TEMPO.CO, Jakarta - Saham bank terbesar Jerman Deutsche Bank anjlok pada Jumat, 24 Maret 2023, karena investor khawatir regulator dan bank sentral belum menahan guncangan terburuk sejak krisis keuangan global 2008.
Indikator yang lebih luas dari tekanan pasar keuangan juga muncul, dengan euro jatuh terhadap dolar, penurunan imbal hasil obligasi pemerintah zona euro dan biaya asuransi terhadap gagal bayar bank melonjak meskipun ada jaminan dari pembuat kebijakan bahwa sistem perbankan global aman.
Dalam upaya terbaru untuk meyakinkan kembali investor, menteri keuangan AS mengatakan Dewan Pengawas Stabilitas Keuangan – yang terdiri atas kepala-kepala berbagai regulator AS – pada rapat Jumat sepakat bahwa sistem perbankan AS “sehat dan tangguh.”
Rapat yang dipimpin oleh Menteri Keuangan AS Janet Yellen, yang pernyataan-pernyataannya diperhatikan dengan saksama sebagai indikasi sejauh mana pemerintah berkehendak untuk menopang sektor perbankan setelah keruntuhan Silicon Valley Bank dan Signature Bank awal bulan ini.
Sebelumnya pada hari itu, Deutsche Bank Jerman menjadi sorotan investor dan merosot 8,5% bersamaan dengan lonjakan tajam dalam biaya mengasuransikan obligasinya terhadap risiko gagal bayar. Indeks saham bank top Eropa berakhir turun 3,8%.
"Pasar curiga, atau khawatir, mungkin ini cara lebih baik untuk menjelaskannya, bahwa ada banyak masalah di sana yang bermunculan," kata Joseph Trevisani, analis senior di FXstreet.com.
"Butuh waktu. Butuh waktu berminggu-minggu tanpa masalah dalam sistem perbankan sebelum pasar yakin bahwa ini bukan masalah sistemik.”