Kementerian Luar Negeri No Comment soal 5 Nahdliyin Bertemu Presiden Israel
Reporter
Nabiila Azzahra
Editor
Suci Sekarwati
Senin, 15 Juli 2024 14:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) menolak berkomentar soal kunjungan lima orang Nahdliyin (sebutan bagi anggota atau simpatisan Nahdlatul Ulama), bertemu Presiden Israel Isaac Herzog di Israel. Menurut Kemlu, hal itu tidak berhubungan dengan posisi resmi pemerintahan Indonesia.
“Kemlu tidak dalam posisi untuk memberikan komentar terkait kunjungan tersebut, yang memang tidak terkait dalam bentuk apapun dengan posisi resmi Pemerintah RI,” kata juru bicara Kemlu Roy Soemirat lewat pesan singkat kepada wartawan, Senin, 15 Juli 2024.
Sebelumnya, beredar di media sosial sebuah foto yang menarasikan lima orang Nahdliyin bertemu dengan Presiden Israel, Herzog. Seorang pengguna media sosial X bernama Ismail Fahmi lewat akun @ismailfahmi membagikan tangkapan layar sebuah foto yang tampak menunjukkan pertemuan antara Presiden Israel dengan sejumlah orang. Tangkapan layar yang dibagikan Ismail merupakan postingan foto yang dibagikan @zenmaarif di akun Instagram-nya.
Di judul foto itu dituliskan sejumlah orang yang ada di foto berbincang langsung dengan presiden Israel. Pemilik akun @zenmaarif mengaku bertemu Herzog bersama rombongan di Istana Presiden Israel untuk membahas “konflik” Hamas-Israel dan hubungan Indonesia-Israel.
"Alih-alih demonstrasi di jalanan, saya lebih suka berdiskusi dan mengungkap gagasan. Terkait konflik antara Hamas-Israel, dan relasi Indonesia-Israel. Saya bersama rombongan berdialog langsung dengan Presiden Israel, Isaac Herzog,” tulis @zenmaarif.
Kunjungan lima orang Nahdliyin tersebut dilakukan di tengah serangan Israel yang masih berlangsung di Jalur Gaza, wilayah kantong Palestina. Serangan tersebut telah menewaskan sedikitnya 38.443 orang dan melukai 88.481 lainnya di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Indonesia secara resmi mendukung penerapan solusi dua negara antara Israel dan Palestina, yang artinya Israel dan Palestina hidup berdampingan sebagai dua negara terpisah. Saat ini, Indonesia tidak menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.
Roy pun menganjurkan para awak media untuk menghubungi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk informasi lebih lanjut mengenai pertemuan itu.
Sekretaris Jenderal PBNU Gus Saifullah Yusuf atau Gus Ipul telah mengeluarkan pernyataan resmi tentang hal ini. Ia menyayangkan aksi kunjungan lima orang yang disebut mengatasnamakan pemuda NU ke Israel dan bertemu Presiden Herzog.
“Kelima orang tersebut tidak mendapat mandat PBNU. Juga tidak pernah meminta izin ke PBNU,” kata Gus Ipul dalam keterangan pers, Senin.
Gus Ipul menyebut kepergian lima orang tersebut ke Israel sebagai “tindakan yang sangat tidak bijaksana” di tengah “situasi yang memanas” antara Israel dan Palestina. Apalagi, katanya, NU memposisikan diri sebagai organisasi yang berada di barisan depan mengutuk serangan Israel.
“Kepergian mereka ke Israel adalah tindakan yang sangat sangat tidak bijaksana, membingungkan dan mendapatkan banyak kecaman yang nyata. Kunjungan itu juga melukai perasaan kita semua,” kata dia.
Menurut Gus Ipul, PBNU saat ini sedang mendalami persoalan dan akan segera memanggil lima orang Nahdliyin yang bersangkutan untuk meminta keterangan dan penjelasan lebih lanjut dari mereka perihal kunjungan itu.
NABIILA AZZAHRA A. | HENDRIK YAPUTRA
Pilihan editor: Mensos Risma Bicara di Forum PBB soal Pentingnya Data dan Pemanfaatan Teknologi Atasi Kemiskinan
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini