Claudia Sheinbaum: Meniti Jalan dari Aktivis, Ilmuwan Iklim, hingga Presiden Meksiko

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Senin, 3 Juni 2024 14:50 WIB

Kandidat presiden dari partai MORENA yang berkuasa, Claudia Sheinbaum, melambaikan tangan saat rapat penutupan kampanyenya di Zocalo Square, saat ia berdiri bersama calon wali kota Mexico City dari partai MORENA Clara Brugada dan Koordinator Umum kampanye kepresidenan Sheinbaum Mario Delgado, di Mexico City, Meksiko, 29 Mei , 2024. REUTERS/Raquel Cunha

Nobel Perdamaian

Sheinbaum menjadi peserta aktif dalam gerakan mahasiswa selama tahun 1980-an, bergabung dengan protes menentang intervensi negara dalam kebijakan pendidikan.

Pada 1995, ia meraih gelar doktor di bidang teknik energi dari National Autonomous University of Mexico. Saat mempersiapkan tesis doktoralnya, ia menghabiskan waktu di University of California di Berkeley, Amerika Serikat, di mana ia mengasah kemampuan bahasa Inggrisnya yang fasih.

Sheinbaum mengejar karier mengajar dan akademis di tahun-tahun berikutnya, termasuk bertugas di Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) PBB, yang kemudian berbagi Hadiah Nobel Perdamaian dengan mantan Wakil Presiden AS, Al Gore.

Karier politiknya dimulai pada tahun 2000, ketika Lopez Obrador, wali kota Mexico City yang baru saja terpilih, memilihnya untuk menjadi kepala lingkungan. Lopez baru saja bertemu dengannya, tetapi jelas bahwa ia menginginkan seorang ilmuwan dengan nilai-nilai progresif untuk membantu mengatasi polusi akut dan kemacetan transportasi di kota besar tersebut.

Dia meninggalkan Balai Kota untuk mengambil peran sebagai kepala juru bicara untuk kampanye pertama Lopez Obrador sebagai presiden pada 2006, yang kemudian kalah.

Pada tahun 2015, ia terpilih untuk memimpin wilayah terbesar di Mexico City, Tlalpan.

Dalam jabatan tersebut, ia menghadapi tuduhan manajemen yang buruk setelah gempa bumi tahun 2017 menyebabkan runtuhnya sebuah sekolah dasar, menewaskan 19 anak. Sekolah tersebut baru saja diperluas dengan lantai tambahan.

Namun, hal itu tidak menghentikannya untuk meraih kemenangan bersejarah dalam pemilu sebagai wali kota perempuan pertama di ibu kota pada tahun 2018, di tahun yang sama ketika Lopez Obrador mencalonkan diri untuk ketiga kalinya sebagai presiden dengan kemenangan telak.

Selama masa jabatannya, ia mendapat pujian karena berhasil meningkatkan keamanan dengan tingkat pembunuhan di ibu kota yang turun 50%.

Namun, ia juga dikritik karena kecelakaan kereta bawah tanah pada 2021 yang menewaskan 26 orang, sebuah insiden yang kemudian disalahkan sebagian karena kurangnya inspeksi keselamatan dan penundaan pemeliharaan di bawah pengawasannya. Sheinbaum membantah bahwa pemeliharaan adalah penyebabnya.

REUTERS

Pilihan Editor: Claudia Sheinbaum Akan Menjadi Presiden Perempuan Pertama Meksiko

Berita terkait

34 Tahanan Perempuan Iran Mogok Makan, Peringati Kematian Mahsa Amini

3 hari lalu

34 Tahanan Perempuan Iran Mogok Makan, Peringati Kematian Mahsa Amini

Tiga puluh empat tahanan perempuan melakukan mogok makan di penjara Iran pada Ahad untuk menandai dua tahun kematian Mahsa Amini.

Baca Selengkapnya

Profil Claudia Sheinbaum, Presiden Perempuan Pertama Meksiko

12 hari lalu

Profil Claudia Sheinbaum, Presiden Perempuan Pertama Meksiko

Claudia Sheinbaum adalah presiden perempuan dengan latar belakang akademisi. Ia aktif suarakan isu lingkungan dan populer di kalangan rakyat miskin.

Baca Selengkapnya

Muhammad Yunus Dilantik sebagai Pemimpin Pemerintahan Sementara Bangladesh

42 hari lalu

Muhammad Yunus Dilantik sebagai Pemimpin Pemerintahan Sementara Bangladesh

Peraih Nobel Perdamaian dan ekonom Muhammad Yunus diambil sumpahnya sebagai kepala pemerintahan sementara Bangladesh pada Kamis malam.

Baca Selengkapnya

Pemenang Nobel Muhammad Yunus Kembali ke Bangladesh, Siap Pimpin Pemerintahan Sementara

42 hari lalu

Pemenang Nobel Muhammad Yunus Kembali ke Bangladesh, Siap Pimpin Pemerintahan Sementara

Muhammad Yunus kembali ke Bangladesh pada Kamis 8 Agustus 2024 untuk memimpin pemerintahan sementara.

Baca Selengkapnya

PM Bangladesh Sementara Muhammad Yunus Pernah Dipenjara 6 Bulan, Apa Kasusnya?

42 hari lalu

PM Bangladesh Sementara Muhammad Yunus Pernah Dipenjara 6 Bulan, Apa Kasusnya?

Usai Sheikh Hasina kabur ke luar negeri, penerima Nobel Perdamaian Muhammad Yunus jadi PM Bangladesh sementara. Ia pernah dipenjara 6 bulan.

Baca Selengkapnya

Profil Grameen Bank Milik Muhammad Yunus yang Menjadi PM Bangladesh Sementara

43 hari lalu

Profil Grameen Bank Milik Muhammad Yunus yang Menjadi PM Bangladesh Sementara

Muhammad Yunus menjadi PM Bangladesh sementara. Peraih Hadiah Nobel Perdamaian 2006 in mendirikan Grameen Bank. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Muhammad Yunus Jadi PM Bangladesh Sementara Gantikan Sheikh Hasina yang Kabur

43 hari lalu

Muhammad Yunus Jadi PM Bangladesh Sementara Gantikan Sheikh Hasina yang Kabur

Penerima Nobel dan pendiri Grameen Bank Muhammad Yunus menjadi PM Bangladesh sementara gantikan Sheikh Hasina.

Baca Selengkapnya

Meksiko Undang Putin ke Pelantikan Presiden

43 hari lalu

Meksiko Undang Putin ke Pelantikan Presiden

Meksiko yang merupakan anggota ICC, mengundang Putin dalam pelantikan presiden. Apakah Putin bisa ditangkap?

Baca Selengkapnya

Muhammad Yunus, Sosok yang Diinginkan Mahasiswa Pemrotes untuk Jadi PM Bangladesh

44 hari lalu

Muhammad Yunus, Sosok yang Diinginkan Mahasiswa Pemrotes untuk Jadi PM Bangladesh

Peraih Nobel Muhammad Yunus disebut para pemrotes untuk mengepalai pemerintahan sementara Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Peraih Nobel Perdamaian Ales Bialiatski Tak Masuk Daftar Pertukaran Tahanan

46 hari lalu

Peraih Nobel Perdamaian Ales Bialiatski Tak Masuk Daftar Pertukaran Tahanan

Para pendukung peraih nobel perdamaian Ales Bialiatski kecewa karena dia tidak masuk dalam daftar pertukaran tahanan antara timur dan barat.

Baca Selengkapnya