5 Fakta Terkait Perintah ICJ ke Israel Setop Serangan ke Rafah

Senin, 27 Mei 2024 12:21 WIB

Hakim di Mahkamah Internasional (ICJ) memutuskan tindakan darurat terhadap Israel menyusul tuduhan Afrika Selatan bahwa operasi militer Israel di Gaza adalah genosida yang dipimpin negara, di Den Haag, Belanda, 26 Januari 2024. REUTERS/Piroschka van de Wouw

TEMPO.CO, Jakarta - Pada Jumat, 24 Mei 2024, Mahkamah Internasional disingkat ICJ mengeluarkan perintah kepada Israel untuk menghentikan serangan militernya di kota Rafah, Gaza selatan. Pengadilan menyatakan bahwa situasi kemanusiaan di Rafah telah "semakin memburuk" sejak perintah sebelumnya, dan sekarang dikategorikan sebagai "bencana."

Ketua ICJ, Hakim Nawaz Salam, menegaskan bahwa kondisi saat ini di Rafah menimbulkan risiko kerugian yang tidak dapat diperbaiki terhadap hak-hak masyarakat di Gaza.

Keputusan ini merupakan langkah penting dalam upaya meredakan ketegangan dan mengatasi krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di wilayah tersebut. Berikut adalah deretan fakta terkait perintah ICJ terhadap Israel:

1. Keputusan ICJ Disambut Baik oleh Hamas
Hamas menyambut baik keputusan ICJ. Dalam sebuah pernyataan, Hamas menyatakan bahwa Israel terus melakukan pembantaian di Jalur Gaza. Kelompok ini juga menambahkan bahwa mereka berharap pengadilan pada akhirnya akan mengeluarkan perintah bagi Israel untuk menghentikan perangnya di seluruh wilayah yang terkepung.

“Apa yang terjadi di Jabalia dan gubernuran lainnya di Jalur Gaza tidak kalah kriminal dan berbahaya dengan apa yang terjadi di Rafah.”

“Kami menyerukan kepada masyarakat internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menekan penjajah agar segera mematuhi keputusan ini dan secara serius dan sungguh-sungguh melaksanakan semua resolusi PBB yang memaksa tentara penjajah Zionis menghentikan genosida yang telah mereka lakukan terhadap rakyat kami selama lebih dari tujuh bulan.”

Advertising
Advertising

2. Israel Terus Menantang
Tanggapan dari beberapa pejabat Israel sebagian besar bersifat menantang. Banyak pejabat mengulangi tuduhan sebelumnya bahwa pengadilan tersebut membantu "teroris."

Menteri Keuangan Bezalel Smotrich menulis di X, yang sebelumnya bernama Twitter, bahwa Israel berada dalam "perang untuk mempertahankan eksistensinya," dan menambahkan bahwa menghentikan invasi ke Rafah sama saja dengan menuntut Israel untuk "lenyap."

Dia memperingatkan bahwa menghentikan serangan berarti "musuh akan mencapai tempat tidur anak-anak dan perempuan kita di seluruh negeri." Ia kemudian menulis di Twitter bahwa "sejarah akan menilai siapa yang berdiri di pihak Nazi Hamas dan ISIS."

3. Perintah ICJ mengikat, namun putusan pengadilan akan dibahas di Dewan Keamanan PBB.
Perintah ICJ memiliki kekuatan hukum yang mengikat. Namun, sekarang putusan pengadilan akan dibahas di Dewan Keamanan PBB, di mana negara-negara dapat bersama-sama memutuskan untuk mengambil tindakan dalam menegakkan perintah pengadilan. Resolusi Dewan Keamanan juga memiliki kekuatan hukum yang mengikat. ICJ tidak memiliki kekuatan penegakan hukum dalam sistem PBB. Penegakan hukum bergantung pada anggota pengadilan untuk mematuhi kewajiban mereka di bawah hukum internasional dan Dewan Keamanan PBB.

4. Kemungkinan Perlindungan AS kepada Israel
AS memiliki hak veto, yang secara historis digunakan untuk melindungi Israel dari konsekuensi pelanggaran hukum internasional. Di Washington, baik Partai Demokrat maupun Republik telah lama sepakat tentang pentingnya hubungan yang erat antara Amerika Serikat dan Israel. Meskipun kebijakan Gedung Putih telah bervariasi antara kedua kutub ideologi selama beberapa dekade, komitmen terhadap Israel tetap konsisten. Baik partai-partai besar di Amerika Serikat tetap yakin bahwa Israel tidak memiliki sekutu yang lebih dekat daripada Amerika Serikat, dan bahwa keamanan negara Israel tidak boleh dipertanyakan.

5. Berbagai Negara Dukung Keputusan ICJ
Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) pada Minggu, 26 Mei 2024, mengumumkan bahwa Indonesia mendukung sepenuhnya putusan Mahkamah Internasional (ICJ) yang menyuruh Israel untuk segera menghentikan operasi militer di Rafah, Gaza selatan. Putusan tersebut merupakan perkembangan terbaru dalam kasus Afrika Selatan versus Israel mengenai tuduhan genosida terhadap rakyat Palestina di Gaza.

Pemerintah Cina juga dengan tegas menyatakan dukungannya terhadap Palestina. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Wang Wenbin, menyatakan bahwa posisi Cina terhadap masalah Palestina konsisten dan jelas. Wang Wenbin mengecam segala tindakan terhadap warga sipil dan menentang pelanggaran hukum internasional. Oleh karena itu, Cina mendukung putusan ICJ yang menginstruksikan Israel untuk mengambil langkah-langkah untuk mencegah aksi genosida terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.

Di wilayah Arab, negara-negara menyambut baik putusan ICJ dalam kasus yang diajukan oleh Afrika Selatan terhadap Israel, meskipun mereka sendiri tidak ikut serta dalam pengajuan gugatan ke Mahkamah Internasional. Kementerian Luar Negeri Arab Saudi memberikan pujian terhadap putusan ICJ yang bertujuan untuk menghentikan segala praktik dan pernyataan yang mengarah pada genosida terhadap warga Palestina di Gaza. Arab Saudi menyatakan dukungannya terhadap putusan ICJ terhadap Israel, serta menegaskan penolakan mereka terhadap praktik pendudukan dan pelanggaran Konvensi Genosida PBB.


SHARISYA KUSUMA RAHMANDA | IDA ROSDALINA | SITA PLANASARI | DW | DEWI RINA CAHYANI | NABIILA AZZAHRA
Pilihan editor: Tak Hiraukan Perintah ICJ, Israel Terus Menggempur Rafah di Gaza Selatan

Berita terkait

UNICEF: Eskalasi Israel-Lebanon Berdampak Buruk terhadap Anak-anak

1 jam lalu

UNICEF: Eskalasi Israel-Lebanon Berdampak Buruk terhadap Anak-anak

UNICEF memperingatkan dampak negatif dari eskalasi ketegangan antara Israel dan Lebanon terhadap anak-anak.

Baca Selengkapnya

Ini Negara-negara yang Menolak Resolusi PBB yang Mengusir Israel dari Tanah Palestina

3 jam lalu

Ini Negara-negara yang Menolak Resolusi PBB yang Mengusir Israel dari Tanah Palestina

Sebanyak 14 negara menolak resolusi PBB yang menyerukan agar Israel pergi dari Palestina. Yang menolak diantaranya Argentina, dan Hungaria,

Baca Selengkapnya

Resolusi PBB Mengharuskan Israel Angkat Kaki dari Tanah Palestina

4 jam lalu

Resolusi PBB Mengharuskan Israel Angkat Kaki dari Tanah Palestina

Resolusi PBB menyerukan Israel untuk mengakhiri pendudukannya di wilayah Palestina paling lambat dalam 12 bulan ke depan.

Baca Selengkapnya

Donald Trump: Kaum Yahudi akan Disalahkan Jika Saya Kalah dari Kamala Harris

4 jam lalu

Donald Trump: Kaum Yahudi akan Disalahkan Jika Saya Kalah dari Kamala Harris

Donald Trump mengatakan bahwa para pemilih Yahudi-Amerika akan ikut disalahkan jika ia kalah dalam pilpres dari Kamala Harris

Baca Selengkapnya

NYT: Pager yang Meledak di Lebanon Dibuat oleh Perusahaan Gadungan Israel

4 jam lalu

NYT: Pager yang Meledak di Lebanon Dibuat oleh Perusahaan Gadungan Israel

The New York Times pada Kamis melaporkan bahwa Israel mendirikan perusahaan gadungan untuk memproduksi pager berisi bahan peledak ke Lebanon

Baca Selengkapnya

Olimpiade Catur 2024 Babak ke-8: Tim Catur Putri Indonesia Kalahkan Lebanon, Tim Putra Ditekuk Uruguay

4 jam lalu

Olimpiade Catur 2024 Babak ke-8: Tim Catur Putri Indonesia Kalahkan Lebanon, Tim Putra Ditekuk Uruguay

Olimpiade Catur 2024, di Budapest, Hungaria pada babak ke-8, tim catur putri Indonesia menekuk Lebanon, namun tim putra harus akui keunggulan Uruguay.

Baca Selengkapnya

Viral Video Tentara Israel Lempar Jasad Warga Palestina dari Atap Rumah di Tepi Barat

4 jam lalu

Viral Video Tentara Israel Lempar Jasad Warga Palestina dari Atap Rumah di Tepi Barat

Kementerian Luar Negeri Palestina menggambarkan tindakan tersebut sebagai 'kejahatan' yang mengungkap 'kebrutalan' militer Israel di Tepi Barat

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Ledakan Walkie Talkie Icom di Lebanon: Tewaskan 20 Orang Hingga Diduga Produk Palsu

13 jam lalu

Fakta-fakta Ledakan Walkie Talkie Icom di Lebanon: Tewaskan 20 Orang Hingga Diduga Produk Palsu

Icom sedang menyelidiki tuduhan tersebut, tetapi tanda-tanda awal menunjukkan bahwa walkie-talkie tersebut palsu.

Baca Selengkapnya

Perburuan Asal-usul Serangan Pager Lebanon Meluas ke Bulgaria dan Norwegia

14 jam lalu

Perburuan Asal-usul Serangan Pager Lebanon Meluas ke Bulgaria dan Norwegia

Bulgaria dan Norwegia menjadi titik fokus baru pada Kamis dalam perburuan global untuk mencari siapa yang memasok ribuan pager ke Lebanon pekan ini

Baca Selengkapnya

Pemimpin Hizbullah Bersumpah Jadikan Israel Neraka Usai Gelombang Ledakan di Lebanon

15 jam lalu

Pemimpin Hizbullah Bersumpah Jadikan Israel Neraka Usai Gelombang Ledakan di Lebanon

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah bersumpah akan membuat Israel merasakan 'neraka', setelah gelombang ledakan peralatan komunikasi di Lebanon

Baca Selengkapnya