Donald Trump Pamer Dukungan dari Taylor Swift, Ternyata Palsu

Reporter

Tempo.co

Selasa, 20 Agustus 2024 10:30 WIB

Kandidat Presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump mengenakan perban telinga saat menghadiri Konvensi Nasional Partai Republik (RNC), di Fiserv Forum di Milwaukee, Wisconsin, AS, 18 Juli 2024. Donald Trump mengenakan perban telinga setelah terkena tembakan saat berkampanye pada 13 Juli 2024 lalu. REUTERS/Andrew Kelly

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan presiden Donald Trump memposting gambar di media sosial yang menampilkan superstar pop Taylor Swift meminta orang-orang untuk memilihnya dalam pemilu November, yang ternyata palsu.

Entri hari Minggu oleh kandidat Partai Republik di Truth Social menunjukkan Swift mengenakan pakaian merah, putih dan biru dengan tulisan "Taylor Swift Ingin Anda Memilih Donald Trump".

"Saya menerima!" tulis Trump. Namun, posting itu ternyata palsu.

Swift belum secara terbuka mendukung kandidat presiden dalam pemilu 2024, namun ia pernah mendukung Partai Demokrat.

Penyanyi sekaligus penulis lagu itu mendukung Presiden Joe Biden dan pasangannya Kamala Harris pada pilpres 2020. Harris akan secara resmi dicalonkan sebagai kandidat Partai Demokrat 2024 pada konvensi nasional partai tersebut di Chicago minggu ini.

Advertising
Advertising

Swift juga mengkritik Trump dalam film documenter pada 2020.

Juru bicara Swift tidak menanggapi permintaan komentar.

Trump juga mengunggah foto-foto perempuan muda yang mengenakan kaus bertuliskan "Swifties for Trump", dan artikel satir dengan judul "Swifties Beralih ke Trump Setelah ISIS Menggagalkan Konser Taylor Swift." Artikel itu diberi tanda "SATIRE" di atas judulnya.

Swift membatalkan tiga pertunjukan di Wina bulan ini setelah pihak berwenang mengatakan mereka telah menggagalkan rencana serangan. Pejabat setempat menangkap seorang pria berusia 19 tahun yang menurut mereka terinspirasi oleh ISIS.

“Swifties untuk Trump adalah gerakan besar yang tumbuh semakin besar setiap hari,” kata juru bicara kampanye Trump Steven Cheung dalam sebuah pernyataan ketika dimintai komentar mengenai gambar palsu Swift.

Beberapa penggemar Swift dan kelompok pengawas mengatakan banyak gambar yang diposting oleh Trump tampaknya merupakan gambar palsu yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan.

Para pendukung industri musik, Hollywood dan Washington telah mendorong undang-undang federal dan langkah-langkah lain untuk melawan ledakan gambar AI palsu secara online.

Postingan Trump adalah “contoh lain dari kekuatan AI untuk menciptakan informasi yang salah”, kata kelompok konsumen Public Citizen.

“Potensi kerugian terhadap masyarakat kita yang bisa diakibatkan oleh informasi yang salah, termasuk pelanggaran pemilu, memiliki jangkauan yang luas dan sangat merusak,” tambah kelompok tersebut.

Pada Konvensi Nasional Partai Demokrat di Chicago, penggemar Swift, Rebecca Goff, membagikan gelang persahabatan, yang merupakan praktik umum di kalangan penggemar penyanyi tersebut, pada sarapan pagi Partai Demokrat di Nevada.

Goff, 39, mengatakan dia merasa Trump adalah kebalikan dari apa yang dia yakini diperjuangkan Swift, termasuk merayakan masa remaja dan kewanitaan. "Itu seperti kebalikan dari apa yang Trump dan Partai Republik coba lakukan, terutama terhadap perempuan. Mereka berusaha membuat kita lebih kecil. Mereka ingin kita kembali menjadi ibu rumah tangga dan melahirkan anak," kata Goff.

Pilihan Editor: Taylor Swift ke Demokrat, Trump: Saya Jadi Kurang Suka Musiknya

REUTERS

Berita terkait

Elon Musk Hapus Postingan tentang Kamala Harris dan Biden

3 jam lalu

Elon Musk Hapus Postingan tentang Kamala Harris dan Biden

Gedung Putih mengutuk postingan Elon Musk di X sebagai hal yang 'tidak bertanggung jawab'.

Baca Selengkapnya

Kamala Harris Dituduh Manfaatkan Wearable Audio Earrings dalam Debat Lawan Trump, Benarkah?

6 jam lalu

Kamala Harris Dituduh Manfaatkan Wearable Audio Earrings dalam Debat Lawan Trump, Benarkah?

Anting-anting yang dikenakan Kamala Harris viral di media sosial pasca-debatnya melawan Donald Trump.

Baca Selengkapnya

3 Cara Membuat Video AI Hug yang Viral di TikTok dan Instagram

7 jam lalu

3 Cara Membuat Video AI Hug yang Viral di TikTok dan Instagram

Cara membuat video AI hug yang viral di sosial seperti TikTok dan Instagram. Tren ini bisa mengobati rasa rindu pada orang yang sudah meninggal.

Baca Selengkapnya

Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

7 jam lalu

Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

RT menyebut pemblokiran oleh Meta ini sebagai hal yang 'lucu'.

Baca Selengkapnya

IBM Sebut AI Bantu Korporasi Pangkas Jejak Karbon, Berikut 3 Caranya

8 jam lalu

IBM Sebut AI Bantu Korporasi Pangkas Jejak Karbon, Berikut 3 Caranya

IBM menyatakan bantuan AI bukan hanya untuk keuntungan dan kemudahan bisnis, namun juga untuk aspek keberlanjutan.

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Kesepakatan Abraham, Bagaimana Hubungan Israel dan Negara-negara Arab?

8 jam lalu

Setelah 4 Tahun Kesepakatan Abraham, Bagaimana Hubungan Israel dan Negara-negara Arab?

Setelah penandatanganan Kesepakatan Abraham pada 2020, secara keseluruhan ada lima negara Arab yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Klaim Harga Paling Kompetitif, Tecno Pasarkan Phantom V Fold2 dan Flip2 Mulai dari Afrika

8 jam lalu

Klaim Harga Paling Kompetitif, Tecno Pasarkan Phantom V Fold2 dan Flip2 Mulai dari Afrika

Berikut ini spesifikasi, kemampuan AI, sampai harga dari Tecno Phantom V Fold2 dan V Flip2

Baca Selengkapnya

Pernyataan Lengkap Kaesang Soal Jet Pribadi yang Ditumpanginya ke AS

9 jam lalu

Pernyataan Lengkap Kaesang Soal Jet Pribadi yang Ditumpanginya ke AS

Mengaku menumpang teman, ini pernyataan lengkap Kaesang soal jet pribadi yang ditumpanginya ke AS.

Baca Selengkapnya

Amazon Hapus WFH, Minta Karyawan Kembali Bekerja di Kantor

12 jam lalu

Amazon Hapus WFH, Minta Karyawan Kembali Bekerja di Kantor

Amazon mewajibkan karyawannya untuk berkantor penuh lima hari dalam sepekan.

Baca Selengkapnya

Eks Penyidik KPK Sebut Teman Kaesang Pangarep Kunci Ada atau Tidaknya Gratifikasi

12 jam lalu

Eks Penyidik KPK Sebut Teman Kaesang Pangarep Kunci Ada atau Tidaknya Gratifikasi

KPK perlu periksa teman Kaesang yang ditebengi ke Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya