Kim Jong Un Pamerkan Kapal Selam Baru, Analis: Sudah Ketinggalan Zaman

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 8 September 2023 16:29 WIB

Penampakan kapal selam serang nuklir taktis yang baru diluncurkan di Korea Utara, 8 September 2023. Kapal selam itu ditugaskan ke armada yang berpatroli di perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang KCNA via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara meluncurkan “kapal selam serangan nuklir taktis” operasional pertamanya. Kapal, yang diragukan kecanggihannya ini, langsung ditugaskan berpatroli di perairan antara semenanjung Korea dan Jepang, kata media pemerintah pada Jumat, 8 September 2023.

Kapal Selam dengan nomor lambung 841, dinamai Pahlawan Kim Kun Ok yang diambil dari nama tokoh sejarah Korea Utara - akan menjadi salah satu "alat ofensif bawah air angkatan laut" Korea Utara, kata pemimpin Kim Jong Un pada upacara peluncuran Rabu lalu.

Para analis mengatakan kapal tersebut tampaknya merupakan kapal selam kelas Romeo era Soviet yang dimodifikasi. Korea Utara pernah memperoleh jenis kapal ini dari Cina pada 1970an dan mulai diproduksi di dalam negeri. Desainnya, dengan 10 lubang tabung peluncuran, menunjukkan kemungkinan besar kapal itu dipersenjatai dengan rudal balistik dan rudal jelajah.

Namun senjata semacam itu tidak akan memberi banyak nilai tambah bagi kekuatan nuklir Korea Utara yang lebih tangguh di darat, karena kapal selam tua yang digunakan sebagai inti desain baru ini relatif berisik, lambat dan memiliki jangkauan terbatas.

Artinya, kapal selam tersebut tidak akan bertahan lama dalam perang, kata Vann Van Diepen, mantan ahli senjata pemerintah AS yang bekerja pada proyek 38 North di Washington.

“Ketika kapal ini dikerahkan di lapangan, ia akan menjadi sangat rentan terhadap serangan rudal anti-kapal selam sekutu,” katanya. "Jadi menurut saya, dari sudut pandang militer, hal ini tidak masuk akal."

Militer Korea Selatan mengatakan bahwa kapal selam tersebut tampaknya belum siap untuk operasi normal, dan ada tanda-tanda Korea Utara berusaha membesar-besarkan kemampuannya.

Advertising
Advertising

Pada upacara peluncuran, Kim mengatakan mempersenjatai angkatan laut dengan senjata nuklir adalah tugas yang mendesak dan menjanjikan lebih banyak kapal bawah air dan permukaan yang dilengkapi dengan senjata nuklir taktis untuk angkatan laut, kantor berita KCNA melaporkan.

“Upacara peluncuran kapal selam menandai dimulainya babak baru dalam memperkuat angkatan laut DPRK,” kata KCNA.

Korea Utara berencana untuk mengubah kapal selam lain yang ada menjadi kapal bersenjata nuklir, dan mempercepat upayanya untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir, kata Kim.

“Mencapai perkembangan pesat kekuatan angkatan laut kita… merupakan prioritas yang tidak dapat ditunda mengingat… gerakan agresif dan tindakan militer musuh baru-baru ini,” kata pemimpin Korea Utara dalam pidatonya, yang tampaknya mengacu pada Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Program senjata nuklir dan rudal balistik Korea Utara dilarang oleh resolusi Dewan Keamanan PBB, dan peluncuran kapal selam tersebut menuai kecaman dari Korea Selatan dan Jepang.

“Aktivitas militer Korea Utara menimbulkan ancaman yang lebih besar dan lebih besar terhadap keamanan negara kita dibandingkan sebelumnya,” kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno dalam sebuah pengarahan.

Tidak Dilengkap Rudal Balistik

Berdasarkan pengamatan, kapal selam “taktis” Korea Utara ini tidak dilengkapi rudal balistik dari kapal selam yang dapat mencapai daratan AS (SLBM), melainkan rudal jelajah yang diluncurkan dari kapal selam (SLCM) degan jangkauan Korea Selatan dan Jepang, atau target regional lainnya, kata Choi Il, pensiunan kapten kapal selam Korea Selatan.

Bagian belakang kapal selam – menara yang menonjol keluar dari bagian atas lambung – diperluas dan 10 tabung peluncuran vertikal, 4 besar dan 6 kecil, kemungkinan untuk SLBM dan SLCM, katanya.

Korea Utara telah melakukan uji coba SLBM dan SLCM.

Tidak jelas apakah Korea Utara telah sepenuhnya mengembangkan miniatur hulu ledak nuklir yang diperlukan untuk rudal semacam itu. Para analis mengatakan bahwa menyempurnakan hulu ledak yang lebih kecil kemungkinan besar akan menjadi tujuan utama jika Korea Utara melanjutkan uji coba nuklirnya.

Korea Utara memiliki sekitar 20 kapal selam kelas Romeo, yang ditenagai oleh mesin diesel-listrik dan sudah ketinggalan zaman menurut standar modern. Sebagian besar negara lain hanya mengoperasikannya sebagai kapal pelatihan.

Para analis pertama kali melihat tanda-tanda bahwa setidaknya satu kapal selam baru sedang dibangun pada tahun 2016, dan pada tahun 2019 media pemerintah menunjukkan Kim sedang memeriksa kapal selam.

Media pemerintah pada saat itu tidak menjelaskan sistem persenjataan kapal selam tersebut atau mengatakan di mana dan kapan pemeriksaan tersebut dilakukan, namun para analis mengatakan ukuran kapal baru tersebut menunjukkan bahwa kapal dirancang untuk membawa rudal.

Korea Utara memiliki armada kapal selam yang besar namun hanya kapal selam rudal balistik eksperimental 8.24 Yongung, yang diketahui telah menembakkan rudal.

Upacara peluncuran tersebut dilakukan ketika Korea Utara akan memperingati 75 tahun berdirinya negara tersebut pada hari Sabtu dan menyusul laporan bahwa Kim berencana melakukan perjalanan ke Rusia bulan ini untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin guna membahas pasokan senjata ke Moskow.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada hari Kamis bertemu dengan Perdana Menteri Cina Li Qiang di Jakarta, dan meminta Beijing untuk berbuat lebih banyak sebagai anggota Dewan Keamanan PBB untuk mengatasi ancaman nuklir Korea Utara.

REUTERS

Pilihan Editor Australia Serukan Krisis Iklim Diatasi Bersama

Berita terkait

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

3 hari lalu

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

Korea Utara pada Ahad mendukung resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memberikan "hak dan keistimewaan" kepada Palestina

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

8 hari lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

10 hari lalu

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

Laga timnas putri Korea Utara U-17 lawan Korea Selatan menjadi laga pembuka Piala Asia Putri U-17, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

13 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

13 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

14 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

16 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

21 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

22 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

22 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya