Kerusuhan di Kaledonia Baru, Ini Profil Negara di Samudera Pasifik yang Banyak Didiami Orang Jawa

Minggu, 19 Mei 2024 12:12 WIB

Asap mengepul dari api di tengah kerusuhan menentang rencana untuk mengizinkan lebih banyak orang mengambil bagian dalam pemilihan lokal di wilayah yang dikuasai Prancis, yang ditolak oleh pengunjuk rasa penduduk asli Kanak, di Noumea, Kaledonia Baru 14 Mei 2024. Djelyna Lebonwacalie/via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kerusuhan di Kaledonia Baru dipicu oleh kemarahan suku adat Kanak terkait sebuah RUU yang diadopsi oleh anggota parlemen Paris. RUU itu memberikan hak pada warga negara Prancis yang tinggal di Kaledonia Baru hak suara untuk memilih dalam pemilu.

Kerusuhan yang terjadi selama tiga malam mengakibatkan pembakaran di sejumlah tempat usaha, pembakaran mobil, penjarahan pada toko-toko, penutupan jalan, pemutusan akses pada obat dan makanan. Seorang anggota polisi masuk daftar korban tewas.

Pada Jumat, 17 Mei 2024, ratusan aparat kepolisian anti huru-hara dari Paris mulai dikerahkan ke Kaledonia Baru untuk mengendalikan Ibu Kota. Kaledonia Baru adalah negara yang masih berada dibawah kekuasaan Prancis.

Profil Kaledonia Baru

Dilansir dari britannica.com, Kaledonia Baru terletak di Samudra Pasifik, sekitar 1.500 kilometer dari timur Australia. Kaledonia Baru sendiri adalah sebuah negara di bawah otoritas Prancis. Pulau-pulau utama di Kaledonia Baru, antara lain Grande Terre, Kepulauan Loyalty, Kepulauan Bélep, dan Île des Pins

Advertising
Advertising

Kaledonia Baru pertama kali dihuni oleh orang-orang Melanesia sekitar 3.000 tahun yang lalu. Pada abad ke-18, pulau-pulau tersebut dikunjungi oleh penjelajah Eropa, termasuk James Cook Kemudian, Prancis menganeksasi Kaledonia Baru pada 1853 dan menjadikannya negara koloni.

Penduduk Kaledonia Baru saat ini terdiri dari campuran etnis yang beragam, termasuk Melanesia, Eropa, Polinesia, dan Asia. Bahasa resmi Kaledonia Baru adalah bahasa Prancis dan Kanak, meskipun ada sekitar 30 bahasa Melanesia yang juga digunakan.

Secara ekonomi, Kaledonia Baru bergantung pada beberapa sektor utama, yaitu pertambangan yang termasuk dalam cadangan nikel terbesar kedua di dunia, pariwisata dan pertanian di daerah pedesaan.

Orang Jawa Banyak Jadi Penduduk di Kaledonia Baru

Kepulauan ini banyak dihuni oleh orang Jawa yang berlayar dari Indonesia lebih dari seratus tahun lalu. Pendatang asal Pulau Jawa pertama kali tiba di negara Pasifik ini pada 16 Februari 1896. Pemerintah Perancis yang saat itu menguasai Kaledonia Baru meminta pemerintah kolonial Belanda mendatangkan buruh kontrak dari Pulau Jawa.

Para buruh yang merupakan orang Jawa ini kemudian dipekerjakan sebagai buruh di sektor perkebunan, peternakan, dan pertambangan nikel di sana. Saat ini terdapat sekitar 4.000 orang keturunan Jawa yang tinggal di Kaledonia Baru.

Ada yang masih berbahasa Jawa, ada pula yang menggunakan bahasa Prancis sebagai bahasa resminya. Generasi muda Indonesia telah menikmati kehidupan yang jauh lebih baik dan meniti karir di berbagai profesi.

Lambat laun, orang-orang Jawa dari Indonesia ini membentuk komunitas tersendiri di Kaledonia Baru. Pada awalnya, mereka menghadapi tantangan besar dalam beradaptasi dengan budaya dan lingkungan baru.

Namun, mereka berhasil membangun kehidupan baru dan memberikan kontribusi positif bagi negara barunya. Pemerintah Kaledonia Baru juga mengakui kontribusi mereka yang tercermin dalam pembangunan monumen mengenang imigran Jawa di delapan kota.

MICHELLE GABRIELA | SUCI SEKARWATI | REUTERS | ANTARA

Pilihan Editor: Orang Jawa Banyak Jadi Penduduk di Kaledonia Baru yang Kini Dilanda kerusuhan

Berita terkait

Prancis Gelar Pemilu, Kubu Sayap Kanan Diprediksi Menang Besar

1 jam lalu

Prancis Gelar Pemilu, Kubu Sayap Kanan Diprediksi Menang Besar

Para pemilih di Prancis memberikan suara mereka yang dapat melahirkan pemerintahan ekstremis sayap kanan pertama di negara itu sejak Perang Dunia II

Baca Selengkapnya

Menilik Penelitian Kolaborasi Indonesia-Prancis berkat Program PHC Nusantara

21 jam lalu

Menilik Penelitian Kolaborasi Indonesia-Prancis berkat Program PHC Nusantara

Dosen Politeknik Balikpapan Hadi Hermansyah memanfaatkan PHC Nusantara untuk melakukan penelitian bersama lembaga sains LEGOS di Prancis.

Baca Selengkapnya

Menjelang Pemilu, Emmanuel Macron Ingatkan Ancaman Perang Sipil di Prancis

4 hari lalu

Menjelang Pemilu, Emmanuel Macron Ingatkan Ancaman Perang Sipil di Prancis

Menurut Emmanuel Macron, ada kelompok-kelompok di Prancis yang mendorong pada perpecahan supaya diselenggarakan pemilu.

Baca Selengkapnya

Konser Musik di Tangerang Berakhir Rusuh, Penonton Bakar Panggung

6 hari lalu

Konser Musik di Tangerang Berakhir Rusuh, Penonton Bakar Panggung

Kerusuhan terjadi dalam konser musik Tangerang Musik Festival yang digelar di Lapangan Sepak Bola, Kecamatan Pasarkemis Kabupaten Tangerang.

Baca Selengkapnya

Serial Anime Totally Spies Akan Dibuat dalam Live Action

6 hari lalu

Serial Anime Totally Spies Akan Dibuat dalam Live Action

Serial anime dari Prancis, Totally Spies akan segera dibuatkan dalam bentuk adaptasi aksi langsung. Kabar gembira ini tentunya sangat dinantikan fans.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Rusun Marunda yang Sempat Dijarah

6 hari lalu

3 Fakta Rusun Marunda yang Sempat Dijarah

Rusun Marunda di Jakarta Utara dijarah oleh orang tak bertanggungjawab. Diketahui Aset Rusun Blok C, Cilincing, Jakarta Utara, itu raib dijarah.

Baca Selengkapnya

Aset Rusun Marunda Dijarah, Heru Budi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

11 hari lalu

Aset Rusun Marunda Dijarah, Heru Budi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Heru Budi Hartono menyatakan bebera pelaku penjarahan aset Rusun Marunda sudah ditangkap dan diproses hukum.

Baca Selengkapnya

Sampah Plastik di Laut, Jenis Jamur Ini Terbukti Mampu Mengurai Polyethylene

14 hari lalu

Sampah Plastik di Laut, Jenis Jamur Ini Terbukti Mampu Mengurai Polyethylene

Eksperimen di laboratorium menunjukkan proses pencernaan sampah plastik jenis polyethylene oleh jenis jamur itu melepaskan karbon dioksida (CO2).

Baca Selengkapnya

39 Tahun Perjanjian Schengen, Berikut Kilas Balik Kelahiran Visa Schengen

14 hari lalu

39 Tahun Perjanjian Schengen, Berikut Kilas Balik Kelahiran Visa Schengen

Pada 14 Juni tepatnya 39 tahun lalu 5 negara menandatangani sebuah perjanjian Schengen yang melahirkan Visa Schengen. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

OECD Menunjuk Jubir KPK sebagai Co-Chair the 6th Global Law Enforcement Meeting

15 hari lalu

OECD Menunjuk Jubir KPK sebagai Co-Chair the 6th Global Law Enforcement Meeting

OECD menunjuk juru bicara KPK sebagai Co-Chair pada giat the 6th Global Law Enforcement Network Meeting yang diselenggarakan di Paris, Prancis.

Baca Selengkapnya