TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada Sabtu, 27 Juli 2024, mendatangi lokasi banjir bandang di area perbatasan Korea Utara – Cina. Kantor berita KCNA pada Senin, 29 Juli 2024, mewartakan ada sekitar 5 ribu orang terdampak oleh musibah ini.

Wilayah Sinuiju, Korea Utara, diguyur hujan pada Sabtu, 27 Juli 2024. Ini adalah wilayah perbatasan Korea Utara dengan Cina, di mana sekitar 5 ribu orang terisolasi di sana.

Militer Korea Utara mengerahkan sekitar 10 pesawat untuk masing-masing melakukan 20 kali perjalanan menyelamatkan 4.200 orang dalam tempo setengah hari. Kim Jong Un memuji militernya atas upaya penyelamatan yang dilakukan ini, yang diklaimnya menyelamatkan 5 ribu jiwa. Namun saat yang sama, dia menegur para pejabat di negara itu karena dianggap tidak cukup melakukan langkah-langkah antisipasi mencegah terjadinya banjir yang disebabkan hujan lebat dan angin topan hingga menimbulkan banjir bandang.

Wilayah Sinuiju diguyur hujan lebat dari badai tropis Gaemi yang terjadi beberapa hari terakhir. Sedangkan di wilayah selatan Cina, hujan lebat yang memicu tanah longsor dan banjir bandang ini telah menewaskan 12 orang.

Musibah ini mengingatkan pada kejadian 2022, di mana hujan lebat yang mencapai 50 hingga 80 milimeter mengguyur Pyongyang dan daerah lain di selatan negara itu telah mendorong Korea Utara menerbitkan peringatan. Di antara provinsi yang terdampak adalah barat daya Hwanghae Utara dan Selatan, beberapa bagian selatan Provinsi Gangwon timur dan kota perbatasan Kaesong.

Sedangkan banjir bandang pada Agustus 2012, menewaskan 169 orang dan 400 orang lebih dinyatakan hilang. Banjir yang disebabkan hujan lebat sejak akhir Juni sampai 31 Juli juga menyebabkan 144 orang luka-luka dan 212.200 orang kehilangan tempat tinggal.

Sumber: Reuters

Pilihan editor: Polisi Selidiki Pengakuan Atlet Israel yang Diancam Dibunuh di Olimpiade Paris 2024

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini