Selengkapnya

Kronologi Ledakan Pager Di Lebanon

21 jam lalu

Kronologi Ledakan Pager Di Lebanon

Ledakan pager di Lebanon pada Selasa sekitar pukul 15.30 waktu setempat, dengan ledakan pertama terjadi di Dahiyeh.

Baca Selengkapnya

Dubes Iran Terluka Dalam Ledakan 5.000 Pager di Lebanon

22 jam lalu

Dubes Iran Terluka Dalam Ledakan 5.000 Pager di Lebanon

Ledakan pager di Lebanon melukai Dubes Iran. Israel belum menyatakan bertanggung jawab.

Baca Selengkapnya

Jubir Tegaskan Kaesang Nebeng Teman, Pemilik Jet Pribadi Ikut Terbang ke Amerika Serikat

22 jam lalu

Jubir Tegaskan Kaesang Nebeng Teman, Pemilik Jet Pribadi Ikut Terbang ke Amerika Serikat

Juru bicara Kaesang Pangarep, Francine Widjojo, menegaskan Kaesang menaiki jet pribadi bersama teman atau pemilik dari pesawat tersebut.

Baca Selengkapnya

Selain Y, KPK Buka Peluang Panggil Jokowi dalam Dugaan Gratifikasi Kaesang

1 hari lalu

Selain Y, KPK Buka Peluang Panggil Jokowi dalam Dugaan Gratifikasi Kaesang

Selain akan panggil Y, KPK buka peluang panggil Jokowi dalam dugaan gratifikasi Kaesang.

Baca Selengkapnya