Biden Dukung Klaim Israel Soal Kematian Aktivis AS di Tepi Barat: Hanya Kecelakaan!

Reporter

Tempo.co

Rabu, 11 September 2024 09:30 WIB

Aysenur Ezgi Eygi, seorang aktivis hak asasi manusia Turki-Amerika yang dibunuh oleh IOF di Nablus, 6 September 2024. Sosial Media

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyebut kematian seorang aktivis Amerika-Turki Aysenur Ezgi Eygi pekan lalu oleh penembak jitu Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat sebagai sebuah "kecelakaan".

"Insiden itu sebuah kecelakaan -- peluru itu memantul ke tanah, dan kepalanya terkena peluru secara tidak sengaja. Saya sedang mengatasinya sekarang," kata Biden kepada wartawan, Selasa.

Pernyataan Biden mendukung klaim tentara Israel (IDF) bahwa “sangat mungkin” bahwa Eygi “secara tidak langsung dan tidak sengaja” terkena tembakan dari pasukannya.

Keluarga Eygi menanggapi pernyataan Biden dengan mengatakan kematian aktivis tersebut “bukan suatu kecelakaan.”

“Selama empat hari, kami menunggu Presiden Biden mengangkat telepon dan melakukan hal yang benar: menelepon kami, menyampaikan belasungkawa, dan memberi tahu kami bahwa dia memerintahkan penyelidikan independen atas pembunuhan Ayenur,” Hamid Ali, kata rekan Eygi.

Advertising
Advertising

“Ini bukan kecelakaan dan pembunuhnya harus bertanggung jawab.”

Aysenur Ezgi Eygi, 26 tahun, ditembak mati oleh pasukan Israel pada Jumat saat protes terhadap permukiman ilegal Israel di Beita, sebuah kota di luar Nablus.

Para pejabat AS mengkritik tajam Israel atas kematian Eygi, yang ditembak mati saat protes. Sebelumnya pada hari Selasa, Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan kematiannya “tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan” dan menyerukan Israel untuk membuat “perubahan mendasar” terhadap cara mereka beroperasi di Tepi Barat.

“Tidak seorang pun, tidak seorang pun boleh ditembak dan dibunuh karena menghadiri protes. Tidak seorang pun boleh mempertaruhkan nyawanya hanya karena mengutarakan pandangannya,” katanya.

“Sekarang ada warga Amerika kedua yang terbunuh di tangan pasukan keamanan Israel. Itu tidak bisa diterima. Itu harus berubah. Dan kami akan menjelaskan hal ini kepada para anggota paling senior di pemerintahan Israel.”

Eygi, lahir di Antalya, Turki pada 1998. Ia lulus pada Juni dari Universitas Washington, tempat ia belajar psikologi serta bahasa dan budaya Timur Tengah.

Aktivis perempuan itu tiba di Tepi Barat Selasa lalu untuk menjadi sukarelawan di Gerakan Solidaritas Internasional sebagai bagian dari upaya mendukung dan melindungi petani Palestina.

IDF dalam pernyataan sebelumnya mengatakan Eygi terbunuh di tengah “kerusuhan yang disertai kekerasan,” sementara Gerakan Solidaritas Internasional (ISM), yang menjadi sukarelawan Eygi, menggambarkan protes 6 September sebagai aksi damai.

Pilihan Editor: Israel Sebut Tak Sengaja Bunuh Aktivis HAM AS

ANADOLU

Berita terkait

Hizbullah Gempur Israel Pertama Kali Sejak Ledakan Pager

47 menit lalu

Hizbullah Gempur Israel Pertama Kali Sejak Ledakan Pager

Hizbullah menggempur Israel sejak pertama kali sejak pager meledak serentak.

Baca Selengkapnya

Snowden Kecam Ledakan Pager Hizbullah: Israel Tak Bisa Dibedakan dengan Terorisme

1 jam lalu

Snowden Kecam Ledakan Pager Hizbullah: Israel Tak Bisa Dibedakan dengan Terorisme

Edward Snowden mengecam Israel atas ledakan pager Hizbullah. Ia menyebut Israel teroris.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Hentikan Sementara Ekspor Senjata ke Israel

2 jam lalu

Jerman Disebut Hentikan Sementara Ekspor Senjata ke Israel

Izin ekspor senjata yang diterbitkan Jerman pada tahun ini mengalami penurunan dengan total hanya 14.5 juta euro.

Baca Selengkapnya

Sean Diddy Combs, Ikon Hiphop yang Kontroversial

2 jam lalu

Sean Diddy Combs, Ikon Hiphop yang Kontroversial

Sean Diddy Combs, rapper, musisi hiphop, produser, sekaligus pengusaha ini tengah menghadapi berbagai kontroversi.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Tolak Hubungan dengan Israel Tanpa Palestina Merdeka

4 jam lalu

Arab Saudi Tolak Hubungan dengan Israel Tanpa Palestina Merdeka

Pangeran MBS mengatakan Arab Saudi tak akan menjalin hubungan dengan Israel hingga Palestina merdeka.

Baca Selengkapnya

Walkie Talkie Hizbullah Meledak Usai Pager, 20 Tewas 450 Orang Terluka

5 jam lalu

Walkie Talkie Hizbullah Meledak Usai Pager, 20 Tewas 450 Orang Terluka

Ledakan walkie talkie milik Hizbullah kembali mengguncang Lebanon. Ratusan orang terluka.

Baca Selengkapnya

Artefak dari Perunggu yang Dicuri Lebih dari 40 Tahun Dikembalikan ke Turki

7 jam lalu

Artefak dari Perunggu yang Dicuri Lebih dari 40 Tahun Dikembalikan ke Turki

Artefak itu adalah sebuah kline perunggu yakni sebuah sofa persegi panjang yang digunakan di Yunani dan Romawi kuno pada tahun 530 sebelum masehi

Baca Selengkapnya

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

8 jam lalu

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

AS menganggap negara-negara di Tingkat 3 termasuk Brunei Darussalam tidak berbuat cukup banyak untuk bertindak melawan perdagangan manusia (TPPO).

Baca Selengkapnya

WHO Mengutuk Ulah Israel Tembaki Konvoi Tim Kesehatan PBB di Jalur Gaza

9 jam lalu

WHO Mengutuk Ulah Israel Tembaki Konvoi Tim Kesehatan PBB di Jalur Gaza

Tedros Adhanom Ghebreyesus mengutuk insiden di mana tank Israel menembaki konvoi yang dipimpin WHO di Gaza

Baca Selengkapnya

Pager Hizbullah yang Diledakkan Israel Diproduksi di Budapest

21 jam lalu

Pager Hizbullah yang Diledakkan Israel Diproduksi di Budapest

Ribuan pager yang digunakan Hizbullah meledak serentak kemarin. Pager diproduksi di Budapest.

Baca Selengkapnya