Hizbullah Serang Israel, Senjata apa yang Mereka Andalkan?
Editor
Ida Rosdalina
Minggu, 25 Agustus 2024 18:30 WIB
Rudal Anti-Tank
Hizbullah menggunakan peluru kendali anti-tank secara ekstensif pada perang 2006 dan telah mengerahkannya lagi, termasuk Kornet buatan Rusia.
Hizbullah juga menggunakan peluru kendali buatan Iran yang dikenal sebagai "al-Mas", menurut sebuah laporan dari lembaga penyiaran Arab pro-Iran, al-Mayadeen. Al-Mas dapat mencapai target di luar garis pandang dengan mengikuti lintasan melengkung, sehingga memungkinkannya untuk menyerang dari atas, demikian menurut laporan Pusat Penelitian dan Pendidikan Alma Israel.
Rudal tersebut merupakan bagian dari keluarga senjata yang dibuat oleh Iran melalui rekayasa balik berdasarkan keluarga rudal Spike Israel, kata laporan itu.
Rudal Anti-Pesawat
Hizbullah telah menjatuhkan pesawat tak berawak Israel beberapa kali selama konflik ini dengan menggunakan rudal permukaan-ke-udara, menghantam pesawat tak berawak Hermes 450 dan Hermes 900 milik Israel. Meskipun Hizbullah telah lama diyakini memiliki rudal anti-pesawat, serangan ini menandai pertama kalinya kelompok itu menggunakan kemampuan ini.
Dalam serangan pertama lainnya, Hizbullah mengatakan bahwa mereka menembaki pesawat tempur Israel, memaksa mereka meninggalkan wilayah udara Lebanon, tanpa mengatakan jenis senjata apa yang mereka gunakan. Tidak ada satu pun yang mengenai sasaran.
Drone
Hizbullah telah melakukan banyak serangan dengan drone peledak satu arah dan mengatakan bahwa mereka menggunakan drone yang menjatuhkan bom dan kembali ke Lebanon.
Dalam beberapa serangan, drone dikirim untuk mengalihkan perhatian pertahanan udara Israel, sementara yang lain diterbangkan ke sasaran.
Persenjataan Hizbullah termasuk model Ayoub dan Mersad yang dirakit secara lokal, yang menurut para analis murah dan relatif mudah diproduksi.
Rudal Anti-Kapal Laut
Hizbullah pertama kali membuktikan bahwa mereka memiliki rudal anti-kapal pada 2006, ketika rudal tersebut menghantam sebuah kapal perang Israel yang berjarak 16 km di lepas pantai, menewaskan empat personel Israel dan merusak kapal tersebut.
Sejak perang 2006, Hizbullah telah mengakuisisi rudal anti-kapal Yakhont buatan Rusia yang memiliki jarak tempuh 300 km, kata sumber-sumber yang mengetahui persenjataannya. Hizbullah belum mengonfirmasi bahwa mereka memiliki senjata tersebut.
REUTERS | AL JAZEERA
Pilihan Editor: Benjamin Netanyahu Respons Serangan Hizbullah: Israel Bertekad Membela Diri