Konflik Sudan Melebar, Militer Setuju Perpanjang Gencatan Senjata

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 27 April 2023 07:50 WIB

Seorang bocah melihat bangunan yang hancur wilayah Khartoum Selatan, Sudan 25 April 2023. Sejumlah bangunan hancur akibat bentrokan antara paramiliter Rapid Support Forces (RSF) dan tentara. REUTERS/ Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Sudan dan pasukan paramiliter bertempur di pinggiran Khartoum, Rabu, 26 April 2023, merusak gencatan senjata dalam konflik 11 hari mereka, tetapi militer menyatakan keinginannya untuk memperpanjangnya.

Militer, Rabu malam, mengatakan pemimpinnya Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, memberikan persetujuan awal untuk rencana memperpanjang gencatan senjata selama 72 jam lagi dan mengirim utusan militer ke ibukota Sudan Selatan, Juba, untuk pembicaraan-pembicaraan damai.

Pasukan bersenjata Sudan dan milisi RSF (Rapid Support Forces) sebelumnya sepakat untuk sebuah gencatan senjata tiga hari yang akan berakhir Kamis malam. Tidak ada respons langsung dari RSF terhadap proposal dari Intergovernmental Authority on Development (IGAD), sebuah blok regional.

Militer mengatakan para presiden dari Sudan Selatan, Kenya dan Djibouti mengerjakan sebuah proposal yang mencakup perpanjangan gencatan senjata dan pembicaraan antara dua pasukan itu.

"Burhan berterima kasih kepada IGAD dan menyatakan persetujuan awal terhadap proposal itu,” kata pernyataan militer.

Advertising
Advertising

Beberapa pertempuran terberat Rabu terjadi di Omdurman, sebuah kota tetangga Khartoum di mana militer memerangi bala bantuan FSF dari wilayah lain di Sudan, kata seorang wartawan Reuters. Suara tembakan dan serangan udara yang hebat dapat terdengar hingga malam hari.

Di Khartoum, yang bersama dengan dua kota yang berbatasan merupakan salah satu daerah perkotaan terbesar di Afrika, gerombolan dirampok dan terjadi penjarahan yang meluas.

Sejak perang pecah pada 15 April, serangan udara dan artileri telah membunuh setidaknya 512 orang, melukai hampir 4.200, menghancurkan rumah sakit-rumah sakit dan membatasi pendistribusian makanan di negara di mana sepertiga dari 46 juta orang sudah lama bergantung pada bantuan kemanusiaan.

<!--more-->

Anak-anak Kurang Gizi

Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan hanya 16% fasilitas kesehatan yang berfungsi di Khartoum dan memperkirakan "lebih banyak lagi kematian" karena penyakit dan kekurangan makanan, air, dan layanan medis termasuk imunisasi.

Diperkirakan 50.000 anak-anak yang kekurangan gizi akut mengalami gangguan pengobatan akibat konflik, dan rumah sakit yang masih berfungsi menghadapi kekurangan pasokan medis, listrik dan air, menurut pembaruan informasi PBB, Rabu.

Bentrokan mematikan pecah di Geneina di Darfur Barat pada Selasa dan Rabu yang mengakibatkan penjarahan dan kematian warga sipil serta meningkatkan kekhawatiran tentang peningkatan ketegangan etnis, kata pembaruan informasi itu.

Krisis ini mengirim jumlah pengungsi yang kian besar melintas perbatasan, yang diperkirakan badan pengungsi PBB jumlah orang yang melarikan diri ke Sudan Selatan dan Chad saja mencapai 270.000.

Orang-orang asing yang dievakuasi dari Khartoum menggambarkan jasad-jasad bergelimpangan di jalan-jalan, bangunan-bangunan terbakar, area permukiman berubah menjadi medan pertempuran, dan anak-anak muda berkeliaran dengan pisau-pisau besar.

Gedung Putih mengatakan warga Amerika Serikat kedua tewas di Sudan.

“Mengerikan” kata Thanassis Pagoulatos, 80 tahun, seorang Yunani pemilik Hotel Acropole di Khartoum, setelah tiba di Athena.

“Lebih dari 10 hari tanpa listrik, tanpa air, dan hampir lima hari tanpa makanan,” tambahnya, menggambarkan penembakan dan pengeboman. "Sungguh, rakyat yang menderita, rakyat Sudan.”

REUTERS

Pilihan Editor: Top 3 Dunia: Warga Sudan Merasa Ditinggalkan, Biden Ketuaan untuk Pilpres 2024

Berita terkait

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

14 jam lalu

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Joe Alwyn Aktor Inggris yang Menyerukan Gencatan Senjata di Palestina

3 hari lalu

Mengenal Joe Alwyn Aktor Inggris yang Menyerukan Gencatan Senjata di Palestina

Joe Alwyn tergabung dalam Artist4Ceasefire yang menyerukan gencatan senjata di Palestina

Baca Selengkapnya

PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

3 hari lalu

PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

Perdana Menteri Qatar mengatakan negaranya akan terus melakukan mediasi antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Bertahan selama Perang Gaza, Yahya Sinwar Menjadi Simbol Kegagalan Israel

5 hari lalu

Bertahan selama Perang Gaza, Yahya Sinwar Menjadi Simbol Kegagalan Israel

Menurut lawan dan musuhnya, Yahya Sinwar telah muncul tidak hanya sebagai pemimpin yang berkemauan keras, namun juga sebagai negosiator yang cerdik.

Baca Selengkapnya

Recep Tayyip Erdogan Menilai Amerika Serikat dan Eropa Masih Kurang Tegas terhadap Israel

5 hari lalu

Recep Tayyip Erdogan Menilai Amerika Serikat dan Eropa Masih Kurang Tegas terhadap Israel

Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengkritik respons Amerika Serikat dan Eropa masih kurang tegas terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

7 hari lalu

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

Stasiun televisi Belgia VRT menghentikan siaran kontes lagu Eurovision untuk mengutuk pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas Gagal Lagi

7 hari lalu

Top 3 Dunia; Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas Gagal Lagi

Top 3 dunia pada 10 Mei 2024 didominasi berita soal perang Gaza, di mana kesepakatan gencatan senjata lagi-lagi gagal tercapai.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Yakin Menyerang Rafah Tak Akan Membuat Kemajuan Apapun

8 hari lalu

Gedung Putih Yakin Menyerang Rafah Tak Akan Membuat Kemajuan Apapun

Joe Biden sangat yakin operasi militer di Rafah oleh tentara Israel tidak akan membuat kemajuan apapun dalam memerangi kelompok Hamas

Baca Selengkapnya

Perundingan Gencatan Senjata Gagal, Israel Lancarkan Serangan ke Rafah Timur

8 hari lalu

Perundingan Gencatan Senjata Gagal, Israel Lancarkan Serangan ke Rafah Timur

Israel menyerang Rafah timur ketika perundingan gencatan senjata dengan Hamas tak kunjung mencapai kesepakatan.

Baca Selengkapnya

Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza Gagal, Hamas: Kendali Kini di Tangan Israel

8 hari lalu

Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza Gagal, Hamas: Kendali Kini di Tangan Israel

Delegasi Hamas telah meninggalkan Kairo setelah perundingan gencatan senjata dengan Israel gagal

Baca Selengkapnya