Top 3 Dunia: Fakta Kaledonia Baru hingga Presiden Iran Ebrahim Raisi Tewas

Reporter

Tempo.co

Selasa, 21 Mei 2024 06:00 WIB

Pemandangan puing-puing helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi di lokasi kecelakaan di sebuah gunung di daerah Varzaghan, barat laut Iran, 20 Mei 2024. Stringer/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Berita Top 3 Dunia pada Senin 20 Mei 2024 diawali oleh enam fakta seputar Kaledonia Baru, wilayah pendudukan Prancis.

Sementara di urutan kedua adalah kabar soal kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Iran dalam kecelakaan helikopter yang mereka tumpangi.

Sedangkan di urutan ketiga, alasan negara-negara di Pasifik menolak Palestina sebagai anggota penuh PBB.

Berikut Top 3 Dunia selengkapnya.

1. 6 Fakta Menarik Kaledonia Baru: Wilayah Prancis, Banyak Dihuni Orang Jawa

Advertising
Advertising

Kerusuhan di Kaledonia Baru sudah berlangsung sepekan dan mulai reda. Prancis menerjunkan belasan ribu polisi untuk mengamankan situasi. Bentrokan antara petugas keamanan dan pengunjuk rasa menyebabkan enam orang tewas dan sejumlah lainnya luka-luka.

Protes disebabkan oleh rencana Prancis yang akan mengubah aturan tentang pemilihan. Prancis berencana memberlakukan aturan pemungutan suara baru yang dapat memberikan hak memilih kepada puluhan ribu penduduk non-Pribumi.

Baca berita selengkapnya di sini

2. BREAKING NEWS: Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Meninggal dalam Kecelakaan Helikopter

Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Iran meninggal dalam kecelakaan helikopter yang mereka tumpangi. Saat kecelakaan terjadi, helikopter naas itu sedang melintasi area pegunungan yang berkabut tebal. Sumber di Pemerintah Iran mengabarkan hal ini pada Reuters pada Senin, 20 Mei 2024.

Pemerintah Iran sebelumnya pada Minggu, 19 Mei 2024, mengumumkan sebuah helikopter yang membawa Raisi dan delegasinya mengalami pendaratan darurat di Azerbaijan Timur. Kecelakaan konvoi itu terjadi ketika Raisi dan rombongan kembali dari wilayah Khoda Afarin di provinsi Azerbaijan Timur di barat laut Iran setelah meresmikan bendungan di perbatasan bersama dengan Republik Azerbaijan, kata Wakil Presiden Iran untuk Urusan Eksekutif Mohsen Mansouri.

Baca berita selengkapnya di sini

3. Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan resolusi untuk memberikan “hak dan keistimewaan” baru kepada Palestina melalui pemungutan suara pada Jumat, 10 Mei 2024. Pemungutan suara itu juga mendorong Dewan Keamanan untuk mempertimbangkan kembali pengakuan terhadap Palestina sebagai anggota PBB ke-194.

Sidang tersebut bermula dari veto salah satu negara anggota tetap DK PBB, Amerika Serikat, atas permohonan keanggotaan penuh Palestina pada 18 April 2024. Palestina telah menjadi negara pengamat PBB sejak 2012. Pemberian hak-hak istimewa tersebut menegaskan peningkatan dukungan masyarakat dunia bagi perjuangan Palestina, pengakuan lebih lanjut Palestina sebagai negara di PBB, dan realisasi solusi dua-negara.

Baca berita selengkapnya di sini

ANTARA | REUTERS | NEW CALEDONIA.CO | FRANCE 24

Berita terkait

124 Negara Anggota PBB Sepakat Pendudukan Israel di Palestina Harus Berakhir

14 jam lalu

124 Negara Anggota PBB Sepakat Pendudukan Israel di Palestina Harus Berakhir

Sidang umum PBB akhirnya menyetujui resolusi bahwa Israel harus hengkang dari Palestina paling lambat tahun depan.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Tolak Hubungan dengan Israel Tanpa Palestina Merdeka

18 jam lalu

Arab Saudi Tolak Hubungan dengan Israel Tanpa Palestina Merdeka

Pangeran MBS mengatakan Arab Saudi tak akan menjalin hubungan dengan Israel hingga Palestina merdeka.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia ; Geger Serangan Israel ke Hizbullah Lebanon Pakai Pager

23 jam lalu

Top 3 Dunia ; Geger Serangan Israel ke Hizbullah Lebanon Pakai Pager

Top 3 dunia, geger pager meledak di seantero Lebanon pada Selasa, 17 September 2024, untuk menargetkan anggota Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pejuang Houthi Siap Pergi ke Lebanon jika Perang Pecah

1 hari lalu

Ribuan Pejuang Houthi Siap Pergi ke Lebanon jika Perang Pecah

Houthi Yaman siap mengirim ribuan pejuang untuk mendukung kelompok Hizbullah Lebanon jika perang pecah dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Anies Sambut Keluarga Gaza di Rumahnya, Tegaskan Solidaritas untuk Palestina

1 hari lalu

Anies Sambut Keluarga Gaza di Rumahnya, Tegaskan Solidaritas untuk Palestina

Anies dan Fery Farhati menerima keluarga Gaza di rumahnya dan menegaskan dukungan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina.

Baca Selengkapnya

Faksi-faksi Perlawanan Palestina Kutuk Serangan Pager Maut Israel di Lebanon

1 hari lalu

Faksi-faksi Perlawanan Palestina Kutuk Serangan Pager Maut Israel di Lebanon

Faksi-faksi Perlawanan Palestina menyatakan solidaritas dan kepercayaan mereka terhadap Hizbullah menyusul serangan Israel dengan bom pager.

Baca Selengkapnya

Dubes Lebanon Sebut Ledakan Pager Kejahatan Perang di Sidang Umum PBB

1 hari lalu

Dubes Lebanon Sebut Ledakan Pager Kejahatan Perang di Sidang Umum PBB

Duta Besar Lebanon Hadi Hachem untuk PBB menyebut serangkaian ledakan pager oleh Israel sebagai kejahatan perang

Baca Selengkapnya

Korban Genosida Israel di Gaza: 41.200 Orang Tewas Termasuk 173 Jurnalis, Lebih 95.300 Orang Terluka

1 hari lalu

Korban Genosida Israel di Gaza: 41.200 Orang Tewas Termasuk 173 Jurnalis, Lebih 95.300 Orang Terluka

Genosida Israel terhadap Palestina kian brutal. Jumlah korban sekitar 41.200 orang mayoritas perempuan dan anak-anak tewas, termasuk 173 jurnalis.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spesifikasi Rudal Palestina 2 hingga Pengakuan Anak Penembak Donald Trump

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Spesifikasi Rudal Palestina 2 hingga Pengakuan Anak Penembak Donald Trump

Top 3 dunia adalah spesifikasi rudal milik Houthi yang berhasil serang Israel, ucapan selamat dari Yahya Sinwar hingga pengakuan anak penembak Trump.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Palestina Serahkan Surat Kepercayaan kepada Raja Spanyol

2 hari lalu

Duta Besar Palestina Serahkan Surat Kepercayaan kepada Raja Spanyol

Pada 28 Mei, Spanyol, Norwegia, dan Irlandia secara resmi mengakui negara Palestina yang bersatu yang diperintah oleh Otoritas Palestina.

Baca Selengkapnya