Kepala HAM PBB: Pengekangan Masyarakat Sipil di Rusia dan Cina Jadi Perhatian

Reporter

Daniel A. Fajri

Editor

Ida Rosdalina

Rabu, 8 Maret 2023 16:34 WIB

Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) Volker Turk. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala hak asasi manusia PBB Volker Turk mengkritik sejumlah pemerintah, termasuk China dan Rusia, atas pembatasan masyarakat sipil. Dalam pidatonya, dia juga meminta beberapa negara Barat untuk menggugat catatan mereka tentang kemiskinan dan kekerasan polisi.

Turk, dalam pidato kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB yang berbasis di Jenewa pada Selasa, 7 Maret 2023, menyebutkan lusinan negara yang bermasalah. Pesan utama dia dalam pidato itu, menyarankan supaya otoritas di negara-negara yang diawasi secara ketat itu mendengarkan rakyat, korban, dan pembela hak asasi manusia

Sosok Turk ditunjuk sebagai Ketua HAM PBB pada Oktober tahun lalu. Dia berkewarganegaraan Austria. Diplomat dan kelompok sipil sangat menantikan program prioritasnya.

"Pembatasan keras ruang sipil adalah kelemahan utama - kelemahan fatal - pemerintahan," katanya.

Menurut Turk, insiden seperti penahanan sewenang-wenang Beijing terhadap pembela hak asasi manusia dan pengacara, serta penutupan surat kabar Rusia, adalah contoh pembatasan itu.

Advertising
Advertising

Turk membuka pidatonya dengan mengacu pada "kekuatan yang mengejutkan" dari dampak perang Ukraina, yang akan merugikan hak-hak warga Ukraina untuk generasi mendatang.

Selain sorotan terhadap Rusia dan China, Turk mengecam militer Mali atas "pelanggaran serius" dan menekankan perlunya pengawasan independen berkelanjutan atas situasi di Ethiopia. Reuters sebelumnya melaporkan Addis Ababa berusaha mengakhiri penyelidikan PBB atas dugaan kekejaman perang Tigray.

Dalam kritik yang lebih jarang terhadap demokrasi Barat, Turk mengangkat masalah kekerasan polisi Amerika terhadap orang kulit hitam. Dia juga memberi perhatian pada potensi penurunan standar hidup di Inggris, dengan mendesak London untuk berbicara dengan pekerja yang mogok.

Turk mengangkat dugaan pelanggaran hak-hak di China, termasuk penahanan besar-besaran minoritas Uighur di Xinjiang. Dia menyatakan kantornya telah membuka saluran komunikasi untuk menindaklanjuti masalah hak asasi manusia di China. Beijing dengan keras menyangkal semua pelanggaran.

"Itu saja?!," kata Kenneth Roth, mantan kepala Human Rights Watch, mengatakan dalam sebuah email ke Reuters tentang komentar Turki di China. "Dia hanya menawarkan diplomasi diam-diam," tambahnya.

Kekuasan di negara-negara anggota Dewan HAM – sekitar 47, condong ke arah otokrasi dalam beberapa tahun terakhir. Badan itu memiliki wewenang untuk meluncurkan penyelidikan hak asasi manusia.

Hal ini terkadang menyebabkan kemunduran dalam upaya yang dipimpin Barat untuk meningkatkan pengawasan terhadap catatan hak asasi masing-masing negara, seperti di Yaman atau China.

Direktur kantor pemikir Yayasan Konrad Adenauer Jerman di Jenewa, Olaf Wientzek menggambarkan pidato Turk sebagai "tindakan penyeimbang" yang berupaya mengangkat isu-isu yang penting bagi berbagai kelompok regional. Contohnya adalah China dan hak-hak perempuan untuk negara-negara Barat; rasisme untuk negara-negara Afrika; dan perubahan iklim untuk negara kepulauan kecil.

REUTERS

Pilihan Editor: 1 Juta Buruh Prancis Mogok Massal, Blokir Kilang Minyak hingga Ganggu Pasokan Listrik

Berita terkait

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

1 jam lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

4 hari lalu

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

Wartawan Semyon Yeryomin gugur akibat serangan drone Ukraina pada akhir pekan lalu. Dia mendapat penghargaan dari Moskow

Baca Selengkapnya

Ketua HAM PBB 'Ngeri' dengan Laporan Kuburan Massal di Rumah Sakit Gaza

4 hari lalu

Ketua HAM PBB 'Ngeri' dengan Laporan Kuburan Massal di Rumah Sakit Gaza

Ketua HAM PBB Volker Turk mengatakan dia "ngeri" dengan hancurnya fasilitas medis Nasser dan Al Shifa di Gaza dan laporan adanya kuburan massal.

Baca Selengkapnya

Murid SMA dan SMK di Ukraina Diminta Ikut Latihan Dasar Wajib Militer

6 hari lalu

Murid SMA dan SMK di Ukraina Diminta Ikut Latihan Dasar Wajib Militer

Komite pemuda dan olahraga Ukraina menerbitkan sebuah RUU yang meminta murid SMA dan SMK di penjuru Ukraina mengikuti pelatihan dasar wajib militer.

Baca Selengkapnya

Rusia Prihatin DPR Amerika Serikat Sahkan Bantuan Keamanan untuk Ukraina

7 hari lalu

Rusia Prihatin DPR Amerika Serikat Sahkan Bantuan Keamanan untuk Ukraina

Rusia menilai bantuan keamanan untuk Ukraina hanya akan memperburuk konflik dan korban jiwa warga Ukraina

Baca Selengkapnya

Jelang Manchester City vs Real Madrid di Liga Champions, Jude Bellingham Desak Adanya Upaya Lebih untuk Atasi Rasisme

11 hari lalu

Jelang Manchester City vs Real Madrid di Liga Champions, Jude Bellingham Desak Adanya Upaya Lebih untuk Atasi Rasisme

Duel Manchester City vs Real Madrid leg kedua perempat final Liga Champions akan berlangsung di Etihad pada Kamis mulai 02.00 WIB, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

PBB: Israel Masih Batasi Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

11 hari lalu

PBB: Israel Masih Batasi Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Kantor HAM PBB mengatakan Israel masih membatasi masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, dan bahwa tindakan itu melanggar hukum.

Baca Selengkapnya

OJ Simpson Meninggal, Kilas Balik Kasus Pembunuhan Mantan Istri dan Pencurian yang Melibatkannya

14 hari lalu

OJ Simpson Meninggal, Kilas Balik Kasus Pembunuhan Mantan Istri dan Pencurian yang Melibatkannya

OJ Simpson meninggal karena kanker prostat. Mantan atlet NFL ini dipenuhi kontroversi, antara lain dugaan pembunuhan dan lakukan pencurian.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

17 hari lalu

Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

Pengadilan Rusia menolak banding Google Alphabet terhadap denda 4,6 miliar rubel atau sekitar US$49,4 juta terkait konten perang di Ukraina

Baca Selengkapnya

JPMorgan Ingatkan Amerika Serikat Hadapi Risiko Geopolitik dan Dalam Negeri

18 hari lalu

JPMorgan Ingatkan Amerika Serikat Hadapi Risiko Geopolitik dan Dalam Negeri

JPMorgan ingatkan Amerika Serikat sedang menghadapi kuburan risiko buntut dari ketegangan geopolitik dunia dan polarisasi politik dalam negeri

Baca Selengkapnya