Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Fakta Project Nimbus, Layanan Teknologi untuk Israel yang Didemo Pekerja Google dan Amazon

image-gnews
Personel militer Israel mengendarai pengangkut personel lapis baja (APC) di dekat perbatasan Israel-Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, seperti yang terlihat dari Israel 3 April 2024. REUTERS/Hannah McKay
Personel militer Israel mengendarai pengangkut personel lapis baja (APC) di dekat perbatasan Israel-Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, seperti yang terlihat dari Israel 3 April 2024. REUTERS/Hannah McKay
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para pekerja Google dan Amazon mengadakan aksi protes di kantor-kantor perusahaan tersebut di New York, California, dan Seattle. Mereka menentang kontrak senilai USD 1.2 miliar antara Google dan Amazon dengan pemerintah Israel yang dikenal sebagai Project Nimbus.

Aksi tersebut dipimpin oleh No Tech For Apartheid, sebuah kelompok yang telah mengorganisir karyawan Google sejak 2021 untuk melawan Project Nimbus.

Para pekerja tersebut menentang hubungan perusahaan mereka dengan Israel, yang juga dihadapkan pada tuduhan genosida atas perangnya di Gaza di Mahkamah Internasional. Mereka menuntut hak untuk mengetahui bagaimana produk teknologi yang mereka buat akan digunakan, dengan kekhawatiran bahwa teknologi tersebut dapat digunakan untuk tujuan yang merugikan.

Apa Itu Project Nimbus?

Dilansir dari Al Jazeera, Project Nimbus adalah kontrak senilai USD 1.2 miliar untuk menyediakan layanan cloud bagi militer dan pemerintah Israel. Teknologi ini memungkinkan surveilans lebih lanjut dan pengumpulan data secara ilegal terhadap warga Palestina, serta memfasilitasi perluasan permukiman ilegal Israel di tanah Palestina.

Menurut laporan The Intercept pada 2021, Google menawarkan kemampuan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang canggih kepada Israel, yang dapat mengumpulkan data untuk pengenalan wajah dan pelacakan objek sebagai bagian dari Project Nimbus.

Aktivis dan akademisi mempertanyakan penggunaan AI Israel untuk menargetkan warga Palestina, sementara para ahli hukum menyatakan bahwa penggunaan kecerdasan buatan dalam perang melanggar hukum internasional.

Untuk Apa AI Tersebut?

Profesor dari Universitas California, Los Angeles (UCLA), Ramesh Srinivasan, menyatakan bahwa proyek ini pada dasarnya adalah sistem penyimpanan data, manajemen data, dan berbagi data.

Data bagi pemerintah Israel kemungkinan besar akan meluas ke militer Israel. Proyek ini menandai hubungan langsung yang dimiliki perusahaan teknologi besar di Amerika Serikat, bukan hanya dengan industri militer, tetapi juga dengan membantu langsung pemerintah Israel.

Perusahaan tersebut mengatakan bahwa kontrak Nimbus tidak ditujukan untuk beban kerja yang sangat sensitif, terklasifikasi, atau militer yang relevan dengan senjata atau layanan intelijen". Perusahaan tersebut mengklaim bekerja dengan beberapa pemerintah di seluruh dunia, termasuk Israel. Perusahaan tersebut memecat setidaknya 28 karyawan minggu lalu karena "melanggar kode etik Google" dan "kebijakan tentang pelecehan, diskriminasi, dan balasan". Selain itu, setidaknya sembilan karyawan Google ditangkap karena melakukan unjuk rasa di kantor-kantornya di New York dan Sunnyvale.

Bukan Aksi Pertama

Para pekerja Google dan Amazon bukan kali pertama menyatakan ketidakpuasan mereka terhadap Proyek Nimbus. Pada 2017, Google bermitra dengan Pentagon untuk menggunakan teknologi kecerdasan buatan perusahaan itu untuk menganalisis rekaman surveilans drone. Kemudian pada 2018, ribuan karyawan Google memprotes kontrak dengan Departemen Pertahanan AS yang dikenal sebagai Proyek Maven.

Pada 2021, karyawan Amazon dan Google menyatakan kekhawatiran mereka secara anonim dalam surat terbuka yang dipublikasikan oleh outlet berita Inggris, The Guardian. Lebih dari 90 pekerja di Google dan lebih dari 300 di Amazon telah menandatangani surat ini secara internal.

“Perusahaan kami menandatangani kontrak yang disebut Proyek Nimbus untuk menjual teknologi berbahaya kepada militer dan pemerintah Israel. Kontrak ini ditandatangani pada minggu yang sama ketika militer Israel menyerang warga Palestina di Jalur Gaza – menewaskan hampir 250 orang, termasuk lebih dari 60 anak-anak,” tulis para pekerja dalam laporan The Guardian.

Tanggapan Google

CEO Google, Sundar Pichai mengeluarkan peringatan terhadap protes pekerja. Atas aksi tersebut, Google memecat 20 pengunjuk rasa, sehingga total yang dipecat sekitar 50 orang.

Bahkan seorang insinyur perangkat lunak Google yang ditangkap karena berpartisipasi dalam aksi di New York. Insinyur tersebut mengatakan kepada outlet AS Democracy Now bahwa para pekerja ditangkap karena berbicara menentang penggunaan teknologi untuk mendukung genosida pertama yang didukung AI.

Google mengatakan pihaknya memecat pekerja tersebut setelah penyelidikannya mengumpulkan rincian dari rekan kerja yang “terganggu secara fisik” dan mengidentifikasi karyawan yang menggunakan masker dan tidak membawa lencana staf untuk menyembunyikan identitas mereka.

Pilihan Editor: Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Ultimatum Rafah Dikosongkan

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menteri Israel Benny Gantz Ancam Mundur dari Kabinet Perang Netanyahu

2 jam lalu

Menteri kabinet Darurat Israel dan politisi oposisi Benny Gantz pergi setelah dia berbicara kepada pers di Kiryat Shmona, Israel 14 November 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein
Menteri Israel Benny Gantz Ancam Mundur dari Kabinet Perang Netanyahu

Kabinet perang Israel diambang perpecahan. Menteri Benny Gantz yang merupakan tokoh oposisi mengancam akan menarik dukungan dari pemerintahan.


Saat Pengacara Israel Diteriaki Pembohong di Sidang ICJ

6 jam lalu

Hakim di Mahkamah Internasional (ICJ) memutuskan tindakan darurat terhadap Israel menyusul tuduhan Afrika Selatan bahwa operasi militer Israel di Gaza adalah genosida yang dipimpin negara, di Den Haag, Belanda, 26 Januari 2024. REUTERS/Piroschka van de Wouw
Saat Pengacara Israel Diteriaki Pembohong di Sidang ICJ

Seorang wanita dikeluarkan dari sidang Mahkamah Internasional atau ICJ saat pejabat Israel menyampaikan pendapatnya.


Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

8 jam lalu

Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) berpose saat berkunjung ke Tembok Cina di Beijing, Cina 21 Februari 2019. Mohammed bin Salman berkunjung ke Tembok Cina menjelang melakukan pertemuan penting dengan Presiden Xi Jinping. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS
Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.


Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

9 jam lalu

Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock
Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

Dua aktor pengisi suara menggugat salah satu startup kecerdasan buatan atau AI, yakni Lovo di pengadilan federal Manhattan, AS. Begini kasusnya.


Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

10 jam lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.


Kabinet Perang Israel Pecah, Netanyahu Tak Bisa Kendalikan Menterinya

11 jam lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Kabinet Perang Israel Pecah, Netanyahu Tak Bisa Kendalikan Menterinya

Netanyahu dan sejumlah pejabat Israel berselisih soal pengendalian Gaza setelah perang dengan Hamas selesai.


UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

12 jam lalu

Pengungsi Palestina yang berlindung di sebuah sekolah meninggalkan Rafah setelah pasukan Israel melancarkan operasi darat dan udara di bagian timur Kota Gaza selatan, di Jalur Gaza selatan 13 Mei 2024. REUTERS/Mohammed Salem
UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

Hampir separuh dari penduduk Rafah sudah meninggalkan wilayah itu sejak Israel melakukan serangan besar-besaran.


Top 3 Dunia; Daftar Orang dengan IQ Tertinggi di Dunia dan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera

16 jam lalu

Ilustrasi wanita cerdas. shutterstock.com
Top 3 Dunia; Daftar Orang dengan IQ Tertinggi di Dunia dan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera

Top 3 Dunia, pada 18 Mei 2024, diurutan pertama berita tentang daftar orang tercerdas di dunia.


Inilah Daftar Ponsel Nokia yang akan Mendapatkan Pembaruan Android 15

1 hari lalu

Logo Android. pinterest.com
Inilah Daftar Ponsel Nokia yang akan Mendapatkan Pembaruan Android 15

Ponsel Nokia yang kemungkinan besar mendapat update Android 15 adalah Nokia XR21, Nokia X30, Nokia G60, dan Nokia G42.


Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

1 hari lalu

Sebuah truk bantuan masuk dari Mesir dalam perjalanan ke Gaza, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di penyeberangan Kerem Shalom, di Israel, 22 Desember 2023. Dewan Keamanan PBB menyerukan peningkatan bantuan kemanusiaan untuk Gaza. REUTERS/Clodagh Kilcoyne
Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.