Top 3 Dunia: Warga Yahudi di Tepi Barat Dilarang Masuk AS, Pria Israel Jadi Korban Salah Tembak

Reporter

Tempo.co

Minggu, 3 Desember 2023 06:00 WIB

Sejumlah petugas Bulan Sabit Merah (MER-C) berjalan untuk mengangkut barang bantuan kemanusiaan yang akan diberikan untuk warga Palestina di kawasan Mesir, Senin 6 November 2023. Berdasarkan keterangan organisasi kemanusiaan MER-C, Rumah Sakit (RS) Indonesia mengalami kehabisan pasokan obat-obatan di tengah kondisi blokade penuh dan serangan Zionis Israel di Jalur Gaza, Palestina, sehingga dibutuhkan percepatan bantuan obat-obatan guna menangani masyarakat Gaza. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia kemarin dimulai dari AS yang akan memberlakukan larangan visa terhadap pemukim Yahudi yang melakukan kekerasan terhadap warga sipil Palestina di Tepi Barat. Larangan ini dibahas dalam pertemuan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan Menlu AS Antony Blinken.

Berita kedua top 3 dunia adalah Israel yang melakukan serangan besar-besaran di Gaza sejak gencatan senjata berakhir Pada Jumat. Akibatnya ratusan warga Palestina tewas. Terakhir yaitu berita tentang tentara Israel yang menembak mati pria warga negaranya sendiri. Pria itu sempat dikira milisi Hamas. Berikut selengkapnya:

1. AS akan Berlakukan Larangan Visa bagi Pemukim Yahudi di Tepi Barat

Pemerintah Amerika Serikat telah memberi tahu Israel bahwa Washington akan memberlakukan larangan visa terhadap sejumlah pemukim Yahudi yang melakukan kekerasan terhadap warga sipil Palestina di Tepi Barat.

Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan kabinet Israel, Menteri Luar Negeri Antony Blinken menyampaikan bahwa AS akan mengambil tindakan sendiri terhadap sejumlah orang yang tidak diungkapkan jumlahnya.

Kekerasan di Tepi Barat, wilayah Palestina yang diduduki Israel, telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir akibat ekspansi permukiman Yahudi dan buntunya upaya perdamaian yang disponsori AS selama hampir satu dasawarsa.

Kekerasan di sana mencapai tingkat terparah dalam lebih dari 15 tahun terakhir setelah Israel melancarkan serangan tanpa henti di Gaza, wilayah Palestina lain yang diblokade oleh Israel.

Serangan tersebut merupakan aksi balasan terhadap kelompok perlawanan Palestina Hamas, yang menyusup dan menyerang Israel pada 7 Oktober.

Advertising
Advertising

AS telah berkali-kali menyampaikan kekhawatirannya atas peningkatan kekerasan di Tepi Barat dan menyatakan bahwa hal itu harus dihentikan.

Lihat berita selengkapnya.

<!--more-->

2. Hari Pertama Serangan Israel ke Gaza setelah Gencatan Senjata, Sedikitnya 109 Warga Palestina Tewas

Jumlah korban tewas sejak dimulainya kembali serangan Israel di Gaza pada Jumat 1 Desember 2023 mencapai sedikitnya 109 orang, Reuters mengutip pernyataan kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di wilayah tersebut.

Hal ini terjadi ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan sistem kesehatan di Gaza sudah berada dalam kondisi lemah bahkan sebelum gencatan senjata berakhir, dan rumah sakit-rumah sakit menyerupai “film horor”.

Pejabat WHO di Gaza mengatakan situasi layanan kesehatan di sana sudah menjadi “bencana besar”.

Richard Peeperkorn, perwakilannya di sana, mengatakan kepada wartawan, “Kami sangat prihatin dengan berlanjutnya kekerasan.” Saat ini, katanya, “sistem kesehatan di Gaza telah lumpuh akibat permusuhan yang sedang berlangsung. Mereka tidak bisa kehilangan lebih banyak rumah sakit”.

Petugas medis dan saksi mata mengatakan pengeboman paling hebat terjadi di Khan Younis dan Rafah di Jalur Gaza selatan, tempat ratusan ribu warga Gaza berlindung dari pertempuran di wilayah utara. Reuters melaporkan bahwa rumah-rumah di wilayah tengah dan utara juga terkena dampaknya.

Lebih jauh ke selatan di Rafah, warga membawa beberapa anak kecil, berlumuran darah dan berlumuran debu, keluar dari rumah yang hancur. Mohammed Abu-Elneen, yang ayahnya adalah pemilik rumah tersebut, mengatakan kepada Reuters bahwa rumah tersebut melindungi orang-orang yang mengungsi dari tempat lain.

Simak di sini untuk berita selengkapnya.

<!--more-->

3. Dikira Milisi Hamas, Pria Israel Ditembak Mati Tentara

Seorang tentara Israel salah mengira seorang warga sipil Israel sebagai warga Palestina sekaligus milisi Hamas, hingga menembak mati orang itu pada Kamis. Hal ini diungkapkan polisi Israel pada Jumat.

Insiden ini terjadi ketika dua pejuang Hamas menembaki orang-orang di halte bus Yerusalem. Para penyerang, warga Palestina dari Yerusalem Timur, membunuh tiga orang pada jam sibuk Kamis pagi.

Kedua pejuang Hamas itu kemudian ditembak mati oleh dua tentara yang sedang tidak bertugas dan warga sipil, yang diidentifikasi sebagai Yuval Doron Castleman.

Namun tentara yang mengira Castleman sebagai salah satu pejuang Hamas, menembaknya. Ia menghembuskan nafas pada Kamis malam.

Media Israel mengatakan Castleman akan berusia 38 tahun pada hari Jumat.

“Temuan penyelidikan sejauh ini menunjukkan bahwa selama serangan itu, salah satu tentara [tentara Israel] mengidentifikasi dan secara keliru mencurigai mendiang Yuval (Doron Castleman)—yang bertindak dengan berani untuk menetralisir para teroris—sebagai teroris ketiga.”

Rekaman kamera keamanan yang diperoleh Reuters menunjukkan sebuah mobil berwarna putih berhenti di samping halte bus yang ramai. Dua pria kemudian keluar, senjata terhunus, dan menyerang kerumunan saat orang-orang berpencar. Tak lama setelah itu, para penyerang Palestina juga ditembak.

Video di media sosial menunjukkan Castleman menembakkan senjatanya ke salah satu penyerang, lalu membuang senjatanya, berlutut dan mengangkat tangan ke udara seolah memberi isyarat agar tidak ditembak.

Tetapi tentara yang diidentifikasi sebagai salah satu pemukim ilegal Yahudi, terus menembaki Castleman hingga dia tersungkur.

“Kami ikut berduka cita dengan anggota keluarga mendiang Yuval yang bertindak berani dan menyelamatkan nyawa, dan ikut berduka cita dengan keluarga lain yang terbunuh dalam serangan itu dan berharap agar korban luka segera pulih,” kata pernyataan polisi.

Pilihan Editor: Hamas Tawarkan Pengembalian Jasad Sandera Bayi dan Ibunya, Israel Tak Kunjung Menanggapi

AL ARABIYA | REUTERS

Berita terkait

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

5 jam lalu

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

Tentara Israel baku tembak dengan anggota Hamas di gang-gang sempit di Jabalia pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

8 jam lalu

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

MER-C mengatakan serangan udara menyasar ke sebuah rumah dekat wisma yang ditempati para relawan WNI di Rafah, Gaza Selatan.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

9 jam lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

12 jam lalu

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

Kepala juru bicara militer Israel mengatakan mereka menemukan jenazah tiga orang yang disandera Hamas di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

13 jam lalu

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

Joe Biden menandatangani rancangan undang-undang penerbangan yang bisa meningkatkan (kualitas) staf pengawas lalu-lintas udara

Baca Selengkapnya

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

15 jam lalu

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

Sebanyak 13 negara melayangkan surat pernyataan bersama untuk Israel yang berisi peringatan jika nekat menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Israel Ancam Serang Rafah, Uni Emirat Arab Rasakan Ketegangan Meningkat

16 jam lalu

Israel Ancam Serang Rafah, Uni Emirat Arab Rasakan Ketegangan Meningkat

Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab memperingatkan adanya peningkatan ketegangan di Timur Tengah menyusul meluasnya invasi tentara Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Kaledonia Baru Rusuh dan Kisah Laki-laki Aljazair yang Ditemukan setelah Diculik 20 Tahun

17 jam lalu

Top 3 Dunia; Kaledonia Baru Rusuh dan Kisah Laki-laki Aljazair yang Ditemukan setelah Diculik 20 Tahun

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Kaledonia Baru yang berstatus darurat nasional setelah reformasi pemilu diprotes dan berujung ricuh.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

1 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

Kementerian Luar Negeri melakukan kontak setiap hari dengan para relawan Mer-C untuk memonitor kondisi mereka

Baca Selengkapnya