AS Berlakukan Sanksi Baru untuk Myanmar Pasca-Serangan Udara ke Pemukiman Sipil

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Sabtu, 25 Maret 2023 12:25 WIB

Pengunjuk rasa berlari selama protes anti-kudeta di Hlaing Township di Yangon, Myanmar 17 Maret 2021. Foto diambil 17 Maret 2021. REUTERS/Stringer/File Foto

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat, Jumat, 24 Maret 2023, mengumumkan sanksi lebih lanjut terhadap Myanmar, menargetkan pasokan bahan bakar jet ke militer Myanmar setelah serangan udara di daerah berpenduduk sipil, kata Departemen Keuangan AS.

Departemen Keuangan dalam sebuah pernyataan mengatakan pihaknya memberlakukan sanksi terhadap dua orang dan enam entitas yang terkait dengan militer Myanmar yang dituduh Washington memungkinkan kekejaman yang berkelanjutan, termasuk melalui impor, penyimpanan, dan distribusi bahan bakar jet ke militer.

Sejak junta merebut kekuasaan pada Februari 2021, Myanmar kian terjerumus ke dalam kekacauan, dengan gerakan perlawanan melawan militer di berbagai bidang menyusul tindakan keras berdarah terhadap lawan.

Departemen Keuangan mengatakan militer terus melakukan kekejaman dan kekerasan terhadap rakyat Myanmar sejak kudeta dan semakin mengandalkan serangan udara di daerah berpenduduk sipil, menyebut serangan udara di desa Let Yet Kone di Burma tengah yang berdampak pada sebuah sekolah dan satu di negara bagian utara Kachin yang menewaskan sebanyak 80 orang.

"Rezim militer Burma terus menimbulkan rasa sakit dan penderitaan pada rakyatnya sendiri," kata Wakil Menteri Keuangan untuk Terorisme dan Intelijen Keuangan, Brian Nelson, dalam pernyataan itu, menggunakan nama lama negara Asia Tenggara itu.

Advertising
Advertising

“Amerika Serikat tetap teguh dalam komitmennya untuk rakyat Burma, dan akan terus menolak material yang digunakan militer untuk melakukan kekejaman ini."

Kedutaan Myanmar di Washington tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar.

Departemen Keuangan menargetkan pemasok bahan bakar penerbangan militer Myanmar pada Jumat, menjatuhkan sanksi pada Asia Sun Group yang berbasis di Myanmar, Asia Sun Trading Co. Ltd dan Cargo Link Petroleum Logistics Co. Ltd.

Yang juga menjadi sasaran adalah individu-individu dan entitas-entitas yang disebut Departemen Keuangan terkait dengan atau telah menyediakan peralatan kepada militer Myanmar, termasuk rekan dekat pemimpin rezim militer dan perusahaan rekanan, Star Sapphire Group of Companies dan Star Sapphire Trading Company Limited.

Departemen Keuangan juga mengeluarkan peringatan tentang risiko sanksi yang terkait dengan penyediaan bahan bakar jet untuk militer Myanmar.

Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya telah mengumumkan serangkaian sanksi yang menargetkan anggota junta, badan pemerintah militer, dan perusahaan yang dikelola militer, yang berusaha mengekang kemampuan mereka untuk mengumpulkan uang.

Sebuah laporan PBB yang diterbitkan bulan ini menyatakan bahwa kekerasan telah meningkat di Myanmar barat laut dan tenggara karena "serangan udara dan penembakan artileri tanpa pandang bulu, pembakaran massal desa untuk menggusur penduduk sipil, dan penolakan akses kemanusiaan".

Junta Myanmar sebelumnya mengatakan sedang melakukan operasi militer yang sah terhadap apa yang disebutnya teroris dan menyangkal telah terjadi kekejaman.

REUTERS

Pilihan Editor: Investor Cemas dengan Kondisi Perbankan, Saham Deutsche Bank Anjlok

Berita terkait

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

1 hari lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

1 hari lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

5 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

6 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

7 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

8 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

8 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

9 hari lalu

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

Pejabat Arab dan Muslim di Riyadh mendesak masyarakat internasional untuk menjatuhkan "sanksi efektif" terhadap Israel atas kejahatan perangnya.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

10 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

12 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya