Top 3 Dunia: Sulitnya Melacak Yahya Sinwar hingga AS Yakin Iran Tak Akan Serang Israel

Reporter

Tempo.co

Kamis, 29 Agustus 2024 06:00 WIB

Ketua Hamas Gaza Yahya Al-Sinwar berbicara kepada media, di Kota Gaza 28 Oktober 2019.[REUTERS/Mohammed Salem]

TEMPO.CO, Jakarta - Berita Top 3 Dunia pada Rabu 28 Agustus 2024 diawali oleh sulitnya militer Israel melacak Yahya Sinwar, pemimpin kelompok perjuangan Palestina Hamas di Gaza.

Sementara di urutan kedua, hubungan antara Rusia dan Prancis mencapai titik terendah sejak penangkapan bos Telegram, Pavel Durov di Paris pada pekan lalu.

Adapun di urutan ketiga, juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan Iran tak benar-benar akan menyerang Israel.

Berikut berita Top 3 Dunia selengkapnya.

1. Mengapa Yahya Sinwar Sulit Dilacak? Ini Penjelasannya

Advertising
Advertising

Melacak Yahya Sinwar terbukti sulit bagi militer Israel. Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, nama Sinwar menjadi buronan nomor satu. Namun, hingga kini Israel belum mampu menangkapnya. Ia diyakini masih tinggal di labirin terowongan Hamas di bawah Jalur Gaza.

Laporan New York Times, Minggu, 25 Agustus 2024, menyebutkan bos baru Hamas ini mungkin telah meninggalkan tempat persembunyiannya beberapa tahun lalu. Dalam laporannya itu, media AS tersebut mengutip pejabat Israel dan Amerika.

Baca berita selengkapnya di sini

2. Penangkapan Bos Telegram Pavel Durov Bikin Hubungan Rusia Prancis ke Titik Terendah

Hubungan antara Rusia dan Prancis mencapai titik terendah sejak penangkapan bos Telegram, Pavel Durov di Paris pada pekan lalu. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan hal itu setelah penahanan Pavel Durov diperpanjang hingga Rabu.

Penangkapan Durov membuat hubungan Moskow-Paris ke level terendah, kata Lavrov pada Selasa, 27 Agustus 2024. Hubungan kedua negara terus memburuk di tengah tuduhan Prancis bahwa Rusia berusaha mengganggu stabilitas menjelang Olimpiade Paris. Namun tuduhan ini dibantah oleh Rusia.

Baca berita selengkapnya di sini

3. AS Yakin Iran Hanya Berpura-pura Akan Serang Israel

Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan Iran tak benar-benar akan menyerang Israel. Meski demikian, ia menegaskan bahwa Amerika Serikat tetap berkomitmen membela Israel jika terjadi serangan Iran.

Kirby mengatakan bahwa sulit untuk memprediksi kemungkinan serangan tetapi Gedung Putih menanggapi retorika Iran dengan serius. "Kami yakin mereka masih dalam posisi siap untuk melancarkan serangan jika ingin melakukannya, itulah sebabnya kami memiliki postur kekuatan yang ditingkatkan di wilayah tersebut," katanya.

Baca berita selengkapnya di sini

Asharq Al-Awsat | The Jerusalem Post | The NYT | Reuters | Al Arabiya

Berita terkait

Dubes Lebanon Sebut Ledakan Pager Kejahatan Perang di Sidang Umum PBB

20 menit lalu

Dubes Lebanon Sebut Ledakan Pager Kejahatan Perang di Sidang Umum PBB

Duta Besar Lebanon Hadi Hachem untuk PBB menyebut serangkaian ledakan pager oleh Israel sebagai kejahatan perang

Baca Selengkapnya

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

21 menit lalu

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

Donald Trump mengutarakan keinginan bertemu Perdana Menteri India Narendra Modi pada pekan depan disela kunjungan kerja Modi ke Amerika

Baca Selengkapnya

Kronologi Ledakan Pager Di Lebanon

57 menit lalu

Kronologi Ledakan Pager Di Lebanon

Ledakan pager di Lebanon pada Selasa sekitar pukul 15.30 waktu setempat, dengan ledakan pertama terjadi di Dahiyeh.

Baca Selengkapnya

Dubes Iran Terluka Dalam Ledakan 5.000 Pager di Lebanon

1 jam lalu

Dubes Iran Terluka Dalam Ledakan 5.000 Pager di Lebanon

Ledakan pager di Lebanon melukai Dubes Iran. Israel belum menyatakan bertanggung jawab.

Baca Selengkapnya

Jubir Tegaskan Kaesang Nebeng Teman, Pemilik Jet Pribadi Ikut Terbang ke Amerika Serikat

2 jam lalu

Jubir Tegaskan Kaesang Nebeng Teman, Pemilik Jet Pribadi Ikut Terbang ke Amerika Serikat

Juru bicara Kaesang Pangarep, Francine Widjojo, menegaskan Kaesang menaiki jet pribadi bersama teman atau pemilik dari pesawat tersebut.

Baca Selengkapnya

Selain Y, KPK Buka Peluang Panggil Jokowi dalam Dugaan Gratifikasi Kaesang

4 jam lalu

Selain Y, KPK Buka Peluang Panggil Jokowi dalam Dugaan Gratifikasi Kaesang

Selain akan panggil Y, KPK buka peluang panggil Jokowi dalam dugaan gratifikasi Kaesang.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Klaim Tidak Terlibat dalam Ledakan Pager di Lebanon

5 jam lalu

Amerika Serikat Klaim Tidak Terlibat dalam Ledakan Pager di Lebanon

Amerika Serikat mengklaim bahwa pihaknya tidak mengetahui sebelumnya dan tidak terlibat dalam ledakan massal pager di Lebanon

Baca Selengkapnya

Israel Tanam Bahan Peledak di 5.000 Pager yang Diimpor ke Lebanon

5 jam lalu

Israel Tanam Bahan Peledak di 5.000 Pager yang Diimpor ke Lebanon

Ledakan pager di Lebanon sebabkan lebih dari 300 orang kehilangan kedua tangannya, 150 hancur perutnya dan sejumlah orang kehilangan mata

Baca Selengkapnya

Ledakan Pager Massal di Lebanon, Hizbullah Bersumpah Balas Israel

6 jam lalu

Ledakan Pager Massal di Lebanon, Hizbullah Bersumpah Balas Israel

Hizbullah bersumpah memberikan "hukuman yang adil" kepada Israel menyusul serangkaian ledakan pager yang mematikan di seluruh Lebanon.

Baca Selengkapnya

Gold Apollo Membantah Membuat Pager yang Digunakan dalam Ledakan Lebanon

6 jam lalu

Gold Apollo Membantah Membuat Pager yang Digunakan dalam Ledakan Lebanon

Perusahaan Gold Apollo Taiwan membantah membuat pager yang digunakan dalam peledakan di Lebanon pada Selasa.

Baca Selengkapnya