Israel Bangun Tempat Perlindungan untuk Hadapi Hujan 4.000 Rudal Hizbullah Libanon

Reporter

Selasa, 16 Juli 2024 10:28 WIB

Roket yang diluncurkan dari Lebanon ke Israel melewati perbatasan, di tengah permusuhan lantara Hizbullah dan pasukan Israel, di sisi Israel 27 Juni 2024. REUTERS/Ayal Margolin

TEMPO.CO, Jakarta - Haifa, kota pelabuhan dan industri di Israel utara, mempercepat pembangunan tempat perlindungan serangan bom sebagai persiapan jika perang terbuka antara Israel dan milisi Hizbullah di Libanon pecah. Hizbullah diperkirakan dapat menghujani kota itu dengan 4.000 rudal setiap hari.

Wali Kota Haifa, Yona Yahav, menyatakan bahwa warga kotanya harus tinggal di tempat perlindungan serangan bom dan lapangan parkir jika konflik Israel-Hizbullah meletus. Dia memperkirakan warganya akan berlindung di sana paling tidak selama empat hari.

Haifa adalah kota terbesar Israel yang berdekatan dengan perbatasan Libanon. Pelabuhan di kota ini adalah salah satu pelabuhan ekspor-impor terpenting Israel. Penduduknya sekitar 300.000 jiwa.

“Kami melakukan segalanya untuk menjamin keamanan kota dan penduduk. Kami perlu bersiap menghadapi kemungkinan munculnya rudal, yang akan lebih tepat dibandingkan dengan tahun 2006,” kata Yona Yahav kepada Radio Tzafon 104.5 FM, radio Israel, pada Senin, 15 Juli 2024, seperti dikutip Hamodia, media Yahudi berbasis di Amerika Serikat.

Dalam Perang Israel-Hizbullah pada 2006, yang disebut juga perang 33 hari, milisi Hizbullah menyerbu Israel utara serta menculik dan membunuh beberapa tentara Israel. Pekan lalu, Yahav menyatakan bahwa selama perang tersebut Hizbullah mampu menghujani Haifa dengan 200 rudal tapi sekarang akan dapat menembakkan 4.000 rudal setiap hari.

Yahav mengatakan bahwa otoritas Israel saat ini sedang mengubah cara mereka membangun tempat parkir dan mempersiapkannya untuk tempat tinggal jangka panjang penduduk jika terjadi perang dengan Hizbullah. “Prediksi menunjukkan bahwa kami mungkin berada di tempat perlindungan bom dan tempat parkir selama minimal empat hari. Hal ini memerlukan persiapan yang matang, termasuk pembangunan toilet di perumahan baru yang saat ini belum ada,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Yahav mengaku tak tahu soal skenario perang Israel utara dengan Hizbullah. “Saya tidak bisa berbicara mewakili wilayah utara dan saya juga tidak tahu apa yang terjadi di sana. Tidak ada yang memberi tahu kami tentang situasinya, seolah-olah kami bukan kota terbesar dan terpenting di utara,” kata dia.

Hizbullah sekarang menjadi ancaman serius Israel setelah Hamas nyaris lumpuh karena pasukan Israel membumihanguskan Jalur Gaza. Hizbullah adalah pendukung Palestina dan punya ideologi yang sejalan dengan Hamas mengenai kemerdekaan Palestina.

Ketegangan antara Israel dan Hizbullah semakin meningkat belakangan ini. Kedua pihak bergantian mengirim rudal dan drone ke pihak lawan. Sekretaris Jenderal PBB António Guterres memperingatkan soal kemungkinan meluasnya konflik di Timur Tengah dan Libanon selatan menjadi “Gaza kedua”.

Israel masih optimistis akan dapat menaklukkan Hizbullah bila perang pecah. “Kami bisa menjerumuskan Libanon sepenuhnya ke dalam kegelapan dan menghancurkan kekuatan Hizbullah dalam beberapa hari,” kata Benny Gantz, bekas anggota kabinet perang Israel, seperti dikutip CNN, pada akhir Juni 2024.

Menurut CNN, mudah bagi Israel untuk “menjerumuskan Libanon sepenuhnya ke dalam kegelapan”, mengingat jaringan listrik di Libanon selatan sudah lama bermasalah. Namun, menghancurkan kekuatan militer Hizbullah dalam hitungan hari tidaklah mudah.

Sejak perang pada 2006, Israel telah menyiapkan “pertandingan ulang”. Hizbullah juga telah lama mempersiapkan perang.

Hizbullah kini diperkirakan memiliki setidaknya 150.000 rudal dan roket. Israel memperkirakan milisi Islam Syiah itu baru menembakkan 5.000 rudal dan roket sejak Oktober 2023. Kelompok itu masih menyimpan banyak senjata bila perang pecah.

CNN menyatakan bahwa para pejabat Israel terkejut dengan kecanggihan serangan Hizbullah belakangan ini. Kelompok itu dapat menyerang dengan tepat dan sistematis terhadap pos-pos pengawasan Israel di sepanjang perbatasan kedua negara. Mereka juga mampu menembak jatuh drone Israel yang terbang tinggi serta menyerang baterai Iron Dome dan pertahanan anti-drone Israel.

Salah satu kejutan terbesarnya adalah ketika drone Hizbullah dapat menyusup ke infrastruktur sipil dan militer yang sangat sensitif di dan sekitar Kota Haifa. Drone itu menyiarkan rekaman langsung secara online mengenai situasi di lokasi tersebut.

Apakau mungkin pecah perang terbuka antara Israel dan Hizbullah? Baca selengkapnya: Gaza Kedua di Libanon Selatan

Pilihan editor:

Berita terkait

Reaksi Internasional atas Serangan Israel atas Sekolah UNRWA di Gaza

1 jam lalu

Reaksi Internasional atas Serangan Israel atas Sekolah UNRWA di Gaza

Pasukan Israel telah mengebom sebuah sekolah UNRWA yang berubah menjadi tempat penampungan di Jalur Gaza, menewaskan sedikitnya 18 orang

Baca Selengkapnya

Update dari Perang Rusia-Ukraina: Kapal Gandum Diserang, Rudal Storm Shadow Bakal Beraksi?

3 jam lalu

Update dari Perang Rusia-Ukraina: Kapal Gandum Diserang, Rudal Storm Shadow Bakal Beraksi?

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan bahwa sebuah rudal Rusia menghantam kapal Ukraina yang membawa gandum di Laut Hitam.

Baca Selengkapnya

Ditolak Israel, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Batalkan Kunjungan ke Tel Aviv

5 jam lalu

Ditolak Israel, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Batalkan Kunjungan ke Tel Aviv

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, membatalkan rencana kunjungan ke Israel karena ditolak Menlu Katz

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Buka Kemungkinan Penyelidikan Peran Mereka dalam Perang Israel di Gaza

7 jam lalu

Selandia Baru Buka Kemungkinan Penyelidikan Peran Mereka dalam Perang Israel di Gaza

Para pengacara mengatakan partisipasi Selandia Baru dalam kelompok intelijen Five Eyes mungkin telah memberikan data intelijen ke badan-badan Israel

Baca Selengkapnya

Turki Gelar Penyelidikan Pembunuhan Aysenur Ezgi Eygi oleh Israel di Tepi Barat

8 jam lalu

Turki Gelar Penyelidikan Pembunuhan Aysenur Ezgi Eygi oleh Israel di Tepi Barat

Turki telah memulai penyelidikan atas pembunuhan aktivis Turki-Amerika Aysenur Ezgi Eygi oleh tentara Israel di Tepi Barat.

Baca Selengkapnya

Jenazah Aysenur Ezgi Eygi yang Dibunuh Israel di Tepi Barat akan Tiba di Turki pada Jumat

8 jam lalu

Jenazah Aysenur Ezgi Eygi yang Dibunuh Israel di Tepi Barat akan Tiba di Turki pada Jumat

Kemlu Turki melakukan segala upaya untuk memastikan pembunuhan Aysenur Ezgi Eygi tidak dibiarkan begitu saja

Baca Selengkapnya

Korea Utara Luncurkan Rudal Jarak Pendek Lagi ke Lepas Pantai Timur

9 jam lalu

Korea Utara Luncurkan Rudal Jarak Pendek Lagi ke Lepas Pantai Timur

Korea Utara kembali meluncurkan rudal jarak pendek setelah vakum selama dua bulan.

Baca Selengkapnya

UNRWA Sebut Enam Pegawainya Tewas akibat Serangan Israel di Sekolah Gaza

9 jam lalu

UNRWA Sebut Enam Pegawainya Tewas akibat Serangan Israel di Sekolah Gaza

Enam petugas kemanusiaan UNRWA tewas dalam dua serangan udara Israel ke sebuah sekolah dan sekitarnya di Kamp Nuseirat, Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Kamala Harris: Dianggap Unggul Debat hingga Dukungan Taylor Swift

9 jam lalu

Kamala Harris: Dianggap Unggul Debat hingga Dukungan Taylor Swift

Calon Presiden Amerika Serikat Kamala Harris dan Donald Trump telah berhadapan langsung dalam debat Pemilihan Presiden

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Warga AS oleh Israel di Tepi Barat Sulut Emosi Biden hingga Kamala Harris

11 jam lalu

Pembunuhan Warga AS oleh Israel di Tepi Barat Sulut Emosi Biden hingga Kamala Harris

Tentara Israel membunuh warga AS saat sedang berunjuk rasa yang memantik kemarahan termasuk Presiden Joe Biden dan Kamala Harris.

Baca Selengkapnya