Presiden Prancis Emmanuel Macron Terancam Dimakzulkan, Apa Sebabnya?

Selasa, 3 September 2024 09:42 WIB

Presiden Prancis Emmanuel Macron. LUDOVIC MARIN/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prancis Emmanuel Macron kembali mendapat kecaman pemakzulan. Hal ini dikarenakan sikapnya yang menolak pencalonan perdana menteri dari koalisi sayap kiri.

Partai sayap kiri Prancis ajukan pemakzulan Presiden Prancis Emmanuel Macron imbas penolakan pencalonan Lucie Castets dari koalisi sayap kiri sebagai Perdana Menteri Prancis.

"Rancangan resolusi untuk memulai proses pemakzulan terhadap Presiden Republik, sesuai dengan Pasal 68 Konstitusi, telah dikirim ke para anggota Parlemen hari ini untuk ditandatangani bersama," ujar Mathilde Panot, pemimpin fraksi France Unbowed di parlemen, pada X pada Sabtu, 31 Agustus 2024, dikutip dari Antara.

Dikutip dari Antara, France Unbowed mengecam Macron karena menolak pilihan partai itu untuk jabatan perdana menteri meskipun koalisi sayap kiri memenangkan kursi terbanyak dalam pemilihan parlemen pada Juli.

Berdasarkan Pasal 68, presiden hanya dapat diberhentikan dari jabatannya jika terjadi pelanggaran tugas yang jelas-jelas tidak sesuai dengan pelaksanaan mandat presiden.

Advertising
Advertising

France Unbowed memiliki cukup kursi untuk memulai prosedur tersebut, tetapi untuk menggolkannya diperlukan persetujuan dua pertiga mayoritas di kedua majelis parlemen.

Sebelumnya, ancaman pemakzulan juga pernah disampaikan oleh La France Insoumise (LFI). Dikutip dari Antara, pemimpin LFI Jean-Luc Mélenchon, koordinator partai Manuel Bompard, dan Presiden Kelompok Deputi LFI Mathilde Panot mengkritik Macron karena mengabaikan konsekuensi politik dari pemilihan umum dadakan pada 9 Juni, di mana ia sekali lagi kalah dalam pemilihan Parlemen Eropa.

Partai tersebut menuduh Macron melakukan kudeta terhadap demokrasi dengan mengabaikan kandidat Front Populer Baru (NFP) untuk perdana menteri, yang memenangkan pemilu.

Emmanuel Macron pada Agustus lalu bertemu dengan fraksi-fraksi di parlemen serta para pemimpin partai dalam upaya untuk menegosiasikan pemerintahan baru setelah pemilu menghasilkan parlemen tanpa kelompok yang meraih suara mayoritas.

Presiden Prancis itu mengesampingkan New Popular Front, koalisi sayap kiri yang memperoleh 182 dari 577 kursi parlemen, dari pembicaraan tersebut dengan alasan kekhawatiran mengenai stabilitas institusional.


LINDA LESTARI I ANTARA

Pilihan Editor: Emmanuel Macron Tak Tahu dan Tak Campuri Penahanan CEO Telegram

Berita terkait

Ribuan Orang Turun ke Jalan, Protes Perdana Menteri Baru Prancis

10 hari lalu

Ribuan Orang Turun ke Jalan, Protes Perdana Menteri Baru Prancis

Ribuan orangg turun ke jalan di seluruh Prancis untuk memprotes pencalonan Michel Barnier yang berhaluan kanan-tengah sebagai perdana menteri

Baca Selengkapnya

PM Baru Prancis, Tugas Rumit Michel Barnier setelah Negosiasi Brexit

13 hari lalu

PM Baru Prancis, Tugas Rumit Michel Barnier setelah Negosiasi Brexit

Setelah menegosiasikan Brexit, Michel Barnier ditugaskan untuk menopang Macron

Baca Selengkapnya

Macron Tunjuk Mantan Negosiator Brexit sebagai PM Prancis Baru

13 hari lalu

Macron Tunjuk Mantan Negosiator Brexit sebagai PM Prancis Baru

Macron berharap Michel Barnier akan mengakhiri kebuntuan selama berminggu-minggu sejak pemilu sela Prancis.

Baca Selengkapnya

Presiden Prancis Emmanuel Macron Cari Perdana Menteri Baru

15 hari lalu

Presiden Prancis Emmanuel Macron Cari Perdana Menteri Baru

Presiden Prancis Emmanuel Macron sebut akan cari perdana menteri yang baru, di tengah avcaman pemakzulan dirinya.

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Tak Tahu dan Tak Campuri Penahanan CEO Telegram

19 hari lalu

Emmanuel Macron Tak Tahu dan Tak Campuri Penahanan CEO Telegram

Emmanuel Macron menyangkal tahu sedari awal kalau CEO Telegram Pavel Durov akan ke Prancis, Macron juga berkeras tidak terlibat dalam penahanan Durov

Baca Selengkapnya

Macron Bela Pemberian Kewarganegaraan Prancis kepada CEO Telegram Pavel Durov

19 hari lalu

Macron Bela Pemberian Kewarganegaraan Prancis kepada CEO Telegram Pavel Durov

Presiden Emmanuel Macron pada Kamis membela keputusan untuk memberikan kewarganegaraan Prancis kepada CEO Telegram Pavel Durov.

Baca Selengkapnya

Pengacara Bos Telegram Pavel Durov Sebut Kasus Kliennya di Prancis Tak Masuk Akal

20 hari lalu

Pengacara Bos Telegram Pavel Durov Sebut Kasus Kliennya di Prancis Tak Masuk Akal

Bos Telegram Pavel Durov diperiksa oleh Prancis atas tuduhan kriminalitas yang marak di media sosial miliknya.

Baca Selengkapnya

Paralimpiade Paris 2024 Resmi Dibuka, Diharapkan Jadi Awal Revolusi Inklusi

20 hari lalu

Paralimpiade Paris 2024 Resmi Dibuka, Diharapkan Jadi Awal Revolusi Inklusi

Paralimpiade Paris 2024 secara resmi dibuka pada Kamis dinihari WIB, 29 Agustus 2024, dengan upacara penuh warna.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Ndasmu di Kongres PAN, Sebelumnya Katakan Ndasmu Etik di Rakornas Gerindra, Apa Konteksnya?

21 hari lalu

Prabowo Sebut Ndasmu di Kongres PAN, Sebelumnya Katakan Ndasmu Etik di Rakornas Gerindra, Apa Konteksnya?

Prabowo kembali menyebut "ndasmu" dalam Kongres PAN ke-6. Sebelumnya ia menyebut "ndasmu etik" di Rakornas Gerindra saat menjadi capres.

Baca Selengkapnya

Macron Soal Penahanan CEO Telegram Pavel Durov: Tak Terkait Politik

22 hari lalu

Macron Soal Penahanan CEO Telegram Pavel Durov: Tak Terkait Politik

Presiden Prancis Emmanuel Macron buka suara ihwal penahanan CEO Telegram, Pavel Durov.

Baca Selengkapnya