Bangladesh Effect, Demo Besar Memaksa PM Bangladesh Mundur dan Melarikan Diri

Senin, 26 Agustus 2024 10:30 WIB

Warga merayakan pengunduran diri Perdana Menteri Sheikh Hasina bersama koordinator protes antikuota di Dhaka, Bangladesh, 5 Agustus 2024. Unjuk rasa yang dimotori mahasiswa itu telah membuat lebih dari 300 orang tewas. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

TEMPO.CO, Jakarta - Pengunduran diri Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, yang diumumkan pada Senin, 5 Agustus 2024, dalam pidato yang disiarkan di televisi oleh panglima angkatan darat, setelah berminggu-minggu protes disertai kekerasan, telah mengalihkan perhatian kembali pada sejarah pergolakan dan kudeta politik di negara ini. Lantas, apakah ini yang dimaksud dengan Bangladesh Effect? Berikut penjelasannya.

Demonstrasi massa di Bangladesh yang dimulai sejak Juli lalu akhirnya memaksa PM Bangladeh Sheikh Hasina untuk mundur dari jabatannya. Selama 20 tahun kekuasaannya, unjuk rasa yang dimotori oleh mahasiswa ini telah menyebabkan lebih dari 300 orang tewas, menjadikannya mungkin sebagai ujian terbesar bagi Sheikh Hasina.

Perdana Menteri Bangladesh yang kini berusia 76 tahun itu mengundurkan diri dan meninggalkan Ganabhaban, kediaman megahnya, saat para pengunjuk rasa menyerbu tempat tersebut

Setidaknya 98 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka ketika kerusuhan pecah kembali pada hari Minggu lalu, 4 Agustus 2024. Untuk meredakan kerusuhan, polisi menggunakan gas air mata dan peluru karet guna membubarkan puluhan ribu orang yang menuntut pengunduran diri PM Hasina.

Kekerasan tersebut menandai salah satu hari paling mematikan dalam sejarah kerusuhan sipil di Bangladesh. Jumlah korban tewas lebih dari 67 orang yang dilaporkan pada tanggal 19 Juli ketika mahasiswa memprotes sistem kuota untuk pegawai negeri sipil.

Advertising
Advertising

Protes yang dimulai pada akhir bulan lalu meningkat tajam ketika aktivis mahasiswa di Universitas Dhaka, universitas terbesar di negara itu, bentrok dengan polisi dan demonstran pro-pemerintah. Akar dari protes ini berasal dari sistem kuota kontroversial, yang memberikan hingga 30 persen posisi pegawai negeri kepada anggota keluarga veteran perang kemerdekaan Bangladesh tahun 1971 melawan Pakistan.

Hasina pertama kali memimpin partai Liga Awami menuju kemenangan pada 1996, menjalani satu masa jabatan selama lima tahun sebelum mendapatkan kembali kekuasaannya pada tahun 2009, dan tidak pernah kehilangan kekuasaannya lagi.

Seiring berjalannya waktu, ia menjadi semakin otokratis dan pemerintahannya ditandai dengan penangkapan massal terhadap lawan-lawan politik dan para aktivis, penghilangan paksa, dan pembunuhan di luar hukum. Kelompok-kelompok hak asasi manusia memperingatkan akan adanya pemerintahan satu partai oleh Liga Awami.

Protes meletus setelah tanggal 5 Juni ketika Pengadilan Tinggi memerintahkan pemulihan kuota 30 persen untuk keturunan veteran yang berpartisipasi dalam perang kemerdekaan dari Pakistan pada tahun 1971. Sistem kuota telah berlaku sejak 1972 dan dihapuskan oleh Hasina pada tahun 2018 sebagai akibat dari protes mahasiswa sebelum pengadilan memberlakukannya kembali pada bulan Juni.

Protes berkembang lebih dari sekadar kuota PNS. Selain mahasiswa, protes diikuti berbagai elemen masyarakat termasuk bintang film, musisi, dan bahkan produsen garmen. Lagu-lagu rap dan kampanye media sosial telah memperkuat seruan agar Hasina mengundurkan diri.

Para mahasiswa yang berunjuk rasa telah meluncurkan program 'Pawai ke Dhaka' hari ini. Di 39 distrik, rumah-rumah dinas, 20 kantor Liga Awami, kantor-kantor polisi, dan berbagai instalasi pemerintah lainnya diserang, dirusak, dan dibakar. Bentrokan antara pengunjuk rasa dengan pemimpin Liga Awami dan organisasi terkait dilaporkan terjadi di beberapa distrik.

Tempat tinggal serta kantor menteri dari partai berkuasa, menteri negara, anggota parlemen, dan pemimpin Liga Awami dirusak di setidaknya 14 lokasi berbeda, dengan beberapa gedung terbakar selama protes yang berlangsung.

Aksi demo mahasiswa memblokir jalan raya utama dan meluncurkan program non-kooperasi, yang meningkatkan kekerasan di seluruh negeri. Kantor polisi dan kantor partai berkuasa menjadi sasaran, dengan laporan bentrokan hebat dan korban yang signifikan. Tiga belas polisi dipukuli hingga tewas di Sirajganj, dan rumah dua anggota parlemen dibakar.

Kerusuhan tidak hanya terjadi di Dhaka, tetapi juga menyebar ke seluruh negeri. Di distrik pusat Munsiganj, dua pekerja konstruksi tewas dan 30 orang terluka dalam bentrokan tiga arah yang melibatkan pengunjuk rasa, polisi, dan aktivis partai berkuasa.

MYESHA FATINA RACHMAN I DEWI RINA CAHYANI

Pilihan Editor: Senjata Makan Tuan, Pengadilan Kejahatan Perang Bangladesh akan Sidangkan Sheikh Hasina

Berita terkait

11 Perbedaan PNS dan PPPK, Mulai dari Hak Keuangan hingga Batas Usia Pensiun

1 hari lalu

11 Perbedaan PNS dan PPPK, Mulai dari Hak Keuangan hingga Batas Usia Pensiun

PNS dan PPPK adalah pegawai ASN yang memiliki perbedaan dari berbagai aspek

Baca Selengkapnya

Seluk-beluk Gratifikasi: Menilik Ancaman Hukuman Penjara di Kasus Gratifikasi

10 hari lalu

Seluk-beluk Gratifikasi: Menilik Ancaman Hukuman Penjara di Kasus Gratifikasi

Gratifikasi merupakan semua pemberian yang diterima oleh Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara (Pn/PN}.

Baca Selengkapnya

Enam Mahasiswa yang Pasang Spanduk Polisi Biadab di Aceh Dibebaskan tapi Wajib Lapor

10 hari lalu

Enam Mahasiswa yang Pasang Spanduk Polisi Biadab di Aceh Dibebaskan tapi Wajib Lapor

Enam mahasiswa yang ditangkap karena membuat spanduk dengan tulisan provokatif terhadap kepolisian telah dibebaskan Polres Banda Aceh.

Baca Selengkapnya

20 Anggota DPRD Bangkalan Gadaikan SK Jabatan, Benar Bisa Jadi Jaminan Kredit di Bank?

10 hari lalu

20 Anggota DPRD Bangkalan Gadaikan SK Jabatan, Benar Bisa Jadi Jaminan Kredit di Bank?

Anggota DPRD Bangkalan, Madura ramai-ramai menggadaikan SK jabatan mereka sebagai jaminan untuk pengajuan kredit di bank.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Meminta India Pastikan Mantan PM Hasina Diam

12 hari lalu

Bangladesh Meminta India Pastikan Mantan PM Hasina Diam

Hasina melarikan diri ke India pada 5 Agustus menyusul protes massal terhadap pemerintahan yang dijalankannya selama 15 tahun di Bangladesh

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Banyak Orang Indonesia Ingin Jadi PNS, Gaji Bukan Faktor Utama

12 hari lalu

Ini Alasan Banyak Orang Indonesia Ingin Jadi PNS, Gaji Bukan Faktor Utama

Mengungkap temuan Kemenpan RB terkait alasan banyak orang Indonesia ingin menjadi PNS

Baca Selengkapnya

Segini Kisaran Gaji PNS Pemda 2024 dan Tunjangannya

12 hari lalu

Segini Kisaran Gaji PNS Pemda 2024 dan Tunjangannya

Berbagai jenis gaji, tunjangan, dan fasilitas yang berhak diterima PNS Pemda 2024

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Bangladesh Mundur Menyusul Penjungkalan Sheikh Hasina

13 hari lalu

Ketua KPU Bangladesh Mundur Menyusul Penjungkalan Sheikh Hasina

Ketu KPU Bangladesh mundur setelah menyangkal campur tangan politik dalam pemilu Januari yang memilih kembali pemimpin otokratis Sheikh Hasina.

Baca Selengkapnya

Apa Perbedaan PNS dan Karyawan BUMN? Ini Tahapan Seleksi hingga Gajinya

13 hari lalu

Apa Perbedaan PNS dan Karyawan BUMN? Ini Tahapan Seleksi hingga Gajinya

Sederet perbedaan PNS dengan karyawan BUMN, mulai dari tahapan seleksi hingga keuntungan yang diperoleh

Baca Selengkapnya

Prabowo Sediakan Anggaran Rp 297 Triliun untuk Gaji dan Tunjangan PNS 2025, Jadi Naik?

15 hari lalu

Prabowo Sediakan Anggaran Rp 297 Triliun untuk Gaji dan Tunjangan PNS 2025, Jadi Naik?

Presiden terpilih Prabowo Subianto menyiapkan anggaran sebesar Rp 297,71 triliun untuk gaji dan tunjangan PNS pada tahun 2025.

Baca Selengkapnya