Perwakilan Amerika Serikat dan Taliban Dialog, Ini yang Dibahas

Selasa, 1 Agustus 2023 11:00 WIB

Seorang pasukan Taliban berjaga di lokasi acara Drag Race mobil di Kabul, Afghanistan, 20 Januari 2023. REUTERS/Ali Khara

TEMPO.CO, WASHINGTON/KABU - Perwakilan Taliban, kelompok radikal yang berkuasa di Afghanistan, dan pejabat Amerika Serikat mengadakan pembicaraan selama dua hari di Qatar. Pada Senin, 31 Juli 2023 atau setelah pertemuan itu dilakukan, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengungkap ada beberapa topik pembahasan dalam dialog.

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menjelaskan Pejabat Amerika Serikat memberitahu Taliban kalau Washington terbuka untuk pembicaraan teknis tentang stabilitas ekonomi dan diskusi tentang memerangi perdagangan narkoba

Perwakilan Amerika Serikat dalam pertemuan itu mengulangi lagi soal kekhawatiran tentang memburuknya HAM di Afghanistan dan minta kelompok radikal itu agar membatalkan aturan yang melarang perempuan di bangku sekolah menengah menempuh pendidikan dan bekerja. Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, tanpa menyebutkan secara detail, juga menyebut dalam pertemuan itu dibahas pula warga negara Amerika Serikat yang ditahan oleh Taliban..

Advertising
Advertising

Tidak ada negara yang secara resmi mengakui Taliban sejak gerakan militan tersebut kembali berkuasa di Afghanistan pada 2021. Saat itu, pasukan asing pimpinan Amerika Serikat mundur dalam kekacauan setelah konflik 20 tahun.

Pejabat Taliban membawa isu pencabutan larangan perjalanan dan pembatasan lain pada para pemimpinnya saat bertemu dengan perwakilan Amerika Serikat. Pemerintah Taliban juga ingin pengembalian aset bank sentral Afghanistan yang disimpan di luar negeri.

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menggaungkan catatan positif Afghansitan tentang peningkatan data keuangan, termasuk inflasi yang lebih rendah, dan pengurangan penanaman opium opium di bawah larangan 2022. Namun Amerikat Serikat tetap menyuarakan keterbukaan untuk melanjutkan dialog tentang kontra-narkotika. Amerika Serikat juga siap melakukan dialog teknis mengenai masalah stabilisasi ekonomi segera.

Sebagian besar pemimpin Taliban memerlukan izin PBB untuk bepergian ke luar negeri. Sementara sektor perbankan Afghanistan telah dilumpuhkan oleh sanksi sejak pengambilalihan oleh pemerintahan Taliban, yang menyebut diri sebagai Imarah Islam Afghanistan (IEA).

Juru bicara Kementerian Luar Negeri IEA Qahar Balkhi dalam pernyataan bahasa Inggris menegaskan kembali sangat penting untuk membangun kepercayaan bahwa larangan bepergian terhadap para pemimpin Taliban dicabut dan cadangan bank sentral dicairkan sehingga warga Afghanistan dapat membangun ekonomi yang tidak bergantung pada bantuan asing.

Sekitar US$7 miliar (Rp 105 triliun) dana bank sentral Afghanistan dibekukan di Federal Reserve Bank of New York setelah Taliban mengambil alih kekuasaan. Setengah dari dana itu sekarang ada di Dana Afghanistan yang berbasis di Swiss. Audit bank sentral Afghanistan yang didanai Amerika Serikat gagal memenangkan dukungan Washington untuk pengembalian aset dari dana perwalian.


REUTERS

Pilihan Editor: Kemlu Sebut Utusan Taliban Kunjungi Indonesia Secara Informal

Berita terkait

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

11 menit lalu

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

Mantan Dubes AS untuk Indonesia menilai ada tiga isu yang menjadi faktor penentu hasil persaingan Biden dan Trump dalam pilpres AS 2024.

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

12 jam lalu

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

Jaksa ICC sedang meminta surat perintah penangkapan bagi pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan PM Israel Benyamin Netanyahu

Baca Selengkapnya

Helikopter Bell 212 yang Tewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi Sering Kecelakaan, Ini Spesifikasinya

14 jam lalu

Helikopter Bell 212 yang Tewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi Sering Kecelakaan, Ini Spesifikasinya

Spesifikasi Bell 212, helikopter yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi saat kecelakaan helikopter hingga tewas pada Minggu 19 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Penggunaan TikTok Masih Belum Aman di Amerika Serikat, Sebab...

15 jam lalu

Penggunaan TikTok Masih Belum Aman di Amerika Serikat, Sebab...

Amerika Serikat melarang sementara penggunaan TikTok oleh warganya.

Baca Selengkapnya

Vermont State University Amerika Serikat Beri Gelar Doktor HC Kucing Bernama Max

20 jam lalu

Vermont State University Amerika Serikat Beri Gelar Doktor HC Kucing Bernama Max

Gelar bergengsi Vermont State University tersebut diberikan karena sang kucing sering bermain di sekitar kampus sehingga memberikan dukungan emosional

Baca Selengkapnya

Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

21 jam lalu

Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

Berikut alasan negara-negara di Pasifik menolak status anggota penuh Palestina di PBB.

Baca Selengkapnya

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

1 hari lalu

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.

Baca Selengkapnya

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

1 hari lalu

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

Dua aktor pengisi suara menggugat salah satu startup kecerdasan buatan atau AI, yakni Lovo di pengadilan federal Manhattan, AS. Begini kasusnya.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

1 hari lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

2 hari lalu

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

MER-C mengatakan serangan udara menyasar ke sebuah rumah dekat wisma yang ditempati para relawan WNI di Rafah, Gaza Selatan.

Baca Selengkapnya