Pulau St. Martin di Tengah Krisis Sheikh Hasina dan Bangladesh

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Senin, 12 Agustus 2024 10:25 WIB

Pulau St. Martin, Bangladesh. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Pulau St. Martin, satu-satunya pulau karang di Bangladesh, menjadi sorotan setelah adanya laporan yang menyatakan bahwa Sheikh Hasina, dalam pidatonya yang tidak tersampaikan, menyebutkan bahwa Amerika Serikat berada di balik penggulingannya dari kekuasaan karena ia tidak menyerahkan pulau tersebut.

Namun, putranya membantah hal ini, dan mengatakan bahwa Hasina tidak membuat pernyataan seperti itu.

Putra mantan PM Bangladesh Sheikh Hasina, Sajeeb Wazed, mengatakan pada Minggu bahwa ibunya tidak membuat pernyataan apa pun sebelum melarikan diri dari Dhaka pada 5 Agustus di tengah-tengah aksi protes. Komentarnya ini menyusul laporan bahwa Hasina tidak diberi kesempatan untuk berpidato di hadapan rakyat oleh tentara dan dalam pidatonya yang sudah dipersiapkan, ia menuduh Amerika Serikat berperan dalam penggulingannya.

"Pernyataan pengunduran diri baru-baru ini yang dikaitkan dengan ibu saya yang diterbitkan di sebuah surat kabar sepenuhnya salah dan dibuat-buat. Saya baru saja mengkonfirmasi dengan beliau bahwa beliau tidak membuat pernyataan apa pun sebelum atau sejak meninggalkan Dhaka," tweet Wazed.

Sebelumnya, laporan-laporan mengklaim bahwa dalam kutipan pidato yang tidak jadi disampaikan tersebut, Hasina menyebutkan bahwa seandainya ia menyerahkan Pulau St. Martin ke AS, pemerintahannya akan selamat.

Advertising
Advertising

Pertanyaan utama yang muncul setelah laporan-laporan ini adalah mengapa Hasina mengangkat isu kedaulatan pulau strategis ini di tengah-tengah protes yang ditujukan kepadanya. Lebih jauh lagi, apa arti penting dari Pulau St. Martin, dan apa kepentingan AS di dalamnya?

Di mana letak Pulau St. Martin?

Pulau St Martin, yang terletak di bagian timur laut Teluk Benggala, adalah sebuah pulau karang kecil yang berjarak sekitar sembilan kilometer di sebelah selatan ujung semenanjung paling selatan Bangladesh, Cox's Bazar-Teknaf, dekat Myanmar. Pulau ini merupakan satu-satunya pulau karang di Bangladesh.

Pulau ini memiliki luas permukaan hanya tiga kilometer persegi dan merupakan rumah bagi sekitar 3.700 penduduk yang terutama terlibat dalam penangkapan ikan, penanaman padi, pertanian kelapa, dan panen rumput laut, yang dikeringkan dan diekspor ke Myanmar.

Pulau tersebut mendapat perhatian besar baru-baru ini, dengan adanya tuduhan bahwa Partai Nasionalis Bangladesh (BNP), yang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Khaleda Zia, telah berencana untuk menjualnya kepada AS untuk membangun pangkalan militer sebagai imbalan atas bantuannya dalam memenangkan pemilu.

Namun, klaim-klaim ini ditolak oleh Departemen Luar Negeri AS, yang menekankan komitmennya untuk menghormati kedaulatan Bangladesh dan mempromosikan demokrasi melalui pemilihan umum yang bebas dan adil.

Berita terkait

49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap karena Terlibat Perdagangan Orang Asing, Termasuk WNI

3 jam lalu

49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap karena Terlibat Perdagangan Orang Asing, Termasuk WNI

Sebanyak 49 petugas Departemen Imigrasi Malaysia ditangkap oleh lembaga antirasuah terkait sindikat perdagangan orang yang bawa pekerja asing ilegal

Baca Selengkapnya

Bangladesh Meminta India Pastikan Mantan PM Hasina Diam

12 hari lalu

Bangladesh Meminta India Pastikan Mantan PM Hasina Diam

Hasina melarikan diri ke India pada 5 Agustus menyusul protes massal terhadap pemerintahan yang dijalankannya selama 15 tahun di Bangladesh

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Bangladesh Mundur Menyusul Penjungkalan Sheikh Hasina

13 hari lalu

Ketua KPU Bangladesh Mundur Menyusul Penjungkalan Sheikh Hasina

Ketu KPU Bangladesh mundur setelah menyangkal campur tangan politik dalam pemilu Januari yang memilih kembali pemimpin otokratis Sheikh Hasina.

Baca Selengkapnya

UEA Bebaskan 57 Warga Bangladesh yang Dipenjara karena Unjuk Rasa

16 hari lalu

UEA Bebaskan 57 Warga Bangladesh yang Dipenjara karena Unjuk Rasa

Warga Bangladesh dipenjara di UEA karena berunjuk rasa menentang eks PM Sheikh Hasina.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Effect, Demo Besar Memaksa PM Bangladesh Mundur dan Melarikan Diri

24 hari lalu

Bangladesh Effect, Demo Besar Memaksa PM Bangladesh Mundur dan Melarikan Diri

Protes besar di Bangladesh yang dikenal sebagai Bangladesh Effect, memaksa PM Sheikh Hasina mundur dan melarikan diri ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Hari Peringatan Genosida, 2 Ribu Pengungsi Rohingya Baru Datang ke Bangladesh

24 hari lalu

Hari Peringatan Genosida, 2 Ribu Pengungsi Rohingya Baru Datang ke Bangladesh

Hari Genosida Rohingya diperingati tiap 25 Agustus sejak 2017, ketika ratusan ribu pengungsi Rohingya menyeberangi perbatasan ke Bangladesh

Baca Selengkapnya

Senjata Makan Tuan, Pengadilan Kejahatan Perang Bangladesh akan Sidangkan Sheikh Hasina

30 hari lalu

Senjata Makan Tuan, Pengadilan Kejahatan Perang Bangladesh akan Sidangkan Sheikh Hasina

Pengadilan kejahatan perang Bangladesh-yang dibentuk oleh PM terguling Sheikh Hasina- telah meluncurkan tiga penyelidikan pembunuhan massal

Baca Selengkapnya

Penjabat PM Bangladesh, Muhammad Yunus, Janjikan Dukungan untuk Rohingya

31 hari lalu

Penjabat PM Bangladesh, Muhammad Yunus, Janjikan Dukungan untuk Rohingya

Penjabat Perdana Menteri Bangladesh, Muhammad Yunus, menjanjikan dukungan terhadap para pengungsi Rohingya di negara tersebut.

Baca Selengkapnya

WNI Korban Kerusuhan di Bangladesh Dimakamkan

34 hari lalu

WNI Korban Kerusuhan di Bangladesh Dimakamkan

Kementerian Luar Negeri RI telah menyerahkan jenazah WNI yang tewas dalam vandalisme di Bangladesh ke keluarga

Baca Selengkapnya

PM Anwar Ibrahim: Malaysia Siap Bantu Bangladesh Memulihkan Perdamaian

35 hari lalu

PM Anwar Ibrahim: Malaysia Siap Bantu Bangladesh Memulihkan Perdamaian

PM Anwar Ibrahim mengatakan kepada Muhammad Yunus bahwa Malaysia siap membantu Bangladesh dalam rekonstruksi negara tersebut.

Baca Selengkapnya