Kebakaran Terbesar Terjang California, Lahan Terbakar Seluas Kota Los Angeles

Reporter

Tempo.co

Senin, 29 Juli 2024 23:30 WIB

Petugas pemadam kebakaran bekerja saat terjadinya kebakaran Mosquito Fire di Foresthill, California, AS, 13 September 2022 REUTERS/Fred Greaves

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu kebakaran terbesar yang disebut Park Fire saat ini berlangsung di California, Amerika Serikat sejak pekan lalu. Kebakaran dasyat itu dilaporkan telah merambah lebih dari 360.000 hektar lahan pada Ahad lalu.

CBS News melaporkan, dalam pembaruan terbaru dinas pemadam kebakaran California (CalFire) pada Minggu malam, para pejabat mengatakan Park Fire telah meluas hingga 360.141 hektar dan baru terkendali hingga 12%.

Luas tersebut kira-kira hampir 12 kali lebih besar dari San Francisco County dan sedikit lebih besar dari Kota Los Angeles.

Kebakaran California muncul pada Rabu pekan lalu setelah pihak berwenang menduga seorang pria menyebabkan kebakaran setelah mendorong kendaraan yang terbakar ke dalam selokan berisi semak kering di sebuah taman di Chico.

Karena dipicu suhu panas, semak kering, dan angin kencang, api meluas cepat dan berlipat ganda berulang kali dalam beberapa jam.

Advertising
Advertising

Pria itu kini telah ditangkap.

Kondisi serupa terjadi di Amerika Serikat bagian barat bulan ini, saat wilayah hutan di Oregon, Washington dan sebagian Kanada juga hancur akibat kebakaran.

Pejabat pemadam kebakaran CalFire melaporkan bahwa kebakaran California telah menghancurkan 134 bangunan sejauh ini ketika meluas ke utara dari Chico, menyebar dari Butte hingga Kabupaten Tehama.

Pada awalnya, api berkobar tak terkendali dan tidak ada pemadaman. Namun hingga Ahad, petugas pemadam kebakaran baru berhasil mengendalikan 12 persen kebakaran.

Upaya memadamkan kebakaran terus berlanjut, tetapi upaya petugas pemadam kebakaran serta perkiraan penurunan suhu membawa harapan bahwa kondisi terburuk akan segera berakhir.

Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, kebakaran itu sangat dahsyat. Kebakaran itu telah memicu tornado api dan telah menyusup ke Taman Nasional Gunung Berapi Lassen, yang sekarang ditutup.

Pihak pengelola Taman mengatakan di Facebook pada Sabtu bahwa kebakaran itu mendekati tepi baratnya "tiga tahun setelah Kebakaran Dixie menghabiskan sebagian besar bagian timur."

"Staf sedang berjuang untuk menyelamatkan artefak bersejarah yang disimpan di Museum Loomis tahun 1927," kata pengelola taman itu.

Julie Yarbough, mantan pembawa berita dan reporter CBS Los Angeles, menyaksikan rumahnya terbakar secara langsung melalui rekaman kamera keamanan rumah.

"Rumah kami hancur," katanya tentang dampak kebakaran di lingkungan tempat tinggalnya.

Ia mengatakan bahwa ia tidak yakin akan merasakan dampak kerugian yang sesungguhnya hingga nanti."Rasanya seperti mati rasa," katanya kepada CBS News Sacramento. "Rasanya tidak nyata.

Pilihan Editor: Kebakaran Hutan California Ubah Warna Langit Jadi Merah Seperti Mars

CBS NEWS

Berita terkait

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

1 jam lalu

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

AS menganggap negara-negara di Tingkat 3 termasuk Brunei Darussalam tidak berbuat cukup banyak untuk bertindak melawan perdagangan manusia (TPPO).

Baca Selengkapnya

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

16 jam lalu

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

Donald Trump mengutarakan keinginan bertemu Perdana Menteri India Narendra Modi pada pekan depan disela kunjungan kerja Modi ke Amerika

Baca Selengkapnya

Jubir Tegaskan Kaesang Nebeng Teman, Pemilik Jet Pribadi Ikut Terbang ke Amerika Serikat

17 jam lalu

Jubir Tegaskan Kaesang Nebeng Teman, Pemilik Jet Pribadi Ikut Terbang ke Amerika Serikat

Juru bicara Kaesang Pangarep, Francine Widjojo, menegaskan Kaesang menaiki jet pribadi bersama teman atau pemilik dari pesawat tersebut.

Baca Selengkapnya

Museum Nasional Akan Dibuka Kembali Bulan Depan, Janjikan Reimajinasi Pasca-Kebakaran

20 jam lalu

Museum Nasional Akan Dibuka Kembali Bulan Depan, Janjikan Reimajinasi Pasca-Kebakaran

Revitalisasi Museum Nasional Indonesia pasca-kebakaran libatkan pendampingan dari UNESCO dan ahli internasional.

Baca Selengkapnya

Selain Y, KPK Buka Peluang Panggil Jokowi dalam Dugaan Gratifikasi Kaesang

20 jam lalu

Selain Y, KPK Buka Peluang Panggil Jokowi dalam Dugaan Gratifikasi Kaesang

Selain akan panggil Y, KPK buka peluang panggil Jokowi dalam dugaan gratifikasi Kaesang.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Klaim Tidak Terlibat dalam Ledakan Pager di Lebanon

21 jam lalu

Amerika Serikat Klaim Tidak Terlibat dalam Ledakan Pager di Lebanon

Amerika Serikat mengklaim bahwa pihaknya tidak mengetahui sebelumnya dan tidak terlibat dalam ledakan massal pager di Lebanon

Baca Selengkapnya

Ledakan Pager Massal di Lebanon, Hizbullah Bersumpah Balas Israel

21 jam lalu

Ledakan Pager Massal di Lebanon, Hizbullah Bersumpah Balas Israel

Hizbullah bersumpah memberikan "hukuman yang adil" kepada Israel menyusul serangkaian ledakan pager yang mematikan di seluruh Lebanon.

Baca Selengkapnya

Gold Apollo Membantah Membuat Pager yang Digunakan dalam Ledakan Lebanon

22 jam lalu

Gold Apollo Membantah Membuat Pager yang Digunakan dalam Ledakan Lebanon

Perusahaan Gold Apollo Taiwan membantah membuat pager yang digunakan dalam peledakan di Lebanon pada Selasa.

Baca Selengkapnya

Media Israel: Netanyahu Setujui Serangan Ledakan Pager di Lebanon

22 jam lalu

Media Israel: Netanyahu Setujui Serangan Ledakan Pager di Lebanon

Laporan outlet berita Israel Walla menunjukkan keterlibatan Israel dalam ledakan pager Lebanon yang menewaskan 9 orang dan melukai 2.750 orang

Baca Selengkapnya

Ledakan Massal Pager di Lebanon: Rumah Sakit Kewalahan Menampung Korban

22 jam lalu

Ledakan Massal Pager di Lebanon: Rumah Sakit Kewalahan Menampung Korban

Sejumlah rumah sakit di seluruh Lebanon kewalahan merawat hampir 3.000 pasien setelah ledakan massal pager atau alat komunikasi penyeranta pada Selasa

Baca Selengkapnya