Detail Hasil Pembicaraan Vladimir Putin dan Kim Jong Un di Korea Utara
Reporter
Kakak Indra Purnama
Editor
Dwi Arjanto
Sabtu, 22 Juni 2024 09:11 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu, 19 Juni 2024 waktu Pyongyang, Korea Utara, menyatakan telah menyiapkan sebuah dokumen fundamental baru yang akan menjadi dasar hubungan Rusia-Korea Utara untuk tahun-tahun mendatang.
Pernyataan itu sampaikan saat bertemu pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Pyongyang. “Sebagai hasil kunjungan Anda ke Rusia tahun lalu, hubungan antarnegara kita saat ini mencapai kemajuan signifikan. Hari ini, dokumen fundamental baru yang akan menjadi dasar hubungan kita untuk jangka panjang telah disiapkan,” kata Putin dikutip dari Antara.
Apa saja hasil pembicaraan Putin dan Kim Jong Un di Korut?
1. Menandai hubungan yang makin kuat dan berkelanjutan
Seperti diketahui, Putin pada Selasa, 18 Juni 2024 telah mendarat di ibu kota Korea Utara, Pyongyang, untuk kunjungan pertamanya ke negara tersebut dalam 24 tahun, kata Kremlin..
Kunjungan itu dilakukan dalam rangka memenuhi undangan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, yang "secara pribadi bertemu Vladimir Putin di bandara di Pyongyang," kata Kremlin dalam sebuah pernyataan.
Kim Jong Un mengungkapkan keyakinannya bahwa "persahabatan yang kuat antara kedua negara akan semakin kuat" selama kunjungan Putin ke Pyongyang. Ia pun mengatakan hubungan Rusia-Korut memasuki masa kemakmuran.
“Hubungan antara negara kita sedang memasuki periode baru yang berlimpah, yang tidak dapat dibandingkan bahkan dengan periode hubungan Korea-Soviet pada abad lalu,” kata Kim.
2. Bantuan militer
Korea Utara dan Rusia berjanji untuk saling memberikan bantuan militer tanpa penundaan jika salah satu negara diserang oleh negara ketiga berdasarkan perjanjian kemitraan baru yang ditandatangani setelah pertemuan puncak pemimpin kedua negara itu pekan ini.
“Jika salah satu dari kedua belah pihak berada dalam situasi perang karena invasi bersenjata dari satu negara atau beberapa negara, pihak lain akan memberikan bantuan militer dan bantuan lainnya tanpa penundaan dengan memobilisasi segala cara yang dimilikinya,” sebut satu pasal dalam perjanjian yang dilaporkan KCNA, Kamis, 20 Juni 2024.
Perjanjian kemitraan strategis komprehensif ditandatangani oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu, 19 Juni 2024 setelah pembicaraan di Pyongyang.
Menurut KCNA, perjanjian baru tersebut juga mengharuskan kedua belah pihak untuk tidak menandatangani perjanjian dengan negara ketiga yang melanggar kepentingan inti negara lain atau berpartisipasi dalam tindakan tersebut.
Pilihan editor: Vladimir Putin Tahu Alasan Ukraina Minta Tentara Rusia Ditarik