Claudia Sheinbaum: Meniti Jalan dari Aktivis, Ilmuwan Iklim, hingga Presiden Meksiko

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Senin, 3 Juni 2024 14:50 WIB

Kandidat presiden dari partai MORENA yang berkuasa, Claudia Sheinbaum, melambaikan tangan saat rapat penutupan kampanyenya di Zocalo Square, saat ia berdiri bersama calon wali kota Mexico City dari partai MORENA Clara Brugada dan Koordinator Umum kampanye kepresidenan Sheinbaum Mario Delgado, di Mexico City, Meksiko, 29 Mei , 2024. REUTERS/Raquel Cunha

TEMPO.CO, Jakarta - Claudia Sheinbaum – pembuat sejarah baru sebagai perempuan pertama yang menjadi presiden Meksiko – baru berusia enam tahun ketika orang tuanya terlibat dalam aksi protes selama salah satu periode paling gelap dalam sejarah modern negara tersebut.

Saat itu tahun 1968, Partai Revolusioner Institusional telah memerintah Meksiko dengan tangan besi selama beberapa dekade. Negara ini dilanda demonstrasi besar-besaran yang menuntut perubahan demokratis. Dalam sebuah insiden yang mengerikan, sebanyak 400 mahasiswa yang sedang melakukan demonstrasi dibunuh oleh tentara dan pasukan paramiliter.

Tragedi tersebut menggembleng Sheinbaum yang dibesarkan dalam sebuah keluarga yang sangat aktif dalam aktivisme.

Kini Sheinbaum, lahir pada 24 Juni 1962, mengatakan bahwa ia berutang banyak pada ayahnya yang seorang insinyur kimia dan ibunya yang seorang ahli biologi seluler.

Mereka memberikan semangat untuk politik, kecintaan terhadap alam dan minat yang mendalam pada ilmu pengetahuan, katanya dalam sebuah film biografi yang dirilis tahun lalu yang disutradarai oleh putranya.

Advertising
Advertising

"Saya tumbuh dengan dualitas tersebut - sebuah keyakinan bahwa politik dapat mengubah dunia bersama dengan pola pikir akademis dan ilmiah," kata Sheinbaum.

Melihat ke belakang, tampaknya wajar jika ia kemudian menjadi seorang mahasiswa pemrotes, ilmuwan iklim, dan politisi.

Nilai-nilai Sheinbaum selaras dengan kebijakan Lopez Obrador yang telah ia janjikan untuk dilanjutkan.

Dia ingin mengambil alih jubahnya sebagai pembela negara, memperkuat kontrol publik atas sumber daya alam, serta memperkuat program kesejahteraan dan proyek-proyek infrastruktur andalannya. Dalam sebuah perubahan kecil, ia menyerukan penekanan yang lebih besar pada penggunaan energi terbarukan.

Dari Protes ke Panggung Politik

Anak kedua dari tiga bersaudara, Sheinbaum berasal dari keluarga Yahudi, termasuk orang tua ibunya yang bermigrasi ke Meksiko dari Bulgaria saat mereka melarikan diri dari agresi Nazi pada tahun 1930-an.

Tumbuh besar di Mexico City, Sheinbaum belajar bermain gitar dan belajar balet, detail yang digunakan para pengkritiknya untuk menggambarkan dirinya sebagai orang yang elitis dan tidak bersentuhan dengan masyarakat Meksiko pada umumnya.

Aktivismenya dimulai sejak dini.

Pada usia 15 tahun, ia menjadi sukarelawan untuk membantu kelompok ibu-ibu yang mencari anak-anak mereka yang hilang, sebuah penderitaan yang sudah berlangsung lama di negara yang memiliki sejarah kekerasan antar geng.

Pada saat itu ia bertemu dengan aktivis hak asasi manusia terkemuka dan politisi sayap kiri Rosario Ibarra, yang kelak menjadi wanita pertama yang mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 1982. Sheinbaum kemudian mengatakan bahwa partai sayap kiri MORENA yang berkuasa telah mengambil alih perjuangan Ibarra.

Berita terkait

34 Tahanan Perempuan Iran Mogok Makan, Peringati Kematian Mahsa Amini

3 hari lalu

34 Tahanan Perempuan Iran Mogok Makan, Peringati Kematian Mahsa Amini

Tiga puluh empat tahanan perempuan melakukan mogok makan di penjara Iran pada Ahad untuk menandai dua tahun kematian Mahsa Amini.

Baca Selengkapnya

Profil Claudia Sheinbaum, Presiden Perempuan Pertama Meksiko

12 hari lalu

Profil Claudia Sheinbaum, Presiden Perempuan Pertama Meksiko

Claudia Sheinbaum adalah presiden perempuan dengan latar belakang akademisi. Ia aktif suarakan isu lingkungan dan populer di kalangan rakyat miskin.

Baca Selengkapnya

Muhammad Yunus Dilantik sebagai Pemimpin Pemerintahan Sementara Bangladesh

41 hari lalu

Muhammad Yunus Dilantik sebagai Pemimpin Pemerintahan Sementara Bangladesh

Peraih Nobel Perdamaian dan ekonom Muhammad Yunus diambil sumpahnya sebagai kepala pemerintahan sementara Bangladesh pada Kamis malam.

Baca Selengkapnya

Pemenang Nobel Muhammad Yunus Kembali ke Bangladesh, Siap Pimpin Pemerintahan Sementara

42 hari lalu

Pemenang Nobel Muhammad Yunus Kembali ke Bangladesh, Siap Pimpin Pemerintahan Sementara

Muhammad Yunus kembali ke Bangladesh pada Kamis 8 Agustus 2024 untuk memimpin pemerintahan sementara.

Baca Selengkapnya

PM Bangladesh Sementara Muhammad Yunus Pernah Dipenjara 6 Bulan, Apa Kasusnya?

42 hari lalu

PM Bangladesh Sementara Muhammad Yunus Pernah Dipenjara 6 Bulan, Apa Kasusnya?

Usai Sheikh Hasina kabur ke luar negeri, penerima Nobel Perdamaian Muhammad Yunus jadi PM Bangladesh sementara. Ia pernah dipenjara 6 bulan.

Baca Selengkapnya

Profil Grameen Bank Milik Muhammad Yunus yang Menjadi PM Bangladesh Sementara

43 hari lalu

Profil Grameen Bank Milik Muhammad Yunus yang Menjadi PM Bangladesh Sementara

Muhammad Yunus menjadi PM Bangladesh sementara. Peraih Hadiah Nobel Perdamaian 2006 in mendirikan Grameen Bank. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Muhammad Yunus Jadi PM Bangladesh Sementara Gantikan Sheikh Hasina yang Kabur

43 hari lalu

Muhammad Yunus Jadi PM Bangladesh Sementara Gantikan Sheikh Hasina yang Kabur

Penerima Nobel dan pendiri Grameen Bank Muhammad Yunus menjadi PM Bangladesh sementara gantikan Sheikh Hasina.

Baca Selengkapnya

Meksiko Undang Putin ke Pelantikan Presiden

43 hari lalu

Meksiko Undang Putin ke Pelantikan Presiden

Meksiko yang merupakan anggota ICC, mengundang Putin dalam pelantikan presiden. Apakah Putin bisa ditangkap?

Baca Selengkapnya

Muhammad Yunus, Sosok yang Diinginkan Mahasiswa Pemrotes untuk Jadi PM Bangladesh

44 hari lalu

Muhammad Yunus, Sosok yang Diinginkan Mahasiswa Pemrotes untuk Jadi PM Bangladesh

Peraih Nobel Muhammad Yunus disebut para pemrotes untuk mengepalai pemerintahan sementara Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Peraih Nobel Perdamaian Ales Bialiatski Tak Masuk Daftar Pertukaran Tahanan

46 hari lalu

Peraih Nobel Perdamaian Ales Bialiatski Tak Masuk Daftar Pertukaran Tahanan

Para pendukung peraih nobel perdamaian Ales Bialiatski kecewa karena dia tidak masuk dalam daftar pertukaran tahanan antara timur dan barat.

Baca Selengkapnya