Uni Eropa Kecewa Mongolia Tak Patuhi ICC dengan Menahan Vladimir Putin

Reporter

Tempo.co

Rabu, 4 September 2024 15:00 WIB

Anggota delegasi Rusia, yang dipimpin oleh Presiden Vladimir Putin, menghadiri pertemuan dengan Presiden Mongolia Ukhnaagiin Khurelsukh di sela-sela KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Astana, Kazakhstan, 3 Juli 2024. Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Uni Eropa kecewa karena Presiden Rusia Vladimir Putin bisa melenggang bebas kunjungan kerja ke Mongolia, tanpa ditahan oleh Ulaanbaatar. Putin menghabiskan waktu dua hari di Mongolia untuk melakukan pembicaraan bilateral dan ikut memperingati 85 tahun pertempuran Khalkhin Gol dalam perang dunia II melawan kekaisaran Jepang.

“Presiden Putin lewat putusan Mahkamah Internasional (ICC) seharusnya ditahan atas dugaan kejahatan internasional, khususnya tuduhan telah mendeportasi anak-anak tanpa dasar hukum,” demikian pernyataan Uni Eropa, Selasa, 3 September 2024.

Dalam pernyataan itu disebutkan, Uni Eropa menyayangkan sikap Mongolia sebagai negara yang menanda-tangani Statuta Roma di ICC, namun tidak menjalani kewajiban di bawah Statuta Roma itu untuk menjalankan putusan penahanan pada Putin.

Kunjungan kerja Putin ke Mongolia adalah yang pertama ke negara anggota ICC sejak pengadilan di Den Hague itu menerbitkan surat perintah penahanan pada Putin pada Maret 2023. Putusan ICC itu memerintahkan 124 negara anggota ICC agar menahan Presiden Putin dan melakukan ekstradisi buntut dari perang Ukraina.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov sebelumnya meyakinkan pihaknya tak punya kekhawatiran pada Mongolia yang dianggap sebagai kawan Rusia. Putin pun mendarat dengan mulus di Ulaanbaatar, padahal Ukraina dan ICC menuntut Mongolia menahan Putin

“Mongolia sudah gagal melakukan putusan ICC agar menahan Putin. Ini (tindakan Ulaanbaatar) sama dengan pukulan keras ke wajah ICC dan sistem pengadilan kriminal internasional,” kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Georgy Tykhy.

Menurut Tykhy, Mongolia telah membiarkan ‘pelaku kriminal’ melarikan diri dari peradilan sehingga tindakan itu sama dengan berbagi tanggung jawab atas kejahatan perang yang telah dilakukan Putin. Kyev akan bekerja sama dengan sekutu-sekutunya untuk memastikan Ulaanbaatar mendapat konsekuensi atas tindakannya ini.

Advertising
Advertising

Sumber: RT.com

Pilihan editor: Putin Sebut Keluarganya Fasih Berbahasa Mandarin, Tapi Tak Lupakan Bahasa Inggris

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Korban Genosida Israel di Gaza: 41.200 Orang Tewas Termasuk 173 Jurnalis, Lebih 95.300 Orang Terluka

1 hari lalu

Korban Genosida Israel di Gaza: 41.200 Orang Tewas Termasuk 173 Jurnalis, Lebih 95.300 Orang Terluka

Genosida Israel terhadap Palestina kian brutal. Jumlah korban sekitar 41.200 orang mayoritas perempuan dan anak-anak tewas, termasuk 173 jurnalis.

Baca Selengkapnya

Dubes AS Tuding PBB Anak Tirikan Israel Sebelum Serangan ke Gaza

4 hari lalu

Dubes AS Tuding PBB Anak Tirikan Israel Sebelum Serangan ke Gaza

Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, menuduh PBB "terlalu fokus" pada Israel, bahkan sebelum serangan ke Gaza

Baca Selengkapnya

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Batal Berkunjung ke Israel, Ini Alasannya

4 hari lalu

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Batal Berkunjung ke Israel, Ini Alasannya

Simak fakta di balik penolakan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell oleh Menteri Luar Negeri Israel.

Baca Selengkapnya

Hindari Surat Penangkapan ICC, Netanyahu Minta Diselidiki Jaksanya Sendiri

5 hari lalu

Hindari Surat Penangkapan ICC, Netanyahu Minta Diselidiki Jaksanya Sendiri

Ancaman jaksa ICC untuk menangkap Netanyahu dan Yoav Gallant ternyata membuat sang perdana Menteri Israel khawatir.

Baca Selengkapnya

Ditolak Israel, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Batalkan Kunjungan ke Tel Aviv

6 hari lalu

Ditolak Israel, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Batalkan Kunjungan ke Tel Aviv

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, membatalkan rencana kunjungan ke Israel karena ditolak Menlu Katz

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Palestina Hadir di Sidang Majelis Umum PBB dan ICC Selidiki Kematian Komandan Al Qassam

7 hari lalu

Top 3 Dunia; Palestina Hadir di Sidang Majelis Umum PBB dan ICC Selidiki Kematian Komandan Al Qassam

Top 3 dunia pada Rabu, 11 September 2024, diurutan pertama berita tentang Palestina yang pertama kali duduk dikalangan anggota Majelis Umum PBB.

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Desak Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Gallant dan Sinwar Diterbitkan

7 hari lalu

Jaksa ICC Desak Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Gallant dan Sinwar Diterbitkan

Menurut Jaksa ICC, surat penangkapan itu diperlukan untuk mencegah berlanjutnya kejahatan yang dituduhkan.

Baca Selengkapnya

Akses ke Gaza Ditolak Israel, Bagaimana Sebenarnya Otoritas ICC?

7 hari lalu

Akses ke Gaza Ditolak Israel, Bagaimana Sebenarnya Otoritas ICC?

Pekerjaan ICC kerap terkendala karena negara-negara anggota yang mendanai mengancam untuk merusak penyelidikan.

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Berusaha Memastikan Kematian Komandan Al Qassam, Mohammed Deif

8 hari lalu

Jaksa ICC Berusaha Memastikan Kematian Komandan Al Qassam, Mohammed Deif

ICC telah membatalkan proses hukum atas Ismail Haniyeh yang terbunuh pada 31 Juli 2024.

Baca Selengkapnya

Ukraina Panggil Diplomat Iran Soal Dugaan Transfer Rudal Balistik ke Rusia

8 hari lalu

Ukraina Panggil Diplomat Iran Soal Dugaan Transfer Rudal Balistik ke Rusia

Ukraina memanggil diplomat Iran di Kyiv pada Senin terkait "kekhawatiran" negara itu terhadap kemungkinan transfer rudal balistik Iran ke Rusia.

Baca Selengkapnya