Pulau St. Martin di Tengah Krisis Sheikh Hasina dan Bangladesh

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Senin, 12 Agustus 2024 10:25 WIB

Pulau St. Martin, Bangladesh. Shutterstock

Masuknya Rohingya ke Bangladesh

Tindakan keras militer Myanmar memaksa lebih dari tujuh juta orang Rohingya, yang sebagian besar adalah Muslim, melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh pada 2017. Ribuan dari mereka berkemah di kamp pengungsi Kutupalong di Cox's Bazar, yang merupakan kamp pengungsi terbesar di dunia.

Dan karena Cox's Bazar terletak sangat dekat dengan Pulau St. Martin, ada laporan bahwa anggota Tentara Arakan, sebuah kelompok yang dilarang oleh Myanmar, mencoba untuk mengklaim pulau tersebut, meskipun Bangladesh telah membantahnya berulang kali.

Telah terjadi insiden-insiden tembak-menembak secara sporadis antara junta Myanmar dan Tentara Arakan dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini mendorong Angkatan Laut Bangladesh untuk mengerahkan kapal-kapal perang di sekitar Pulau St. Martin.

Pentingnya Geopolitik St. Martin

Pulau St. Martin telah mendominasi politik Bangladesh sejak negara ini berdiri pada 1971. Kedekatannya dengan Teluk Benggala dan perbatasan maritim dengan Myanmar telah menyebabkan ketertarikan internasional, terutama dari Amerika Serikat dan Cina, untuk menggunakan pulau ini untuk memperkuat kehadiran mereka di wilayah tersebut.

Pada Juni tahun lalu, Sheikh Hasina menuduh bahwa AS berniat untuk mengakuisisi Pulau St. Martin dan membangun sebuah pangkalan militer sebagai imbalan atas kemenangan BNP dalam pemilu. Ia juga mengklaim bahwa BNP, jika terpilih menjadi penguasa, akan menjual pulau tersebut kepada AS.

Dia menegaskan bahwa pemerintahannya akan tetap berkuasa meskipun Pulau St. Martin disewakan, tetapi dia mengatakan bahwa dia tidak akan pernah mengizinkan langkah seperti itu sampai dia menjabat.

"BNP berkuasa pada 2001 dengan berjanji untuk menjual gas. Sekarang mereka ingin menjual negara. Mereka ingin berkuasa dengan berjanji untuk menjual Pulau St. Martin. Saya tidak berniat untuk berkuasa dengan menjual aset-aset negara," kata Sheikh Hasina seperti yang dikutip oleh surat kabar Bangladesh, Prothom Alo.

Tuduhannya ini mendapat bantahan dari juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, yang menyebutnya "tidak akurat" dan mengatakan bahwa "tidak ada diskusi" mengenai pengambilalihan pulau tersebut yang telah didiskusikan dengan pemerintah yang dipimpin oleh Sheikh Hasina.

"Kami tidak pernah terlibat dalam pembicaraan apa pun tentang pengambilalihan Pulau St. Martin. Kami menghargai kemitraan kami dengan Bangladesh. Kami berusaha untuk meningkatkan hubungan kami dengan bekerja sama untuk mempromosikan demokrasi, termasuk dengan mendukung pemilihan umum yang bebas dan adil," katanya.

Klaim Bangladesh bahwa Pulau St. Martin telah diambil alih oleh AS muncul menyusul laporan yang belum dikonfirmasi bahwa AS tidak senang dengan Dhaka yang merapat ke Cina dan ingin mengambil langkah balasan untuk mengurangi pengaruh Beijing di Asia Selatan.

Hal ini juga terjadi pada saat Cina terjebak dalam beberapa perselisihan teritorial dengan beberapa negara Asia Tenggara di Laut Cina Selatan, sebuah lokasi strategis lainnya seperti Teluk Benggala.

INDIA TODAY

Pilihan Editor: Mantan PM Bangladesh, Sheikh Hasina, Menuduh AS di Balik Kejatuhannya

Berita terkait

49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap karena Terlibat Perdagangan Orang Asing, Termasuk WNI

9 jam lalu

49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap karena Terlibat Perdagangan Orang Asing, Termasuk WNI

Sebanyak 49 petugas Departemen Imigrasi Malaysia ditangkap oleh lembaga antirasuah terkait sindikat perdagangan orang yang bawa pekerja asing ilegal

Baca Selengkapnya

Bangladesh Meminta India Pastikan Mantan PM Hasina Diam

12 hari lalu

Bangladesh Meminta India Pastikan Mantan PM Hasina Diam

Hasina melarikan diri ke India pada 5 Agustus menyusul protes massal terhadap pemerintahan yang dijalankannya selama 15 tahun di Bangladesh

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Bangladesh Mundur Menyusul Penjungkalan Sheikh Hasina

13 hari lalu

Ketua KPU Bangladesh Mundur Menyusul Penjungkalan Sheikh Hasina

Ketu KPU Bangladesh mundur setelah menyangkal campur tangan politik dalam pemilu Januari yang memilih kembali pemimpin otokratis Sheikh Hasina.

Baca Selengkapnya

UEA Bebaskan 57 Warga Bangladesh yang Dipenjara karena Unjuk Rasa

16 hari lalu

UEA Bebaskan 57 Warga Bangladesh yang Dipenjara karena Unjuk Rasa

Warga Bangladesh dipenjara di UEA karena berunjuk rasa menentang eks PM Sheikh Hasina.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Effect, Demo Besar Memaksa PM Bangladesh Mundur dan Melarikan Diri

24 hari lalu

Bangladesh Effect, Demo Besar Memaksa PM Bangladesh Mundur dan Melarikan Diri

Protes besar di Bangladesh yang dikenal sebagai Bangladesh Effect, memaksa PM Sheikh Hasina mundur dan melarikan diri ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Hari Peringatan Genosida, 2 Ribu Pengungsi Rohingya Baru Datang ke Bangladesh

24 hari lalu

Hari Peringatan Genosida, 2 Ribu Pengungsi Rohingya Baru Datang ke Bangladesh

Hari Genosida Rohingya diperingati tiap 25 Agustus sejak 2017, ketika ratusan ribu pengungsi Rohingya menyeberangi perbatasan ke Bangladesh

Baca Selengkapnya

Senjata Makan Tuan, Pengadilan Kejahatan Perang Bangladesh akan Sidangkan Sheikh Hasina

30 hari lalu

Senjata Makan Tuan, Pengadilan Kejahatan Perang Bangladesh akan Sidangkan Sheikh Hasina

Pengadilan kejahatan perang Bangladesh-yang dibentuk oleh PM terguling Sheikh Hasina- telah meluncurkan tiga penyelidikan pembunuhan massal

Baca Selengkapnya

Penjabat PM Bangladesh, Muhammad Yunus, Janjikan Dukungan untuk Rohingya

31 hari lalu

Penjabat PM Bangladesh, Muhammad Yunus, Janjikan Dukungan untuk Rohingya

Penjabat Perdana Menteri Bangladesh, Muhammad Yunus, menjanjikan dukungan terhadap para pengungsi Rohingya di negara tersebut.

Baca Selengkapnya

WNI Korban Kerusuhan di Bangladesh Dimakamkan

34 hari lalu

WNI Korban Kerusuhan di Bangladesh Dimakamkan

Kementerian Luar Negeri RI telah menyerahkan jenazah WNI yang tewas dalam vandalisme di Bangladesh ke keluarga

Baca Selengkapnya

PM Anwar Ibrahim: Malaysia Siap Bantu Bangladesh Memulihkan Perdamaian

35 hari lalu

PM Anwar Ibrahim: Malaysia Siap Bantu Bangladesh Memulihkan Perdamaian

PM Anwar Ibrahim mengatakan kepada Muhammad Yunus bahwa Malaysia siap membantu Bangladesh dalam rekonstruksi negara tersebut.

Baca Selengkapnya