Israel soal Jurnalis Reuters Tewas di Lebanon: Itu Zona Pertempuran

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Jumat, 8 Desember 2023 19:31 WIB

Jurnalis Reuters Issam Abdallah saat bertugas di stasiun kereta yang rusak setelah serangan militer, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Mykolaiv, Ukraina 7 April 2022. REUTERS/Ueslei Marcelino

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Israel, pada Jumat, 8 Desember 2023, menanggapi penyelidikan Reuters yang menetapkan pasukannya membunuh seorang jurnalis Reuters di Lebanon selatan pada 13 Oktober, mengatakan insiden itu terjadi di zona pertempuran aktif dan sedang ditinjau.

Tanpa secara langsung membahas kematian jurnalis visual Issam Abdallah, sebuah pernyataan militer mengatakan pejuang Hizbullah Lebanon pada hari itu menyerang melintasi perbatasan dan pasukan Israel melepaskan tembakan untuk mencegah dugaan infiltrasi bersenjata.

Sebuah laporan khusus Reuters yang diterbitkan pada Kamis menemukan bahwa awak tank Israel membunuh Abdallah dan melukai enam wartawan dengan menembakkan dua peluru secara berurutan dari Israel ketika para jurnalis sedang merekam penembakan lintas batas.

Pernyataan Israel pada Jumat mengatakan bahwa pada 13 Oktober, militan Hizbullah yang didukung Iran melancarkan serangan terhadap beberapa sasaran di wilayah Israel di sepanjang perbatasan Lebanon.

“Salah satu insiden melibatkan penembakan rudal anti-tank, yang menghantam pagar perbatasan dekat desa Hanita. Setelah peluncuran rudal anti-tank, muncul kekhawatiran atas potensi infiltrasi teroris ke wilayah Israel,” kata Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Advertising
Advertising

“Sebagai tanggapan, IDF menggunakan tembakan artileri dan tank untuk mencegah infiltrasi. IDF mengetahui klaim bahwa jurnalis yang berada di daerah tersebut terbunuh.

“Area tersebut merupakan zona pertempuran aktif, di mana terjadi penembakan aktif dan berada di kawasan ini berbahaya. Insiden tersebut saat ini sedang ditinjau,” katanya.

Serangan tersebut menewaskan Abdallah, 37, dan melukai parah fotografer Agence France-Presse (AFP) Christina Assi, 28, hanya sekitar satu kilometer dari perbatasan Israel dekat desa Alma al-Chaab di Lebanon.

Amnesty International mengatakan pada Kamis bahwa serangan Israel kemungkinan besar merupakan serangan langsung terhadap warga sipil dan harus diselidiki sebagai kejahatan perang.

Dalam laporan terpisah, Human Rights Watch (HRW) mengatakan dua serangan Israel adalah "serangan yang tampaknya disengaja terhadap warga sipil dan karenanya merupakan kejahatan perang" dan mengatakan mereka yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Kamis, mengatakan bahwa penting bagi penyelidikan Israel atas pembunuhan tersebut untuk mencapai kesimpulan dan agar hasilnya dapat dilihat.

“Pemahaman saya adalah bahwa Israel telah memulai penyelidikan semacam itu, dan penting untuk melihat penyelidikan tersebut mencapai kesimpulan, dan untuk melihat hasil penyelidikan tersebut,” kata Blinken pada konferensi pers.

REUTERS

Pilihan Editor: Sekjen PBB Antonio Guterres Aktifkan Pasal 99, Ini Tanggapan Kemlu

Berita terkait

Militer Israel Kepung Gaza dari Utara Hingga Selatan, Kondisi Warga Palestina Semakin Sulit

19 jam lalu

Militer Israel Kepung Gaza dari Utara Hingga Selatan, Kondisi Warga Palestina Semakin Sulit

Pasukan Israel menyerbu jauh ke dalam reruntuhan di tepi utara Gaza , di saat bersamaan tank dan tentara Israel menerobos jalan raya menuju Rafah

Baca Selengkapnya

Israel Serang Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza

1 hari lalu

Israel Serang Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza

Israel mengirimkan sejumlah tank ke wilayah timur Jabalia di utara Jalur Gaza setelah semalaman menjatuhkan bom hingga menewaskan 19 orang

Baca Selengkapnya

Tepat Dua Tahun Lalu, Jurnalis Shireen Abu Akleh Tewas Ditembak Tentara Israel

3 hari lalu

Tepat Dua Tahun Lalu, Jurnalis Shireen Abu Akleh Tewas Ditembak Tentara Israel

Israel dikenal kerap membunuh jurnalis, salah satu yang menyita perhatian dunia adalah Shireen Abu Alkeh, wartawati Al Jazeera.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Project Nimbus, Layanan Teknologi untuk Israel yang Didemo Pekerja Google dan Amazon

7 hari lalu

4 Fakta Project Nimbus, Layanan Teknologi untuk Israel yang Didemo Pekerja Google dan Amazon

Project Nimbus merupakan kontrak yang menyediakan bantuan teknologi kepada Israel.

Baca Selengkapnya

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

7 hari lalu

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

Para ahli PBB mendesak penjajah Zionis Israel untuk mengakhiri agresinya terhadap Gaza, dan menuntut ekspor senjata ke Israel "segera" dihentikan.

Baca Selengkapnya

Nany Afrida dan Bayu Wardhana Terpilih Jadi Ketua dan Sekjen AJI Periode 2024-2027

7 hari lalu

Nany Afrida dan Bayu Wardhana Terpilih Jadi Ketua dan Sekjen AJI Periode 2024-2027

Nany Afrida dan Bayu Wardhana terpilih menjadi Ketua dan Sekjen AJI yang baru dalam Kongres XII AJI.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya

8 hari lalu

Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya

Selain berulang kali menyerukan penutupan Al Jazeera, Israel tercatat berulang kali menyerang wartawan Aljazeera dan keluarganya.

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

10 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

12 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu Pastikan Tetap Ingin Serang Rafah

13 hari lalu

Benjamin Netanyahu Pastikan Tetap Ingin Serang Rafah

Benjamin Netanyahu memastikan akan melancarkan operasi militer melawan Hamas di Rafah, selatan Gaza, tak peduli apakah akan tercipta kesepakan

Baca Selengkapnya