Rusia Punya Sumber Daya Cukup, Mampu Perang dengan Ukraina Dua Tahun Lagi

Reporter

Tempo.co

Jumat, 10 Maret 2023 19:28 WIB

Prajurit Ukraina membawa peti mati jenazah anggota batalion sukarelawan Persaudaraan, yang tewas dalam serangan di wilayah Rusia pada 25 Desember 2022. Upacara pemakaman di Kyiv, Ukraina 7 Maret 2023. REUTERS/Alina Yarysh

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala intelijen militer Lituania mengatakan Rusia memiliki sumber daya yang cukup untuk melanjutkan perang di Ukraina selama dua tahun lagi dengan intensitas saat ini. "Sumber daya yang dimiliki Rusia saat ini akan cukup untuk melanjutkan perang dengan intensitas saat ini selama dua tahun", kata kepala intelijen Lituania Elegijus Paulavicius kepada wartawan.

Paulavicius menambahkan, berapa lama perang Rusia Ukraina tergantung pada dukungan militer dari negara-negara seperti Iran dan Korea Utara.

Ia juga mengatakan bahwa badan intelijen menemukan peretas yang terkait Rusia dan China, berulang kali mencoba membobol komputer pemerintah Lituania pada 2022. "Prioritas mereka tetap pada pengumpulan informasi jangka panjang yang berkesinambungan terkait dengan urusan dalam dan luar negeri Lituania," katanya. Namun dia tak menyebutkan apakah upaya peretasan itu berhasil.

Lituania telah menjadi salah satu pengkritik paling keras terhadap Rusia di Uni Eropa. Negara ini juga menghadapi kemarahan Cina setelah mengizinkan Taiwan membuka kedutaan de facto pada 2021 di Lituania.

Kantor utusan Cina di Vilnius tidak segera membalas permintaan komentar. Rusia telah berulang kali membantah tuduhan dalam aktivitas peretasan di luar negeri.

Advertising
Advertising

Badan intelijen Lituania mengatakan sanksi tidak membahayakan kemampuan Rusia untuk mendanai militernya. Sebabnya Rusia telah sumber daya dari kesejahteraan publik. “Ini akan sangat tergantung pada durasi dan hasil perang di Ukraina – semakin lama dan semakin mahal perang, semakin banyak waktu yang dibutuhkan,” kata laporan itu.

Setahun sejak Rusia melancarkan invasi ke Ukraina, perang masih berkobar. Pada Kamis, Ukraina menyebutkan bahwa Rusia melancarkan serangan besar-besaran. Rusia menghujani sejumlah kota termasuk Kyiv dengan rudal hipersonik.

Jumlah tentara yang tewas dari kedua kubu juga terus bertambah. Lembaga think thank Amerika Serikat, Centre for Strategic and International Studies (CSIS) yang berbasis di Washington, menyatakan jumlah tentara Rusia yang tewas dalam satu tahun perang di Ukraina melebihi total 16 aksi militer Rusia dan Uni Soviet sejak Perang Dunia Kedua.

Menurut lembaga itu, angka korban tewas dari pasukan Rusia setiap bulan pada tahun pertama invasi mereka di Ukraina 25 kali lebih banyak dibandingkan perang Rusia-Chechnya yang berlangsung dua periode. Jumlah ini juga 35 kali lebih tinggi dibandingkan perang Uni Soviet-Afghanistan selama 10 tahun.

Korban tewas di pihak Rusia lima kali lebih banyak dibandingkan dengan musuhnya, Ukraina, yang totalnya mencapai 70.000 serdadu, kata CSIS seperti dikutip Daily Mail pada Jumat 10 Maret 2023.

REUTERS | DAILY MAIL

Pilihan Editor: Muhyiddin Yassin Eks PM Malaysia Dibebaskan Setelah Bayar Jaminan Rp 6,8 M

Berita terkait

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

13 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

14 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

14 jam lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

19 jam lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

2 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya