Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang Israel, Apakah Itu Penting?

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Selasa, 18 Juni 2024 14:06 WIB

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, bersama Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Kabinet Benny Gantz, mengadakan konferensi pers di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv, Israel, 28 Oktober 2023. ABIR SULTAN POOL/Pool via REUTERS

Mengapa Ben-Gvir dan Smotrich begitu bermasalah?

Ben-Gvir dan Smotrich mewakili konstituen ultra-Ortodoks dan berhaluan kanan-keras dalam politik Israel yang semakin condong ke kanan. Mereka juga terkait erat dengan gerakan pemukim, yang berusaha untuk membangun di atas tanah yang menurut hukum internasional adalah tanah Palestina.

Keduanya sebelumnya mengancam akan mengundurkan diri jika Israel tidak melancarkan serangannya saat ini ke kota Rafah di Gaza, yang menjadi tempat tinggal 1,5 juta pengungsi.

Ben-Gvir dan Smotrich juga mendukung pendirian pemukiman ilegal di Gaza, menyusul "migrasi sukarela" warga Palestina yang tinggal di sana - sebuah posisi yang sangat kontras dengan kebijakan perang resmi Israel.

Terakhir adalah kedudukan internasional mereka, yang cukup bermasalah.

Tak satu pun dari sekutu Israel, termasuk AS, yang kemungkinan akan terlibat dengan salah satu dari kedua politisi tersebut, yang pada dasarnya melemahkan peran potensial apa pun di dalam kabinet perang.

Tidak bisakah Netanyahu mengabaikan mereka begitu saja?

Tidak juga.

Mengingat bahwa partai-partai Ben-Gvir dan Smotrich memiliki gabungan 14 kursi di Knesset - dibandingkan dengan, katakanlah, Persatuan Nasional Gantz yang hanya memiliki 12 kursi - penarikan diri mereka akan menyebabkan runtuhnya kabinet koalisi dan berakhirnya masa jabatan Netanyahu.

Bagaimana sekarang?

Peran kabinet perang dalam menentukan administrasi konflik sebagian besar telah berakhir dengan mundurnya Gantz, sehingga pembubaran resminya tidak akan membuat perbedaan besar.

Menurut Netanyahu, kabinet perang akan digantikan oleh kabinet dapur yang lebih kecil, di mana diskusi dan konsultasi sensitif dapat dilakukan.

Menurut surat kabar Yedioth Ahronoth, badan baru ini akan mencakup Gallant, Dermer, dan kepala Dewan Keamanan Nasional Tzachi Hanegbi.

Hal ini juga akan menghalangi upaya Smotrich dan Ben-Gvir untuk bergabung dengan badan tersebut.

AL JAZEERA

Pilihan Editor: Benjamin Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang Israel

Berita terkait

Reaksi terhadap Kemenangan Ekstrem Kanan di Pemilu Prancis

3 jam lalu

Reaksi terhadap Kemenangan Ekstrem Kanan di Pemilu Prancis

Macron yang kalah telah menyerukan persatuan melawan sayap kanan dalam pemilu Prancis putaran kedua.

Baca Selengkapnya

PM Israel Benjamin Netanyahu Bersumpah Lanjutkan Perangi Hamas Meski Didemo Rakyatnya

17 jam lalu

PM Israel Benjamin Netanyahu Bersumpah Lanjutkan Perangi Hamas Meski Didemo Rakyatnya

PM Israel Benjamin Netanyahu akan terus memerangi Hamas sampai tujuan perangnya tercapai, meski kabinet perang bubar dan demo menuntut dia mundur.

Baca Selengkapnya

Kongsi Dua Menteri Israel Sayap Kanan Pecah, Smotrich Kecam Ben-Gvir

23 jam lalu

Kongsi Dua Menteri Israel Sayap Kanan Pecah, Smotrich Kecam Ben-Gvir

Dalam sebuah perkembangan signifikan yang menyoroti perpecahan yang semakin dalam di kalangan politik Israel, Smotrich mengecam Ben-Gvir.

Baca Selengkapnya

Mantan Pejabat Israel Desak Kongres AS Batalkan Kunjungan Netanyahu

1 hari lalu

Mantan Pejabat Israel Desak Kongres AS Batalkan Kunjungan Netanyahu

Para petinggi Israel bergabung menyerukan Kongres AS membatalkan undangannya kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bulan depan.

Baca Selengkapnya

Survei: 66% Warga Israel Berharap Netanyahu Pensiun

2 hari lalu

Survei: 66% Warga Israel Berharap Netanyahu Pensiun

Survei lain menunjukkan ketua Partai Persatuan Nasional Israel, Benny Gantz, mengalahkan Netanyahu untuk jabatan perdana menteri

Baca Selengkapnya

Mantan Kepala Shin Bet: Israel Tidak Menang bahkan jika Yahya Sinwar Terbunuh

4 hari lalu

Mantan Kepala Shin Bet: Israel Tidak Menang bahkan jika Yahya Sinwar Terbunuh

Mantan kepala Shin Bet, Ami Ayalon, juga mengutuk "kepemimpinan beracun" Netanyahu yang membawa Israel kehilangan identitas.

Baca Selengkapnya

Diundang ke AS untuk Pidato, Netanyahu Takut Ditangkap ICC atas Kejahatan Gaza

4 hari lalu

Diundang ke AS untuk Pidato, Netanyahu Takut Ditangkap ICC atas Kejahatan Gaza

Meskipun AS bukan anggota ICC, menerima Netanyahu meskipun ada surat perintah penangkapan internasional dapat membuat AS dikritik.

Baca Selengkapnya

8 Anggota Kongres Demokrat Boikot Pidato Netanyahu

5 hari lalu

8 Anggota Kongres Demokrat Boikot Pidato Netanyahu

Belasan anggota Partai Demokrat menunjukkan ketidaksenangan mereka terhadap rencana pidato Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Ketegangan Hizbullah dan Israel Meningkat, Erdogan: Turki Berdiri bersama Lebanon

5 hari lalu

Ketegangan Hizbullah dan Israel Meningkat, Erdogan: Turki Berdiri bersama Lebanon

Presiden Tayyip Erdogan sudah menyatakan Turki berdiri dalam solidaritas dengan Lebanon di tengah meningkatnya ketegangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Netanyahu Nyatakan Komitmen pada Usulan Gencatan Senjata, tapi Tentaranya Terus Maju

7 hari lalu

Netanyahu Nyatakan Komitmen pada Usulan Gencatan Senjata, tapi Tentaranya Terus Maju

Netanyahu mengatakan Israel tetap berkomitmen pada usulan gencatan senjata dan kesepakatan penyanderaan Gaza.

Baca Selengkapnya