Kerusuhan Inggris, Massa Ekstremis Sayap Kanan Bakar Hotel Penampung Imigran

Reporter

Tempo.co

Senin, 5 Agustus 2024 08:14 WIB

Para petugas polisi berjaga di luar masjid selama aksi protes di Liverpool, Inggris, 2 Agustus 2024. (REUTERS/Hollie Adams)

TEMPO.CO, Jakarta - Aksi protes anti-migran besar-besaran berubah menjadi kerusuhan di Inggris pada Ahad, ketika massa ekstremis sayap kanan menyerang sebuah hotel di Rotherham yang menjadi tempat penampungan imigran. Mereka memecahkan jendela dan membakar bangunan penampung pencari suaka itu.

Ini menjadi kerusuhan terburuk di Inggris dalam 13 tahun terakhir.

Insiden ini terjadi tepat sebelum tengah hari dan ditandai dengan bentrokan intens antara pengunjuk rasa ekstrem kanan dengan polisi dan kelompok pendukung migran.

Massa, yang banyak di antaranya mengenakan bendera Inggris dan Union Jack, berkumpul di luar hotel Holiday Inn Express dalam jumlah besar.

Demonstrasi dengan cepat semakin meningkat, dengan pengunjuk rasa melemparkan benda-benda ke arah petugas polisi, memaksa mereka untuk mundur.

Advertising
Advertising

Rekaman yang diunggah di media sosial menayangkan adegan kacau di mana para demonstran masuk ke lantai dasar hotel melalui jendela yang pecah dan membakarnya.

Sebuah demonstrasi tandingan yang mendukung hak-hak migran juga diadakan, dengan peserta meneriakkan slogan-slogan pro-migran sebagai tanggapan terhadap sentimen anti-imigran.

Rekaman dari stasiun televisi Inggris Sky News menunjukkan barisan petugas polisi dengan perisai menghadapi rentetan rudal, termasuk potongan kayu, kursi dan alat pemadam kebakaran, ketika mereka berusaha mencegah para perusuh memasuki hotel.

Sebuah helikopter polisi berputar di atas kepala, dan setidaknya satu petugas yang terluka dengan perlengkapan antihuru-hara terbawa saat suasana berubah semakin panas.

Ketegangan antara kedua kelompok semakin memicu ketidakstabilan situasi.

Insiden ini menyebabkan setidaknya satu petugas polisi terluka dan meningkatkan kekhawatiran tentang kerusuhan lebih lanjut.

Sebelumnya, pihak berwenang melaporkan setidaknya 100 penangkapan setelah meletusnya kekerasan, tidak hanya di Rotherham tetapi di seluruh Inggris, dengan lebih banyak demonstrasi yang direncanakan pada Ahad.

Protes serupa diperkirakan akan terjadi di Bolton, Lancaster, Middlesborough, Weymouth, dan Newcastle upon Tyne sore ini.

Para perusuh bertopeng, beberapa mengenakan bendera Inggris, berkumpul di luar hotel yang diketahui menampung migran.

Saksi mata melaporkan melihat orang-orang bertopeng melemparkan potongan kayu dan kursi ke arah petugas polisi yang telah membentuk barisan di depan hotel untuk mencoba mengendalikan situasi.

Meskipun polisi telah berupaya sekuat tenaga, kerusuhan terus meningkat dan menjurus menjadi aksi kekerasan.

Pihak berwenang setempat dalam keadaan waspada tinggi, mengantisipasi lebih banyak protes kekerasan di seluruh negeri pada Ahad.

Kerusuhan ini menyusul pembunuhan tragis tiga anak perempuan oleh seorang remaja pria berusia 17 tahun di Southport pada Senin lalu. Sebuah peristiwa yang telah semakin memperkeruh hubungan komunitas dan memicu episode kekacauan tambahan di kota-kota besar dan kota kecil di seluruh Inggris.

Menurut pejabat polisi, rumor palsu menyebar secara online bahwa pemuda yang melakukan penikaman di Southport adalah seorang Muslim dan seorang imigran, sehingga memicu kemarahan di kalangan sayap kanan di negara tersebut.

Berbicara pada hari Minggu, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan “tidak ada pembenaran” atas kekerasan sayap kanan, yang telah menyebabkan serangan terhadap masjid dan penyerangan terhadap Muslim dan etnis minoritas.

“Orang-orang di negara ini mempunyai hak untuk merasa aman, namun kami telah melihat komunitas Muslim menjadi sasaran dan serangan terhadap masjid,” kata Starmer.

Pilihan Editor: KBRI London Imbau WNI di Inggris Waspada setelah Unjuk Rasa Rusuh Sunderland

ANADOLU | AL JAZEERA

Berita terkait

Keluarga Nia Kurnia Sari Jalani Trauma Healing, Pelaku Masih Kabur

6 menit lalu

Keluarga Nia Kurnia Sari Jalani Trauma Healing, Pelaku Masih Kabur

Polda Sumbar memberikan trauma healing kepada keluarga Nia Kurnia Sari, penjual gorengan berusia 18 tahun yang menjadi korban pembunuhan.

Baca Selengkapnya

Panca Darmansyah Terdakwa Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa Jalani Sidang Hari Ini

3 jam lalu

Panca Darmansyah Terdakwa Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa Jalani Sidang Hari Ini

JPU menuntut Panca Darmansyah dihukum pidana mati dalam perkara pembunuhan 4 anak kandungnya di Jagakarsa dan KDRT terhadap istrinya.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Ungkap Kasus Judi Online, Betulkah Milik Orang Indonesia Meski Server di Kamboja?

4 jam lalu

Serba-serbi Ungkap Kasus Judi Online, Betulkah Milik Orang Indonesia Meski Server di Kamboja?

Situs judi online yang berdiri sejak 2020 saat pandemi Covid-19 ditengarai milik orang Indonesia, yang sebelumnya bergerak di industri tekstil.

Baca Selengkapnya

Belum Tuntas Kasus Pembunuhan Vina, Muncul Pembunuhan Nia Gadis Penjual Gorengan

5 jam lalu

Belum Tuntas Kasus Pembunuhan Vina, Muncul Pembunuhan Nia Gadis Penjual Gorengan

Belum tuntas kasus pembunuhan Vina, publik menyoroti pengungkapan pembunuhan Nia gadis penjual gorengan di Padang Pariaman.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Seorang Tersangka Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman

10 jam lalu

Polisi Tetapkan Seorang Tersangka Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman

Polisi tetapkan IS, pria warga Nagari Kayu Tanam, tersangka kasus pembunuhan Nia Kurnia Sari gadis penjual gorengan.

Baca Selengkapnya

Menteri Dalam Negeri Inggris Lega Donald Trump Selamat dari Upaya Pembunuhan

21 jam lalu

Menteri Dalam Negeri Inggris Lega Donald Trump Selamat dari Upaya Pembunuhan

Ini adalah percobaan pembunuhan yang kedua kalinya yang dialami Donald Trump.

Baca Selengkapnya

PP IKAHI Respons Sikap KY Umumkan Sanksi Hakim yang Bebaskan Ronald Tannur

1 hari lalu

PP IKAHI Respons Sikap KY Umumkan Sanksi Hakim yang Bebaskan Ronald Tannur

Pengurus Pusat Ikatan Hakim Indonesia (PP IKAHI) merespons sikap KY yang umumkan sanksi terhadp hakim yang bebaksn Gregorius Ronald Tannur.

Baca Selengkapnya

Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel Baru di Yogyakarta Turut Melonjak

1 hari lalu

Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel Baru di Yogyakarta Turut Melonjak

Para pelaku perhotelan Yogyakarta berharap bisa menaikkan okupansi mereka setelah pada Agustus lalu sempat drop di bawah target.

Baca Selengkapnya

Selain Aguan dengan Swissotel Nusantara, Ini Daftar Konglomerat yang Bangun Hotel di IKN

1 hari lalu

Selain Aguan dengan Swissotel Nusantara, Ini Daftar Konglomerat yang Bangun Hotel di IKN

Jokowi sempat ragu Hotel Swissotel Nusantara milik Aguan di IKN akan selesai September ini. Ini deretan pengusaha bangun hotel di IKN selain Aguan.

Baca Selengkapnya

Marak Anak Lakukan Kejahatan Sadistis, Dirjen HAM Desak Revisi UU SPPA

1 hari lalu

Marak Anak Lakukan Kejahatan Sadistis, Dirjen HAM Desak Revisi UU SPPA

Dirjen HAM Dhahana Putra mengakui kasus kejahatan seperti pembunuhan dan kekerasan seksual yang melibatkan anak meningkat

Baca Selengkapnya