Ukraina Panggil Diplomat Iran Soal Dugaan Transfer Rudal Balistik ke Rusia

Reporter

Tempo.co

Selasa, 10 September 2024 12:30 WIB

Petugas memuat sisa-sisa rudal balistik setelah dievakuasi dari lokasi ditemukannya di gurun ke dalam truk, usai serangan rudal dan drone besar-besaran oleh Iran terhadap Israel, dekat kota selatan Israel. Arad, Israel 26 April 2024. REUTERS/Amir Cohen

TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina memanggil diplomat Iran di Kyiv pada Senin terkait "kekhawatiran" negara itu terhadap kemungkinan transfer rudal balistik Iran ke Rusia.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Ukraina menyampaikan kekhawatiran tersebut kepada Kuasa Usaha Iran Shahriar Amuzegar "dengan peringatan tegas bahwa konfirmasi pasokan senjata balistik Iran ke negara agresor akan memiliki konsekuensi yang menghancurkan dan tidak dapat diperbaiki bagi hubungan bilateral Ukraina-Iran."

Menurut laporan media, sekelompok 200 rudal balistik Iran telah tiba di pelabuhan yang tidak disebutkan di Laut Kaspia pada 4 September.

Pihak berwenang Iran secara konsisten membantah klaim Ukraina mengenai pasokan senjata ke Rusia.

Sebelumnya, Brigjen. Fazlollah Nozari, seorang komandan senior Garda Revolusi Iran, seperti dikutip oleh Kantor Berita Buruh Iran mengatakan: “Tidak ada rudal yang dikirim ke Rusia dan klaim ini adalah semacam perang psikologis.”

Advertising
Advertising

“Iran tidak mendukung salah satu pihak dalam konflik Ukraina-Rusia,” kata Nozari.meski juru bicara Uni Eropa menggambarkan informasi tersebut “kredibel.”

Para pejabat negara-negara Barat dan Ukraina telah menampik bantahan tersebut di masa lalu, dengan mengatakan ada banyak bukti bahwa Iran telah memasok barang-barang seperti drone Shahed ke Rusia.

Juru bicara urusan luar negeri Uni Eropa Peter Stano mengatakan melalui email: “Kami mengetahui informasi kredibel yang diberikan oleh sekutu mengenai pengiriman rudal balistik Iran ke Rusia.”

Dia mengatakan bahwa jika hal ini benar, “pengiriman ini akan mewakili peningkatan substansial dalam dukungan Iran terhadap perang agresi ilegal Rusia terhadap Ukraina.”

Para pemimpin Uni Eropa sebelumnya telah menjelaskan bahwa mereka akan “merespons dengan cepat dan berkoordinasi dengan mitra internasional, termasuk dengan tindakan pembatasan baru dan signifikan terhadap Iran” terhadap langkah tersebut, tambah Stano.

Pejabat Eropa lainnya, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan AS telah berbagi informasi mengenai laporan transfer tersebut dengan sekutunya dan kemungkinan akan segera mengumumkannya kepada publik.

“Saya tidak dapat mengkonfirmasi laporan bahwa transfer tersebut telah terjadi,” kata juru bicara Gedung Putih John Kirby di Washington. Skenario seperti itu akan berdampak buruk pada Ukraina dan Timur Tengah, tambahnya.

CNN dan Wall Street Journal melaporkan pekan lalu, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, bahwa Iran telah mengirimkan rudal balistik jarak pendek ke Rusia, ketika Moskow terus melancarkan perang di Ukraina lebih dari dua setengah tahun setelah invasi mereka pada tahun 2022.

Pada Senin, Kremlin membantah laporan media yang mengeklaim bahwa Iran diduga telah mengirimkan rudal balistik jarak pendek ke Rusia.

Iran dan Rusia adalah sekutu dekat yang telah meningkatkan hubungan bilateral keduanya dalam beberapa tahun terakhir, di tengah ketegangan yang kian meningkat dengan Amerika Serikat (AS).

Pilihan Editor: Iran Bantah Pasok Rudal Balistik ke Rusia untuk Bantu Konflik di Ukraina

REUTERS | ANADOLU

Berita terkait

Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

4 jam lalu

Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

Serangan drone Ukraina dalam skala besar yang menyerang Rusia telah memicu ledakan besar seperti kekuatan gempa bumi

Baca Selengkapnya

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

5 jam lalu

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

AS menganggap negara-negara di Tingkat 3 termasuk Brunei Darussalam tidak berbuat cukup banyak untuk bertindak melawan perdagangan manusia (TPPO).

Baca Selengkapnya

Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

17 jam lalu

Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

Ledakan pager di Lebanon menyebabkan ribuan orang terluka dan sembilan tewas. Sengaja dirancang agar perang di Timur Tengah makin luas.

Baca Selengkapnya

Dubes Lebanon Sebut Ledakan Pager Kejahatan Perang di Sidang Umum PBB

19 jam lalu

Dubes Lebanon Sebut Ledakan Pager Kejahatan Perang di Sidang Umum PBB

Duta Besar Lebanon Hadi Hachem untuk PBB menyebut serangkaian ledakan pager oleh Israel sebagai kejahatan perang

Baca Selengkapnya

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

19 jam lalu

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

Donald Trump mengutarakan keinginan bertemu Perdana Menteri India Narendra Modi pada pekan depan disela kunjungan kerja Modi ke Amerika

Baca Selengkapnya

Kronologi Ledakan Pager Di Lebanon

20 jam lalu

Kronologi Ledakan Pager Di Lebanon

Ledakan pager di Lebanon pada Selasa sekitar pukul 15.30 waktu setempat, dengan ledakan pertama terjadi di Dahiyeh.

Baca Selengkapnya

Dubes Iran Terluka Dalam Ledakan 5.000 Pager di Lebanon

20 jam lalu

Dubes Iran Terluka Dalam Ledakan 5.000 Pager di Lebanon

Ledakan pager di Lebanon melukai Dubes Iran. Israel belum menyatakan bertanggung jawab.

Baca Selengkapnya

Jubir Tegaskan Kaesang Nebeng Teman, Pemilik Jet Pribadi Ikut Terbang ke Amerika Serikat

21 jam lalu

Jubir Tegaskan Kaesang Nebeng Teman, Pemilik Jet Pribadi Ikut Terbang ke Amerika Serikat

Juru bicara Kaesang Pangarep, Francine Widjojo, menegaskan Kaesang menaiki jet pribadi bersama teman atau pemilik dari pesawat tersebut.

Baca Selengkapnya

Selain Y, KPK Buka Peluang Panggil Jokowi dalam Dugaan Gratifikasi Kaesang

23 jam lalu

Selain Y, KPK Buka Peluang Panggil Jokowi dalam Dugaan Gratifikasi Kaesang

Selain akan panggil Y, KPK buka peluang panggil Jokowi dalam dugaan gratifikasi Kaesang.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Klaim Tidak Terlibat dalam Ledakan Pager di Lebanon

1 hari lalu

Amerika Serikat Klaim Tidak Terlibat dalam Ledakan Pager di Lebanon

Amerika Serikat mengklaim bahwa pihaknya tidak mengetahui sebelumnya dan tidak terlibat dalam ledakan massal pager di Lebanon

Baca Selengkapnya