Eks Presiden Korea Selatan Terjerat Kasus Nepotisme Carikan Jabatan untuk Menantu, Ini Profil Moon Jae In

Rabu, 4 September 2024 06:35 WIB

Mantan Presiden Moon Jae-in (kiri), yang saat itu menjadi kandidat presiden dari Partai Demokrat, berpose dengan putrinya Moon Da-hye selama kampanye terakhir pemilihan presiden ke-19 di Gwanghwamun Square di Seoul, dalam foto arsip ini dari 8 Mei 2017. /News1

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Korea Selatan, Moon Jae In, menjadi tersangka dalam kasus suap terkait bantuannya kepada menantu laki-lakinya untuk mendapatkan posisi strategis di sebuah perusahaan maskapai penerbangan.

Status Moon Jae In terungkap dalam surat penggeledahan yang dikeluarkan oleh Kejaksaan Tinggi Korea Selatan pada Jumat, 30 Agustus 2024. Penggeledahan tersebut dilakukan di rumah anaknya, Moon Da Hye. Status tersangka ini muncul usai mantan menantu Moon, yang disebut Seo, mendapat pekerjaan di maskapai penerbangan Easter Jet yang didirikan Lee Sang Jik.

Penggerebekan di rumah anak Moon juga dilakukan setelah Kejaksaan Korea Selatan menerima laporan aduan terkait soal nepotisme, perekrutan Seo di Thai Eastar Jet pada 2020. Saat ini, Seo telah bercerai dengan Da Hye.

Menurut dokumen tuntutan pengadilan, Moon dan istrinya menafkahi keluarga putri mereka selama beberapa waktu. Namun, dukungan tersebut dihentikan setelah Seo mulai bekerja di Thai Eastar Jet.

Profil Moon Jae In

Advertising
Advertising

Moon Jae In, yang menjabat sebagai Presiden Korea Selatan dari 2017 hingga 2022, merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah politik modern Korea Selatan. Sebelum menjadi presiden, Moon adalah pemimpin Partai Demokrat Korea yang liberal pada periode 2015-2016. Ia lahir pada 24 Januari 1953 di Pulau Geoje, provinsi Gyeongsang Selatan, dan dikenal sebagai seorang pengacara serta aktivis hak-hak sipil di Korea Selatan.

Moon Jae In adalah putra sulung dari Moon Yong-hyung dan Kang Han-ok, dari lima bersaudara. Keluarganya memiliki latar belakang yang penuh perjuangan, di mana orang tuanya melarikan diri dari Korea Utara saat Perang Korea, khususnya menjelang serangan musim dingin Cina pada tahun 1950.

Moon menempuh pendidikan di Universitas Kyung Hee, Seoul, pada tahun 1972. Di sana, ia terlibat aktif dalam gerakan mahasiswa yang menentang rezim otoriter Presiden Park Chung-Hee. Aktivisme ini membuatnya dikeluarkan dari universitas dan bahkan sempat dipenjara. Namun, hal tersebut tidak menghentikan semangatnya untuk terus memperjuangkan demokrasi dan hak-hak sipil.

Setelah dikeluarkan dari universitas, Moon bergabung dengan militer Korea Selatan pada tahun 1975 dan bertugas sebagai komando pasukan khusus. Ia turut serta dalam Operasi Paul Bunyan pada Agustus 1976, sebuah operasi militer yang dilakukan setelah dua perwira AS dibunuh oleh pasukan Korea Utara di zona demiliterisasi (DMZ).

Setelah menyelesaikan dinas militernya pada 1978, dikutip dari laman Brittanica, Moon kembali melanjutkan studinya di Universitas Kyung Hee dan lulus dengan gelar sarjana hukum pada tahun 1980. Dua tahun kemudian, ia mendirikan praktik hukum di Busan bersama temannya, Roh Moo-Hyun. Mereka berdua fokus pada kasus-kasus hak sipil dan hak asasi manusia, termasuk membela serikat pekerja dan aktivis mahasiswa yang dianiaya oleh rezim Presiden Chun Doo-Hwan. Ketika demokrasi mulai pulih pada tahun 1987, Roh memasuki dunia politik, sementara Moon melanjutkan kariernya di bidang hukum.

Ketika Roh Moo-Hyun terpilih sebagai presiden pada Desember 2002, Moon diajak untuk bergabung dalam kabinetnya. Setelah Roh mulai menjabat pada Februari 2003, Moon diangkat sebagai sekretaris senior untuk urusan sipil, peran yang membuatnya dikenal sebagai "Bayangan Roh" karena pengaruhnya yang besar dalam pemerintahan.

Pada Maret 2004, ketika Roh menghadapi mosi pemakzulan, Moon menjadi bagian dari tim hukum yang membela Roh di Mahkamah Konstitusi. Berkat dukungan publik yang menentang pemakzulan tersebut, Mahkamah Konstitusi memutuskan untuk mendukung Roh pada Mei 2004. Selain itu, Moon juga membantu mendirikan Kompleks Industri Kaesong, sebuah zona perdagangan bebas yang dikelola bersama oleh Korea Utara dan Korea Selatan, sebagai bagian dari kebijakan "sinar matahari" yang diusung oleh Kim Dae-Jung.

Dikutip dari Forbes, Moon Jae In pertama kali terjun ke dunia politik elektoral pada tahun 2012 dengan memenangkan kursi di Majelis Nasional untuk distrik Sasang, Busan. Pada pemilihan presiden yang digelar pada Desember tahun yang sama, Moon menjadi kandidat Partai Demokrat Bersatu (DUP) dan bersaing melawan Park Geun-Hye, putri dari Park Chung-Hee. Meski kalah tipis, Moon tetap aktif dalam politik nasional.

Pada Februari 2015, ia diangkat sebagai ketua Aliansi Politik Baru untuk Demokrasi (NPAD), penerus DUP. Namun, pada tahun 2016, Moon memutuskan untuk tidak mencalonkan diri kembali untuk kursi Majelis Nasionalnya.

Moon akhirnya terpilih sebagai Presiden Korea Selatan ke-12 pada Mei 2017, setelah pendahulunya, Park Geun-hye, dimakzulkan. Dalam masa jabatannya, Moon menyelenggarakan Olimpiade Musim Dingin di PyeongChang pada tahun 2018.

MYESHA FATINA RACHMAN I SITA PLANASARI I BRITANNICA I FORBES

Pilihan Editor: Keluarga Eks Presiden Korsel Moon Jae In dalam Pengawasan Ketat Gara-gara Bantu Menantu

Berita terkait

Traveler Bagikan Tips Menghindari Penerbangan Delay atau Batal

12 jam lalu

Traveler Bagikan Tips Menghindari Penerbangan Delay atau Batal

Menurut studi, lebih dari 80 persen penerbangan yang berangkat dari pukul 6 pagi hingga 9 pagi tepat waktu.

Baca Selengkapnya

Profil Jun Ji Hyun: Aktris Korea Serba Bisa dengan Bayaran Termahal

13 jam lalu

Profil Jun Ji Hyun: Aktris Korea Serba Bisa dengan Bayaran Termahal

Jun Ji Hyun menjadi salah satu aktris paling dihormati dan dicintai di industri hiburan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Jelajahi Jepang, Wisatawan Indonesia Bisa Dapat Tiket Domestik Gratis dari Maskapai Ini

21 jam lalu

Jelajahi Jepang, Wisatawan Indonesia Bisa Dapat Tiket Domestik Gratis dari Maskapai Ini

Penawaran gratis ini diharapkan dapat membantu mengurangi overtourism atau pariwisata berlebihan di beberapa destinasi terpopuler di Jepang.

Baca Selengkapnya

Mengenal Keunikan dan Sejarah Chuseok Thanksgiving Ala Korea

1 hari lalu

Mengenal Keunikan dan Sejarah Chuseok Thanksgiving Ala Korea

Secara historis, Chuseok telah dirayakan oleh masyarakat Korea selama berabad-abad.

Baca Selengkapnya

Balon Sampah Korea Utara Picu Kebakaran di Seoul

2 hari lalu

Balon Sampah Korea Utara Picu Kebakaran di Seoul

Sebuah balon sampah dari Korea Utara mendarat di atap gedung Seoul dan menyebabkan kebakaran

Baca Selengkapnya

Publik Menyoroti Beda Cara KPK Tangani untuk Dugaan Gratifikasi Kaesang dan Anak Rafael Alun

2 hari lalu

Publik Menyoroti Beda Cara KPK Tangani untuk Dugaan Gratifikasi Kaesang dan Anak Rafael Alun

KPK mendapat sorotan publik lantaran dinilai beda penanganan dalam kasus dugaan gratifikasi Kaesang dan anak Rafael Alun.

Baca Selengkapnya

Juara Ganda Putra Hong Kong Open 2024, Profil Kang Min Hyuk dan Seo Seung Jae

2 hari lalu

Juara Ganda Putra Hong Kong Open 2024, Profil Kang Min Hyuk dan Seo Seung Jae

Ganda putra Sabar Karyaman dan Reza Pahlevi Isfahani menjadi runner up Hong Kong Open 2024, mereka dikalahkan oleh pebulu tangkis Korea Selatan

Baca Selengkapnya

Atlet Tembak Korea Kim Ye-ji Jadi Brand Ambassador Louis Vuitton Setelah Viral di Olimpiade Paris 2024

2 hari lalu

Atlet Tembak Korea Kim Ye-ji Jadi Brand Ambassador Louis Vuitton Setelah Viral di Olimpiade Paris 2024

Siapa sangka atlet tembak bisa banting stir menjadi model brand mewah Louis Vuitton. Simak kisah Kim Ye-Ji yang gemilang di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Jeonghan Seventeen Segera Wajib Militer, Apa Ketentuan Wamil di Korea Selatan?

3 hari lalu

Jeonghan Seventeen Segera Wajib Militer, Apa Ketentuan Wamil di Korea Selatan?

Jeonghan Seventeen mulai 26 September 2024 akan wajib militer, Ini syarat dan ketentuan wamil bagi warga negara Korea Selatan

Baca Selengkapnya

Wajib Militer Mulai 26 September 2024, Jeonghan Absen Tampil di Seventen Right Here World Tour 2024

3 hari lalu

Wajib Militer Mulai 26 September 2024, Jeonghan Absen Tampil di Seventen Right Here World Tour 2024

Anggota boy grup Seventeen, Jeonghan akan menjalani wajib militer per 26 September 2024. Ia absen tampil di Seventen Right Here World Tour 2024.

Baca Selengkapnya