TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dan seorang pejabat senior Palestina membahas kekerasan di Tepi Barat yang diduduki, Selasa, 27 Juni 2023, dengan kantor Gallant mengatakan dia menawarkan jaminan tentang niat Israel untuk menindak kerusuhan pemukim Yahudi.

Percakapan telepon itu - jarang dilakukan oleh pemerintah nasionalis-religius Israel - dan publikasinya menyusul pernyataan kekhawatiran AS yang meningkat tentang situasi di Tepi Barat, di antara daerah-daerah di mana warga Palestina, dengan dukungan asing, mencari kenegaraan.

Serangan senjata Hamas yang menewaskan empat warga sipil Israel di luar permukiman Yahudi di Tepi Barat memicu serangan kekerasan selama berhari-hari ke desa-desa dan kota-kota Palestina oleh kelompok pemukim Israel. Dua belas tersangka telah ditangkap dalam insiden terakhir, kata polisi Israel.

"Israel memandang dengan serius kekerasan yang dilakukan terhadap warga sipil Palestina dalam beberapa hari terakhir oleh unsur-unsur ekstremis," kantor Gallant mengutip ucapannya kepada Hussein Al-Sheikh, seorang pejabat di payung Organisasi Pembebasan Palestina.

"Israel akan menuntut hukuman penuh sesuai undang-undang dari para perusuh," tambah Gallant, menurut pernyataan itu.

Tidak ada komentar segera dari kantor Al-Sheikh.

Pasukan Israel, yang mengintensifkan serangan terhadap tersangka militan Palestina selama 15 bulan terakhir, akan terus beroperasi "di mana pun diperlukan", kata Gallant, sambil menggambarkan ketenangan Tepi Barat sebagai kepentingan bersama dengan Al-Sheikh.

REUTERS

Pilihan Editor: PBB: Rusia Eksekusi Mati 77 Warga Sipil Sejak Invasi Ukraina