Junta Myanmar Menampik Kabar Min Aung Hlaing Ditahan dalam Kudeta Internal

Rabu, 14 Agustus 2024 19:30 WIB

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun

TEMPO.CO, Jakarta - Junta militer Myanmar membantah kabar ketuanya Min Aung Hlaing telah ditahan oleh para jenderal tinggi dalam sebuah kudeta internal. Kabar itu disebut “propaganda” yang disebarkan “para pengkhianat” dengan tujuan mengganggu perdamaian dan stabilitas negara, kata junta dalam sebuah pernyataan pada Rabu, 14 Agustus 2024.

“Desas-desus palsu ini disebarkan melalui akun media sosial palsu dan outlet media yang merusak negara untuk mengganggu hukum dan ketertiban,” demikian bunyi pernyataan Junta militer, seperti dikutip oleh Myanmar Now.

Jenderal tertinggi junta, Min Aung Hlaing, telah menghadapi kritik publik dari para pendukung militer dalam beberapa pekan terakhir karena pasukan pemerintah kehilangan wilayahnya setelah direbut para kelompok bersenjata etnis minoritas yang berusaha menggulingkan junta.

Junta militer telah kesulitan menghadapi kelompok-kelompok pemberontak tersebut, tiga tahun setelah menggulingkan pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi dalam kudeta pada Februari 2021.

Sejumlah akun media sosial pro-junta tampak menanggapi rumor ditahannya Min Aung Hlaing dengan berspekulasi bahwa ia mengundurkan diri secara sukarela karena masalah kesehatan, alih-alih disingkirkan melalui kudeta, menurut pantauan Myanmar Now yang berbasis di Yangon.

Rumor tersebut beredar menjelang kunjungan resmi Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi yang dijadwalkan tiba di Myanmar pada Rabu, 14 Agustus 2024, untuk melakukan pembicaraan dengan Min Aung Hlaing. Kunjungan tersebut bertujuan untuk “memperdalam kerja sama bilateral yang saling menguntungkan di berbagai bidang”, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina kemarin.

Cina merupakan sekutu utama dan pemasok senjata bagi junta Myanmar. Belakangan ini, di tengah bentrokan junta dengan kelompok-kelompok etnis minoritas, Cina telah mendesak semua pihak untuk menghentikan permusuhan serta memastikan dunia usaha dan warga negara Cina tidak dirugikan.

Dalam beberapa pekan terakhir, aliansi kelompok bersenjata etnis telah merebut wilayah dari junta di negara bagian Shan utara, yang berbatasan dengan provinsi Yunnan di Cina. Wilayah yang direbut termasuk komando militer timur laut di kota Lashio, negara bagian Shan, yang dihuni sekitar 150 ribu orang.

Perebutan komando regional tersebut terjadi untuk pertama kalinya oleh para penentang junta sejak kudeta militer, lantas memicu kritik publik dari para pendukung terhadap para jenderal tinggi. Min Aung Hlaing kemudian mengatakan aliansi tersebut menerima senjata, termasuk pesawat nirawak dan rudal jarak pendek, dari sumber “asing” yang tidak ia sebutkan identitasnya.

Pejabat tinggi Cina terakhir yang mengunjungi junta yang terisolasi adalah mantan menteri luar negeri Qin Gang, yang mengadakan pembicaraan dengan Min Aung Hlaing pada Mei 2023.


ARAB NEWS | MYANMAR NOW

Pilihan editor: Datangi Kedubes Cina, Warga Rempang: Kami Tetap Sejahtera Tanpa PSN Rempang Eco-City

Advertising
Advertising

Berita terkait

Imigrasi Soekarno Hatta Gagalkan 2.474 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Modus Mau Liburan

1 hari lalu

Imigrasi Soekarno Hatta Gagalkan 2.474 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Modus Mau Liburan

Imigrasi Soekarno Hatta melakukan pengetatan untuk cegah pekerja migran ilegal ke 3 negara tujuan itu karena marak kasus judi online.

Baca Selengkapnya

Topan Yagi di Myanmar Menewaskan 226 Orang

1 hari lalu

Topan Yagi di Myanmar Menewaskan 226 Orang

Topan Yagi yang berupa hujan lebat telah mengoyak sejumlah provinsi di wilayah tengah Myanmar.

Baca Selengkapnya

Kemenlu Ungkap Dua Akar Masalah Penyebab WNI Menjadi Online Scammer di Myanmar

2 hari lalu

Kemenlu Ungkap Dua Akar Masalah Penyebab WNI Menjadi Online Scammer di Myanmar

Kementerian Luar Negeri mengungkap akar masalah WNI mau bekerja menjadi online scammer di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Sindikat TPPO di Myanmar Minta Tebusan Rp 550 Juta ke Keluarga Korban di Sukabumi

2 hari lalu

Sindikat TPPO di Myanmar Minta Tebusan Rp 550 Juta ke Keluarga Korban di Sukabumi

Sejumlah warga Kabupaten Sukabumi menjadi korban TPPO dan disekap di Myanmar. Mereka dijanjikan bekerja di bisnis kripto di Thailand.

Baca Selengkapnya

Topan Yagi Hantam Myanmar, Junta Militer Minta Bantuan Asing Atasi Banjir

3 hari lalu

Topan Yagi Hantam Myanmar, Junta Militer Minta Bantuan Asing Atasi Banjir

Junta Myanmar meminta bantuan asing untuk mengatasi banjir akibat topan Yagi.

Baca Selengkapnya

Kemenlu Jekaskan Mekanisme Pemulangan WNI Korban TPPO di Luar Negeri

3 hari lalu

Kemenlu Jekaskan Mekanisme Pemulangan WNI Korban TPPO di Luar Negeri

Kemenlu mengatakan terdapat dua mekanisme pemulangan WNI korban TPPO di luar negeri. Tidak selalu jadi korban TPPO.

Baca Selengkapnya

Fakta WNI Jadi Korban TPPO di Myanmar: Kerja 15 Jam, Dipukul dan Disetrum

3 hari lalu

Fakta WNI Jadi Korban TPPO di Myanmar: Kerja 15 Jam, Dipukul dan Disetrum

Sejumlah Sukabumi dikonfirmasi menjadi korban TPPO atau perdagangan orang di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dinilai Lamban Tangani WNI Korban TPPO di Myanmar

3 hari lalu

Pemerintah Dinilai Lamban Tangani WNI Korban TPPO di Myanmar

Pluhan warga Indonesia yang diduga menjadi korban TPPO saat ini tersandera di Myanmar. Mereka dipekerjakan secara paksa dan mendapat siksaan.

Baca Selengkapnya

Bebas Visa Sesama ASEAN, Ini Rute yang Kerap Dipakai Mengirim WNI ke Myawaddy Myanmar

4 hari lalu

Bebas Visa Sesama ASEAN, Ini Rute yang Kerap Dipakai Mengirim WNI ke Myawaddy Myanmar

Sejumlah WNI diduga terjebak menjadi pekerja online scammer di wilayah konflik Myawaddy Myanmar.

Baca Selengkapnya

Junta Myanmar Mohon Bantuan Asing untuk Atasi Banjir Mematikan

4 hari lalu

Junta Myanmar Mohon Bantuan Asing untuk Atasi Banjir Mematikan

Pemimpin junta Myanmar mengajukan permintaan bantuan asing yang jarang terjadi, untuk mengatasi banjir mematikan.

Baca Selengkapnya